Siapa yang udah rindu jalan-jalan? Pasti banyak di antara kalian yang
udah sakau travelling. Gue pun kayaknya harus nunjuk diri sendiri juga, nih.
Meskipun untungnya akhir Februari lalu sudah sempat jalan-jalan ke Bandung
sebelum akhirnya berita COVID-19 masuk Indonesia.
Di tanggal yang sama ketika gue ke Bandung itu, seharusnya gue dan
teman-teman kantor sudah berada di Malaysia lalu lanjut extend ke
Singapura hingga tanggal 24 Februari, apa daya jadwal outingnya terpaksa
ditunda karena khawatir mengenai penyebaran COVID-19 ini.
Kecewa pasti iya. Banget! Karena gue sudah booking hostel di
Singapura, sudah beli tiket masuk Universal Studio, sudah sewa WiFi pula. Ini
yang pakai biaya sendiri, ya. Bukan dibiayai kantor. Jadi amsyong. Belum lagi
gue juga sudah sengaja beli koper ukuran kabin biar hemat bagasi. Kebetulan
memang gue nggak punya koper ukuran bagasi. Kalau dihitung, kerugian gue kurang
lebih sudah Rp. 1jutaan lebih. Uang segitu bagi gue merupakan nominal yang
besar.
Makanya demi mengobati kekecewaan gue mendadak pergi ke Bandung.
Lantas apakah terobati rasa kecewanya setelah dari Bandung? Tentu tidak, Nyari
Ronggeng. Bahkan sampai sekarang saja gue masih merasa kecewa dan dendam.
Bukan, bukan karena gue Scorpio.
Seumur-umur gue travelling ke Singapura, belum pernah sekali pun main
ke Universal Studio Singapore (USS). Terhitung sudah lima kali gue ke
Singapura, belum sekali pun ke USS. Makanya pas ada kesempatan outing
kantor, gue memilih extend ke Singapura. Ditambah lagi pas akhir
Desember gue dapat tiket promo USS hanya setengah harga saja. Gimana nggak kecewa
coba? Kapan lagi dapat harga tiket masuk USS hanya Rp. 300Ribuan. Fyi,
harga normalnya bisa Rp. 800Ribuan, lho.
Wajar kan kalau gue masih dendam mau ke sana. Eh, apa memang benar
karena gue Scorpio ya makanya masih dendam? Kalian kalau jadi gue masih
penasaran nggak mau ke sana?
Intinya gue mau banget ke Singapura kalau global pandemi COVID-19 ini
berakhir. Sayang juga paspor gue, nih. Setelah perpanjang, baru terpakai pas ke
India saja.
Satu lagi hal yang bikin gue bete kalau ingat gagalnya pergi ke
Singapura. Gue sudah buat itinerary, mau ke mana saja selama di Singapura, mau
naik apa, bahkan mau makan di mana. Tapi gagal, kan senep ya..
Akhirnya daripada isi itinerarynya basi begitu saja, mending gue share
ya. Sambil berharap pandemi ini segera berlalu dan gue bisa segera menuntaskan
dendam jalan-jalan ini.
Sebenarnya selain main di USS, ada banyak spot gratisan di Singapura
yang instagramable. Lumayan kan buat
stok foto instagram beberapa bulan ke depan.
Blusukan di Little India
Kawasan Little India sudah pernah gue kunjungi beberapa tahun lalu.
Memang seru, sih. Kawasan ini disebut sebagai Little India karena banyak
penduduk yang berasal dari India yang bermukim di kawasan ini. Kalau nggak
percaya, coba saja main ke Tekka Market.
Jika dibandingkan dengan negara aslinya, yakni India, kawasan ini jauh
lebih bersih. Ya sudah pasti donk, ya. Namanya juga Singapura. Selain blusukan
ke pasar, ternyata ada banyak spot instagramable di sini.
