Saat tiket pesawat PP ke Yogyakarta sudah dikonfirmasi, sejujurnya gue bingung mau ke mana saja selama di Jogja nanti. Sampai H-seminggu, itinerary baru bisa gue buat. Salah satu tempat yang mau gue datangi ini tepatnya ada di Solo. Namanya Pracimatuin. Yup, gue mau merasakan pengalaman fine dining ala Mangkunegaran. Berhubung Jogja dan Solo itu berdekatan, seperti Jakarta – Bogor, jadi kenapa tidak?
Kalau di Jogja punya Bale Raos, di Solo punya Pracimatuin. Bahkan menurut gue, Pracimatuin konsepnya lebih matang. Makanan dan minuman yang disajikan merupakan hidangan para raja-raja zaman dulu.
Kapan lagi kan rakyat jelata ini bisa mencicipi makanan raja?
Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum ke Pracimatuin
Sebelum mengunjungi Pracimatuin, ada baiknya cek instagramnya terlebih dahulu. Karena lebih disarankan untuk melakukan reservasi secara online dan ada tata cara berpakaian selama di sana. Sayang kan kalau sudah jauh-jauh ke sana, ternyata ditolak masuk.
Sebagai manusia well-prepared untuk urusan outfit, tentu saja gue dan Inggrid sudah merencanakan hendak mengenakan pakaian apa untuk di Pracimatuin nanti dari jauh hari sebelum kedatangan.
Kalian nggak perlu merasa akan terlihat overdressed selama di sini. Selama pakaiannya sopan, bebas kok mau bergaya pakaian seperti apa.
Waktu Terbaik Mengunjungi Pracimatuin
Gue membuat reservasi beberapa hari sebelum kedatangan untuk kunjungan hari Jumat di sesi pertama, yaitu pukul 10 pagi. Sebenarnya waktu terbaik untuk mengunjungi Pracimatuin itu sekitar pukul 4 sore, karena nanti kalian bisa melihat peralihan waktu dari sore ke malam, dan lampu-lampu taman juga sudah mulai dihidupkan.
Namun mengingat gue datang di bulan November yang hampir setiap hari hujan di sore hari, jadi kami memutuskan untuk datang saat sesi pertama saja. Benar saja, cuaca masih bersahabat dan pengunjungnya pun lebih sepi.
Kami tiba di Pura Mangkunegaran satu jam lebih awal. Karena belum bisa masuk, jadi kami dipersilakan menunggu di area teras dekat pendopo. Sambil menunggu, gue dan Inggrid foto-foto dulu.
Pelayanan sebelum Masuk Pracimatuin
Namanya juga fine dining, sudah pasti dari segi pelayanan diperhatikan sekali. Sambil menunggu jam reservasi yang sudah dijadwalkan, semua tamunya disuguhkan welcome drink. Rasanya segar dan aroma cengkehnya terasa sekali. Seketika jadi serasa seperti Jeng Yah, yaa..
Dari beberapa tamu yang sudah tiba di ruang tunggu, tiga nama pertama yang sudah reservasi dipanggil terlebih dahulu untuk diberi arahan dan diantarkan masing-masing oleh satu staf yang sudah bersiap dengan payungnya.
Kami berdua dipayungin sampai ke depan area restorannya. Wow, berasa putri raja banget ini mah.
Menu Makanan dan Minuman
Hal yang perlu diketahui sebelum tiba di Pacimatuin adalah untuk makan di sini, akan dibatasi waktu selama 90 menit saja. Sebaiknya kalian riset menu makanan dan minuman yang disajikan di Pracimatuin terlebih dahulu. Bisa kalian akses di sini. Sehingga begitu sampai di sana, nggak buang waktu lama untuk memilih menu yang akan kalian pesan.
Pilihan menunya beragam dan selayaknya fine dining, ada appetizer, main course, dan desert. Konon menu-menu yang ada di Pracimatuin ini merupakan menu-menu favorit para Raja-raja Mangkunegaran.
