Beberapa waktu lalu gue memenangkan lomba yang diadakan @aqua_reflections. Hadiahnya adalah spa untuk dua orang di Hotel Raffles Jakarta. Kenapa gue senang banget pas dapat hadiah ini? Soalnya spa di Hotel Raffless ini terkenal bagus banget dan gue doyan dipijat. Setelah diberikan vouchernya, gue langsung reservasi via email untuk Hari Jumat. Kabarnya sih kalau langsung datang, apalagi di akhir pekan, nggak bakal kebagian giliran saking tingginya antusias pelanggan. Sebagus itu kah?
First Impression
Sepulangnya dari Kuala Lumpur beberapa waktu yang lalu, gue langsung menggunakan hadiah voucher ini. Kebetulan banget kan, habis capek jalan-jalan, langsung spa di hotel berbintang. Nikmat Allah mana yang kau dustakan?
Sambutan hangat sudah terasa sejak gue pertama kali tiba di lobby Hotel Raffles. Raffles Spa terletak selantai dengan kolam renang dan fitness center. Ada whirl pool-nya juga, meskipun saat gue ke sana sedang ditutup.
Berhubung jam reservasi gue ada di pukul 7 malam dan gue sudah tiba sejak pukul 5:30, jadi gue dan Kak Didi menunggu di area kolam renangnya dulu. Oh iya, hadiah yang gue dapatkan ini untuk dua orang, jadi gue mengajak salah satu sahabat gue.
Menjelang pukul 7, gue sambangi Raffles Spa. Lagi-lagi disambut dengan ramah oleh staffnya. Dia menanyakan apakah gue mau ruangan yang digabung atau sendiri-sendiri. Tentu saja gue memilih digabung saja. Setidaknya bisa norak bareng-bareng, kan.
Persiapan Sebelum Spa
Sebelum memulai spa, kami diarahkan ke locker room dan dijelaskan ruangan-ruangan yang tersedia. Di dekat locker room ada powder room yang menyediakan hair dryer, lotion, dan kebutuhan lain setelah mandi nanti. Kunci tiap lockernya otomatis dengan menggunakan gelang.
Di dalam locker sudah tersedia bath robe, slippers, disposable underwear, dan handuk. Ada gantungan bajunya juga. Setelah mengganti pakaian dengan bath robe, kami menyimpan semua barang bawaan ke dalam locker. Oh iya, semua pakaian harus ditanggalkan dulu ya sebelum memakai bath robe. Karena kan nanti mau dipijat seluruh badan. Setelah selesai, kami langsung diantar dua terapis menuju ke ruangan spa.
Pertama, kami persilakan duduk untuk dibersihkan kedua kakinya terlebih dahulu. Bahan-bahan yang digunakan semuanya alami. Antiseptik untuk membersihkan kaki saja menggunakan air jeruk. Baru dipijat kakinya saja sudah tahu kalau spa ini bakal oke banget.
Selesai dibersihkan kakinya, terapis menyodorkan tiga jenis minyak yang akan digunakan untuk pijat. Aroma dan khasiatnya berbeda-beda. Gue lupa jenis terbuat dari apa saja minyak ini. Gue memilih nomer dua karena aromanya yang menenangkan dan khasiatnya memang untuk rileksasi dan mengurangi stress. Sementara Kak Didi lebih memilih miyak nomer satu yang aroma rempah-rempahnya lebih tercium. Sementara minyak nomer itu aromanya green tea.
Pijat Spa di Raffles Hotel, Seenak Itukah?
Setelah selesai dibersihkan dan dipijat kakinya, kami langsung dipersilakan untuk membuka bath robe dan tidur terlungkup. Terapisnya sangat professional, dari pertama kami disuruh membuka bath robe pun, mereka langsung membentangkan kain selimut sehingga nggak bikin kita jadi risih.
Seperti yang sudah gue duga, pijatan terapisnya endolita banget! Nggak kekencangan, tapi juga nggak terlalu loyo. Jadi pas banget. Terapisnya juga pasti menanyakan apakah pijatannya sudah sesuai atau belum. Hal pertama yang gue perhatikan adalah reaksi Kak Didi. Gue sering pijat bareng dia, jarang banget deh dapat terapis yang langsung cocok pijatannya. Nah, di Raffles Spa ini begitu ditanya oleh terapisnya, dia langsung jawab, “Udah pas, mba.” Oke, We’re sold!
Kami dipijat sekitar satu jam. Saran gue, sebelum memulai dipijat jangan lupa ikat rambut dulu ya. Gue lupa, jadi waktunya terbuang sedikit untuk ambil karet rambut. Saking enaknya pijatan dari terapis, gue dan Kak Didi sukses tidur pulas. Meskipun gue masih tertidur, terapisnya nggak langsung membangunkan gue. Jadi dibiarkan bangun sendiri. Tahu aja, mbak, gue lagi butuh tidur berkualitas.
Sejam kayaknya masih kurang deh kalau pijatannya enak kayak gitu. Lain kali gue pasti balik lagi untuk reservasi dengan durasi yang lebih lama.
Selesai dipijat juga nggak langsung pulang, nih. Gue masih mau nikmatin kursi panas. Bukan kursi panas di kuis Who Wants to be a Millionaire lho ya. Jadi kursi model day bed gitu, terbuat dari batu dan cukup hangat bergitu kita duduk di atasnya.
Untuk menutup pori-pori setelah terbuka akibat duduk di kursi panas, tak lupa untuk menggunakan fasilitas Ice Fountains. Selain menutup pori-pori, ice fountains ini bisa menurunkan tekanan darah juga. Setelah selesai, kami langsung dipersilakan untuk mencicipi snack dan jahe hangat. Sempurna!
Harga Spa di Raffles Spa Jakarta
Harganya memang nggak bisa dibilang terjangkau, tapi untuk ukuran spa di hotel berbintang harga spa kisaran 650k – 700k IDR untuk durasi satu jam yang gue cobain ini sangat worth it.
Ada banyak pilihan menu spa yang bisa kita coba. Kalau penasaran mau nyobain juga dan mau coba dari menu yang paling murah dulu, bisa cobain Indonesian Heritage Spa seperti yang gue cobain ini, ya. Pilihan menu dan harganya bisa kalian cek di sini.
My Two Cents
Sebelum nyobain pijatan terapis di Raffles Spa, gue biasanya hanya pijat di Kokuo atau Bersih Sehat. Dari kelas memang jelas berbeda, makanya kualitas servicenya juga sudah pasti berbeda. Pokoknya gue senang banget begitu rangkaian spa di Raffles berakhir. Gue bisa melanjutkan tidur di rumah dengan nyenyak.
Kira-kira apakah gue mau kembali lagi? Tentu saja, tapi nunggu bonus dari kantor turun dulu kali ya. Hehehe. Selamat mencoba!
0 Comments
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!