Salah satunya yaitu bangunan Tan Teng Niah. Bangunan ini dulunya rumah
peninggalan juragan keturunan Tionghoa termahsyur. Kenapa banyak instagramer
datang ke sini? Lihat saja bangunannya. Colorfull! Menarik banget untuk dibidik
lensa kamera. Belum lagi barang-barang yang dijual agak sedikit berbeda juga
dengan yang ada di Indonesia. Uhhh seru deh!
Shopping dan Jajan Es Krim S$1
Sebenarnya nggak shopping juga, sih. Tapi buat sekadar cuci mata atau
belanja-belanja centil mah bisa lah. Di depan Ion Orchard juga banyak spot
foto. Jalan sebentar juga bisa sekalian mampir ke Orchard Library yang hits di
linimasa sosial media.
Selain itu, alasan untuk mampir ke Orchard ya apa lagi selain
mencicipi es krim legendaris. Meskipun harganya juga sudah nggak S$1 lagi, tapi
gerobak es krim yang ada di kawasan perbelanjaan Orchard Road selalu diminati
turis. Serasa ada yang kurang kalau ke Orchard nggak jajan es krim ini. Padahal
di Indonesia juga sudah banyak sih yang serupa. Entah apa yang menjadi magnet
dari es krim ini. Apakah memang rasanya yang ngangenin atau keramahan uncle
yang bikin kita pengen balik lagi?
Nongkrong Cantik di Haji Lane Bugis
Tahun 2016 gue pernah main ke sini dan suasananya ramai banget.
Kawasan ini memang banyak banget spot-spot yang disukai turis. Apalagi buat
nongkrong sore, Haji Lane favorit banget deh.
Deretan mural art yang ada di tembok-tembok bangunan kafe di kawasan
ini seakan jadi daya tarik tersendiri. Terakhir ke sana gue datang sekitar
pukul 3 sore. Wah, banyak banget turisnya. Ada yang sedang nongkrong cantik di
kafe-kafe, ada yang hanya mampir shalat di Masjid Jamak, atau hanya sekadar
foto-foto gratisan seperti yang gue lakukan.
Maklum, mau masuk ke salah satu kafe yang ada di sana keburu
jiper duluan takut kaget pas lihat bills. Haji Lane dan Kampong Glam
termasuk tempat yang mau gue kunjungi lagi meskipun sudah pernah ke sana.
Terakhir ke sana terasa kurang lama menghabiskan waktu di kawasan ini. Padahal
banyak spot yang bisa dieksplor.
Oh iya, bangunan apartemen iconic yang ada di belakang Bugis Street
juga nggak kalah kece. Pas foto di sana dulu, lagi asyik motret, eh hujan
turun. Jadi wajar ya kalau gue mau balik lagi ke sana.
Menikmati Taman Modern Garden by The Bay
Meskipun harga tiket masuknya lumayan menguras kantong, Garden by The
Bay tetap masuk ke dalam itinerary. Taman ini tuh luas banget. Ada tiga area
utama, yaitu Cloud Forest, Flower Dome, dan OCBC Skyway Supertree Grove.
Meskipun tergolong baru, tapi taman ini sudah jadi icon Singapura.
Jadi sayang kalau ke Singapura tapi nggak mampir ke sana. Kebetulan beberapa
teman gue yang tadinya mau ke sana bareng memang belum pernah ke Garden by The
Bay.
Nah, karena gue sudah pernah ke sana dan kali mau mau berhemat apalagi di situasi paska pandemi nanti, gue memilih menikmati taman ini tanpa masuk ke
area yang berbayar. Kalau ke Garden by The Bay hanya ingin melihat Supertree
Grove yang iconic itu kita nggak perlu mengeluarkan uang. Caranya ya nggak
perlu naik ke atas Supertree Grove, cukup menikmatinya dari bawah juga kita
sudah dapat spot foto instagramable.
Kalau ke Garden by The Bay gue sarankan sore
menjelang malam. Supaya bisa dapat view
siang dan malam hari di saat lampu-lampunya sudah menyala. Makin cantik,
lho!
