Mencari hotel yang sesuai
selera dan pas dengan budget merupakan salah satu hal yang paling bikin gue excited
saat menyusun itinerary. Semacam tantangan, sih. Dalam hal ini, gue perlu
ekstra hati-hati jangan sampai memilih penginapan yang zonk. Karena kalau
sampai salah memilih penginapan, bisa bikin mood jelek sepanjang trip.
Apalagi dalam mengatur budget pengeluaran trip, penginapan adalah salah satu
pos pengeluaran terbesar setelah biaya transportasi. Buat yang selalu kebagian
membuat itinerary pasti paham betul soal ini.
Pernah suatu ketika gue
travelling ke Cambodia, kebetulan gue memilih menginap di hostel. Hostelnya
enak sih. Di lobby juga nyaman. Ternyata kamar yang gue pesan itu mixed dorm
room, jadi digabung cewek dan cowok. Akhirnya gue minta resepsionis untuk
memindahkan gue ke female dorm. Alasan memilih mengiap di hostel memang
ingin press budget. Hostel jadi
salah satu alternatif penginapan di saat duit sudah menipis, apalagi kalau
travellingnya cuma sendiri. Sayang kan kalau pesan kamar hanya untuk sendiri.
Tapi kalau nggak bikin nyaman dan tidur pun kepikiran, rasanya percuma mau
kamar semurah apapun.
Pengalaman kedua menginap di mixed
dorm room juga gue rasakan ketika menginap di salah satu hostel kapsul di
Jakarta Pusat. Pas booking memang nggak ada pilihan female dorm room, tapi gue
pikir mungkin saja ada hanya nggak dimasukkan ke dalam list iklan. Eh beneran
nggak ada. Sepanjang malam gue cuma meringkuk di kabin kamar. Mau keluar
kapsul, takut. Soalnya dari dalam kapsul gue bisa mendengar suara tamu-tamu
yang lain. Mayoritas diisi laki-laki dan dari bahasanya seperti orang India
atau Pakistan. Langsung parno. Hahahaha
Biasanya juga (nggak semua)
hostel yang punya mixed dorm room punya common room yang tiap malam berubah
jadi area party. Kalau hanya bbq atau sekadar nonton bareng, gue nggak masalah.
Tapi ada beberapa hostel yang beneran disulap kayak bar dadakan, jadi banyak
yang mabora. Pertama, gue nggak minum alkohol. Kedua, gue susah tidur
kalau terlalu berisik.
Setelah pengalaman risih menginap
di hostel model kayak gitu, gue kapok coba-coba menginap di mixed dorm room.
Jadi tiap kali mau menginap gue harus benar-benar cek dulu semua detailnya.
Preferensi orang memang berbeda, sih. Kalau gue memang nggak merasa nyaman
kalau tidur di kamar dorm campur kayak gitu. Belum lagi risih tiap habis
mandi. Kalau kamar khusus perempuan kan bisa cuek mau mondar-mandir.
Sama halnya juga dalam mencari
penginapan yang muslim friendly saat berlibur ke luar negeri. Ketika di
Korea Selatan lalu, tanpa sengaja gue menemukan hostel yang menurut gue sangat
ramah turis muslim. Salah satu fasilitas yang hostel miliki yaitu dapur dengan
peralatan masak lengkap. Nilai tambahnya dan mengapa gue bilang hostel ini
muslim friendly adalah ketika seorang stafnya memberi tahu gue bahwa peralatan
masak khusus muslim sudah dipisahkan. Wow, di negara seperti Korea Selatan,
masih ada loh hostel yang mengerti kebutuhan teman-teman muslim.
Jangankan di luar negeri, di
dalam negeri saja belum tentu ada banyak penginapan yang mengerti tentang hal
ini. Kalau urusan makanan halal dan haram memang akan panjang pembahasannya.
Nggak hanya sekadar perihal dagingnya babi atau bukan, tapi juga mulai
bagaimana daging tersebut dipotong, dicampur dengan bahan apa saja selama
dimasak, dan apakah peralatan yang digunakan nggak digunakan bekas masak
makanan yang non-halal. Nah, ribet kan. :D
Makanya begitu ada hostel yang
memisahkan peralatan masak untuk tamu yang muslim, gue langsung amazed.
Padahal gue dan teman gue aja nggak kepikiran sampai segitunya. Sebelum stafnya
memberi tahu saja, kami sudah siap-siap mau masak mie instan di dapur.
Nah, kali ini gue mau bagikan
juga referensi hostel yang menurut gue bisa dikategorikan muslim friendly di Korea
Selatan. Mungkin dari daftar yang akan gue bagikan ini nggak semuanya punya awareness
tinggi seperti yang gue ceritakan di atas, tapi setidaknya aman lah.