Marina Bay Sands Mall
Pertama kali ke Singapura, kawasan Marina Bay Sands Mall ini langsung
bikin gue jatuh cinta dan pengen balik lagi. Terbukti, tiap kali ke Singapura
gue pasti selalu mampir ke sana.
Sampai berdoa semoga suatu saat bisa menginap di salah satu kamar yang
ada di Marina Bay Sands Hotelnya. Alhamdulillah doanya dikabulkan di kunjungan
ke Singapura tahun 2016.
Meskipun nggak bisa beli apa-apa di dalam mallnya, tapi lumayan
menyegarkan mata. Jangan lupa dishalawatin biar kesampaian suatu saat nanti
bisa belanja di MBS.
Nah yang bikin gue betah itu bukan di dalam mallnya, tapi area
terrace-nya. Kalau sore menjelang malam di area ini tuh cakeeeeeeep banget. Banyak
yang piknik sore, olahraga, atau kayak gue sekedar lihat-lihat saja. Suasananya
tuh menyenangkan banget. Kita nggak perlu khawatir bakal digangguin orang iseng
walaupun berjam-jam di sana. They do mind
their own bussines.
Pas pertama kali ke sana, sebenarnya nggak sengaja nongkrong lama
gara-gara kaki sudah capek banget seharian keliling Singapura jadi niatnya cuma
mau istirahat sebentar. Kalau nongkrong di kafe kan harus jajan. Eh, malah
betah. Apalagi ditambah angin cepoi-cepoi. Bayangin aja gue cuma duduk di sana
dari pukul 4 sore sampai 8 malam.
Begitu memutuskan untuk pulang dan kembali ke hostel, tiba-tiba
melihat kerumunan orang. Ternyata sedang menanti pertunjukan Spectra – A Light
and Water Show. Sumpah nggak menyesal kelamaan nongkrong di sana. Jadi bisa
sekalian nonton pertunjukan laser gratis.
Kalau ada kocek lebih sih sebenarnya bisa mampir ke Art Science Museum. Berhubung gue sudah pernah ke sana, jadi akan gue skip. Mahal tiketnya.
T.T
Mencicipi Kuliner Enak
Sebenarnya
inilah yang selalu gue lewati tiap kali ke Singapura. Maklum, budget selalu
pas-pasan. Jadi kalau ke sana pasti bawa mie instan atau makan di restaurant fast food demi menghemat budget.
Niat
gue jika ada kesempatan kembali di sana mau mencari kuliner enak atau mengunjungi
kafe-kafe yang lucu. Masa sudah mau enam kali ke Singapura tapi nggak pernah
makan enak. Kasihan banget, mak. Ini
sebenarnya antara niat atau dendam mau makan enak, ya?
Nggak
muluk-muluk, kok. Gue cuma ingin mencicipi chicken salted egg ala Singapura,
laksa Singapura, rujak Singapura, fried carrot cake, atau durian musang king
yang dijualnya di tengah pasar gitu. Oh iya, satu lagi yang seharusnya sudah
gue cicipi jika jadi ke Singapura Februari lalu, yaitu kopi %Arabica yang ada
di Bugis area. Duh, kan jadi makin bertubi-tubi dendamnya.
Berburu Spot Foto Instagramable
Sebenarnya
yang gue sebutkan di atas itu sudah terdapat banyak spot-spot yang
instagramable, tapi ada beberapa tempat yang memang bukan objek wisata di
Singapura tapi juga keren banget buat difoto.
Jadi
nggak ada salahnya juga didatangi demi konten foto instagram dan nyetok foto.
Kalau lagi musim PSBB gini, terasa banget pas stok foto kurang. Bingung mau
upload foto apa lagi. T.T
Tempat-tempat
yang gue maksud antara lain Old Hill Street Police Station, Peranakan Houses di
Joo Chiat, Redhill MRT Station, Japanese Cemetry Park, dan masih banyak lagi
yang bakal gue datangi. Yah, makin kepengen, dah!
Selain
bawa perbekalan makanan, biasanya gue memang sengaja nggak mau cari penginapan
yang fancy. Sekadar tempat buat tidur
aja udah cukup. Walaupun kalau ada hotel murah dan bagus di Singapura ya gue
mau juga lah.
Biasanya
gue cek di RedDoorz untuk cari penginapan murah. Jaringan hotel yang bekerja sama dengan RedDoorz sudah tersebar di kurang lebih lima negara di Asia Tenggara dan di Indonesia sendiri sudah ada di 100 kota. Properti yang ada di
Singapura pun ternyata jumlahnya sudah lumayan banyak dan pilihannya pun beragam.
Ada hotel maupun hostel. Selain harganya masih cocok sama isi kantong, tapi desain hotelnya ternyata lucu-lucu juga. Proses pemesanannya juga mudah. Kalian bisa cek video di atas, ya.
RedDoorz Marine Parade Central |
RedDoorz Hostel di Little India |
Gue amazed. Ternyata properti hotel maupun hostel di RedDoorz cukup terjangkau. Nggak nyangka masih nemu hotel dengan rate di bawah satu juta tapi bagus di Singapura.
Gue juga sudah pernah review salah satu hotel yang gue booking melalui RedDoorz. Pengalaman menginapnya menyenangkan banget. Nggak heran kalau review dari tamu-tamu sebelumnya juga oke. Makanya jangan malas baca reviewnya ya.
Singapura memang jadi negara yang gue singgahi setelah pertama kali menerima paspor. Awalnya gue sempat skeptis dengan negara ini, “Ah, perkotaan gitu doank, di Jakarta aja bosan.”
Tapi selalu ada sesuatu yang bikin gue mau balik lagi ke Singapura dan menurut gue Singapura akan jadi destinasi wisata menarik yang wajib dikunjungi setelah pandemi COVID-19 berakhir. Meskipun biaya hidup di negaranya terbilang mahal, tapi Singapura memang ngangenin. Selalu aja ada hal baru dan menarik. Nggak perlu pakai visa pula.
Makanya harus pintar-pintar atur travel budgetnya. Supaya begitu pandemi COVID-19 ini berakhir, bisa langsung cuz ke sana. Bicara mengenai budget jalan-jalan, penginapan dan transportasi biasanya selalu jadi pos pengeluaran terbesar ketika sedang travelling. Setuju, nggak? Nah, gue harus menyiasati dua pos pengeluaran ini dengan bijak.
Kebetulan
pas pertama kali ke Singapura itu hasil dari perburuan tiket pesawat promo.
Harga normalnya ya sudah pasti mahal. Itulah mengapa gue waktu itu lebih
memilih perawanin paspor ke Singapura.
Dan
gue nggak menyesal sama sekali.
Belakangan
malah harga tiket promo nggak semurah dulu, makanya begitu bisa extend pas outing, tanpa pikir panjang
gue langsung pilih Singapura. Pikir gue lumayan kan nggak perlu keluar tiket PP
pesawat lagi. Eh, tapi gagal maning, son.
Malah
jadi dendam kesumat gini, “Pokoknya kalau pandemi berakhir, gue mau ke
Singapura!” Nggak apa-apa deh kalau nanti dapat tiket pesawatnya lebih mahal,
yang penting budget untuk penginapannya bisa murah, kan sudah ada RedDoorz.
Mengulang trip ke destinasi yang sudah pernah gue datangi nggak melulu membosankan, kok. Kan tergantung bagaimana kita menikmatinya dan dengan siapa? Ehm.
Mari kita sama-sama doakan
supaya pandemi ini segera berakhir. Supaya dendam gue kali ini terbalaskan. Aamiin..
21 Comments
Covid 19 hilang. Liburan harus segera dilaksanakan 😄😃😂
ReplyDeleteCuz Singapore?