Salah satu kriterianya kali ini
adalah hostel yang menyediakan female dorm room, kamar mandi dipisah
sesuai gender, kalau bisa ada tanda kiblat di kamar, dan nilai plus jika
menyediakan dapur dengan peralatan masak terpisah. Selain itu juga dekat dengan
restoran halal, biar teman-teman nggak kesulitan saat kelaparan.
Eid Muslim Guesthouse
Penginapan ini lokasinya menyatu
dengan restorannya yang berlokasi
di Itaewon. Dekat banget dengan Central Mosque. Dari namanya saja sudah
jelas banget ya, kurang muslim friendly apa lagi. :D
Eid Muslim Guesthouse menyediakan
dua kamar female dorm dan kamar private bagi yang nggak mau campur dengan
tami-tamu lain. Ada fasilitas pantry tapi hanya dapat digunakan untuk light
cooking saja. Paling hanya untuk buat mie instan atau roti panggang. Nggak bisa
buat masak ayam goreng kecap apalagi rendang khas Minang.
Boa Travel House
Salah satu yang menarik perhatian
saat melihat websitenya adalah guesthouse ini menyediakan prayer room alias
mushola. Penginapan ini nggak ada mixed dorm room, hanya menyediakan single
room, double room, triple room, dan family room untuk kapasitas enam orang.
Selain menyediakan mushola, di penginapan ini juga menyediakan halal
restaurant.
Lokasinya ada di area Hongdae.
Salah satu kawasan hipster, tempat berkumpulnya anak muda di Seoul. Apalagi
kalau malam minggu. Beuh, ramai banget! Menyenangkan deh kalau
jalan-jalan di sini pas malam minggu. Banyak oppa ganteng. #eh
Travelight Hostel
Meskipun nggak ada fitur khusus
yang Muslim friendly banget, tapi hostel ini patut gue masukkan ke dalam daftar
karena punya kamar dorm yang dipisahkan berdasarkan gender. Jadi masih aman.
Selain itu hostel ini juga banyak direkomendasikan oleh para wisatawan yang
sudah pernah menginap di sini sebelumnya. Lokasinya juga terbilang strategis,
dekat dengan area perbelanjaan Seomyeon dan restaurant.
The New Day Hostel
Masih di Busan, ini dia hostel
yang sudah pernah gue inapi. Review The New Day Hostel juga sudah pernah gue tulis. Pertama
kali ke luar negeri yang populasi umat Muslimnya terbilang sedikit, gue langsung dibuat
kagum oleh hostel ini.
Dengan pelayanan yang ramah, staffnya menjelaskan
peralatan makan dan memasak yang sudah dipisahkan khusus untuk tamu yang
Muslim. Jadi di hostel ini memang disediakan dapur beserta peralatan masaknya
yang cukup lengkap. Bisa jadi solusi untuk kalian yang memang cenderung picky soal makanan atau memang sudah
bawa perbekalan makanan.
Lokasinya juga strategis banget.
Stasiun subway persis di depan gedung hostel ini dan bisa jalan kaki ke Pantai
Haeundae. Dekat banget!
Itu dia empat hostel yang gue
rekomendasikan untuk kalian khususnya teman-teman Muslim yang masih bingung mau
menginap di mana selama di Korea Selatan. Apalagi buat kalian yang memang ingin
menghemat budget, hostel merupakan solusinya dalam menekan budget untuk
penginapan. Selain itu juga kita bisa berkenalan dengan tamu-tamu lain dari berbagai negara karena biasanya di setiap hotel punya common room, tempat para tamu bersantai di luar kamar.
Salah satu hal yang bikin gue takjub waktu memilih hostel di Korea Selatan adalah harganya jauh lebih murah dibandingkan Singapura. Bedanya bisa setengahnya. Padahal ekspektasi gue bakal mirip harganya atau lebih mahal penginapan di Korea Selatan, lho. Mengingat Korea Selatan juga negara maju. Eh, ternyata murah-murah.
Nah, jika kalian ada rekomendasi
hostel lain di Korea Selatan, boleh tulis di kolom komentar ya. Semoga
rekomendasi di atas bisa membantu kalian merencanakan jalan-jalan berikutnya ke
Korea Selatan. Stay safe and healthy!
Booking.com
Agoda.com
Photo by Anton Belitskiy on Unsplash
2 Comments
terharu! ada juga hostel yang ramah muslim banget padahal di negeri yang penduduk muslimnya aja seuprit yah. Dan malah ga kepikiran soal misah peralatan masak itu. Tapi bener juga di Korea kan masakan babi udah biasa banget jadi bener kudu dipisah
ReplyDeleteMereka kayaknya udah melek tourism banget dan tahu pasarnya banyak juga dari Indonesia & Malaysia yang mayoritas muslim. Pas aku nginap di The New Day Hostel itu staffnya yang ngasih tahu pas kami mau masak. Mereka aware banget apalagi temanku pakai jilbab. Kalau nggak dikasih tahu pasti main pakai yang ada di depan mata aja :D
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!