DeleteKak sayang banget ya batal ke singapore karna pandemi. Apalagi udah beli tiket uss. Next kalo pandemi nya sudah selesai, aku pengen banget ke uss juga sama jewel changi airport kak :D
ReplyDeleteIya makanya nyesek kan. Semoga pandeminya segera berakhir, biar bisa langsung cuz..
DeleteSama nih mba Nidy, saya juga rindu jalan-jalan hehehe.
ReplyDeleteSemoga Covid segera berakhir, jadi kita bisa kembali beraktivitas dan jalan-jalan seperti sedia kala :D by the way sayang banget yaaa tiket USS-nya, padahal lumayan dapat harga 300 ribuan :)) wish nanti saat sudah bisa ke Singapura, akan ada another promo USS yang bisa mba dapatkan :>
Semangat, mba ~
Iya, makanya mau banget balik ke Singapura buat balas dendam.
DeleteAamiiinnn makasih ya.
Covid hilang, aku mau pulang kampung dulu. Tahun ini sepertinya belum bisa ke mana-mana. Tahun depan abru merencanakan perjalanan, lebih banyak di domestik
ReplyDeleteOh iya ya, mas. Kasian emak di kampung udah gak bisa ketemu pas lebaran. Semoga Covid ini cepat berlalu
DeleteEh aku belum pernah nih pake RedDoorz. Boleh nih browsing-browsing dari sekarang soal tempat menginap di destinasi impian nanti. Siapa tau dapet harga yang pas di kantong juga. :D
ReplyDeleteKadang cuma browsing hotel aja udah bikin senang, lho. Padahal belum tahu kapan menginapnya dan di mananya :D
DeleteBaca ini jadi kepengen ke Singapore, beneran mantep list bales dendamnya, hehehe. Nanti check penawaran Reddorz ah tampak lumayan penawarannya
ReplyDeleteIni masih ada lagi sebenarnya yang harus masuk list, tapi waktu itu kan cuma dua hari doank rencananya jadi segini aja. Takut gempor T.T
DeleteCovid-19 reda pgn balik Singapore jugaaa... Padahal baru 3 bulan ga balik tp kayanya udab luama banget 😅 Efek kelamaan di rumah kayanya. Jd ngidam carrot cake juga 😐
ReplyDeleteTerakhir ke sana berarti Singapore udah ada covid-19 donk ya kak? Gimana di sana?
DeleteIya, baru awal2 waktu itu. Haha.. ngalamin apa yg namanya antrian panjang kaya ular di supermarket (gw ga expect org sana bakal sepanik itu) Rak2 kosong. 😅 Sama aja kalo udah panik ternyata dimana2. Nalar udh ga jalan. 😅
DeleteGak kebayang diriku yg bisa dibilang jrg jalan2 aja udh suntuk
ReplyDeleteGimana dirimu omaaabee yg udah menjajakan kakinya dimana2 ��
Semoga covid cepat pulang ke tempat asalnya dan balas dendamnya terlaksanakan ��
Ya sama bosannya juga sih na sama yang jarang jalan-jalan. :D
DeleteAamiin.. jalan-jalan bareng donk nanae..
Cepatlaaahh pergi covid-19, aku juga mau jalan-jalan, singapore adalah negara tujuan pertama yang mau aku kunjungi. Makasih infonya tentang singapore missnidy
ReplyDeleteMacama Ditya! Nanti ke Singapore bareng yukkk
DeleteSingapura juga jadi negara pertama yang bikin paspor gue ngga perawan lagi.. Gara-gara covid ini, batal ke Malaysia dan Thailand yg udah direncanakan sejak tahun lalu :( ..
ReplyDelete-traveler paruh waktu
Wuaaah sayang banget dua negara terpaksa di-cancel ya. Semoga ada gantinya ya rezeki buat ke Malaysia dan Thailand.
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!