Sebelum tiba di Pracimatuin, gue sudah dikirimkan whatsapp dari pihak Pracimatuin mengenai ketentuan order nanti. Minimum order per orang yaitu Rp. 100,000 dengan ketentuan satu orang tamu wajib pesan satu set seperti ini:
- Satu dedaharan utama + satu minuman, atau
- satu kudapan + satu hidangan penutup + satu minuman
Berhubung kami datang berdua, jadi gue pesan satu dedaharan utama dan satu minuman, sementara Inggrid pesan satu kudapan, satu hidangan penutup, dan satu minuman. Bahkan kami menambahkan satu lagi menu minuman supaya nggak seret. :D
Menu yang kami pesan yaitu bistik pitik bumbu opor, brubus, puding roti mentega, dua teh pracimasana, dan satu teh kemuning. Nantinya akan kami bagi berdua biar sama-sama saling icip.
Kudapan: Brubus (35k IDR)
Menu pembuka yang tampilannya cantik sekali.Terbuat dari daging giling yang dibungkus dengan sawi putih, lalu disiram pakai saus creamy yang nikmat sekali. Konon menu ini merupakan menu favorit Raja Mangkunegaran VII.
Dedaharan Utama: Bistik Pitik Bumbu Opor (100k IDR)
Bistik yang terbuat dari paha ayam tanpa tulang ini, nggak alot sama sekali. Dimasaknya juga nggak sampai kering, jadi masih empuk. Bumbu opornya dibuat kental dan disiram di atas bistik.
Hidangan Penutup: Puding Roti Mentega
Buat para sweet tooth, wajib cobain menu ini ya. Dari beberapa pilihan hidangan penutup, gue dan Inggrid mantab pilih puding roti mentega ini. Not only pleasing to the eyes, but it surely will give you mouthgasm. Nggak terlalu manis kok. Benar-benar sajian penutup yang sempurna.
Minuman: Teh Pracimasana & Teh Kemuning
Rasa cengkehnya cukup dominan tapi entah mengapa rasanya segar sekali. Gue dan Inggrid kompak pesan ini untuk minuman.
Dari semua menu yang kami pesan, Alhamdulillah nggak ada yang gagal. Semuanya enak. Shout out buat cheff-nya! Waktu penyajiannya juga cepat dan masih fresh.
Cara Reservasi Online Pracimatuin
- Kunjungi laman instagram Pracimatuin @pracima.mn
- Klik link yang ada di bio-nya, kemudian pilih menu yang Reservasi Online Pracimasana
- Pilih jumlah orang yang akan hadir, tanggal, dan jam kedatangan
- Centang kolom “Ihave read and agree to the aboveterms and conditions”
- Kemudian klik “Next”
- Jika jadwal yang diinginkan sudah tidak tersedia, berarti kalian harus pilih jam atau tanggal lain. Namun jika masih tersedia, kalian akan dialihkan ke halaman selanjutnya
- Isi data nama depan, nama belakang, email, nomer telepon, asal, dan pesan khusus. Waktu itu gue request minta meja dekat jendela.
- Setelah isi semua data, jangan lupa centang semua kolom TnC, lalu klik “confirm booking”
- Nanti kalian akan menerima email konfirmasi reservasi
Di hari H pun, kalian juga akan menerima pesan whatsapp berupa reminder dari staf Pracima dan konfirmasi kedatangan. Jangan lupa dibalas ya whatsapp dari mereka untuk konfirmasi terakhir.
Foto-foto di Taman
Dengan adanya keterbatasan waktu selama 90 menit di dalam restoran, bukan berarti kalian juga harus buru-buru ke area luarnya untuk foto-foto. Tenang saja, begitu waktu 90 menit berada di dalam restoran berakhir, kalian bebas eksplor area tamannya tanpa ada batasan waktu.
Karena gue ikut sesi pertama, yaitu pukul 10 pagi, jadi waktu di daam restorannya berakhir pada pukul 11:30. Setelah itu gue eksplor area tamannya sampai pukul 1 siang. Area tamannya memang cantik sekali. Tiap sudutnya sangat layak untuk diabadikan.
Selain Pracimasana, kalian juga bisa mengunjungi Pracimaloka. Bakery shop yang ada di dalam area yang sama. Namun mereka punya jam kunjungan yang berbeda.
Jadi, apakah Pracimatuin ini layak untuk dikunjungi? Menurut gue sangat amat layak, kok. Kalau dibilang harga makanannya terbilang mahal, bagi gue yang sering cafe hoping dan sesekali fine dining di Jakarta, harga makanan dan minuman di Pracimatuin masih relatif nggak terlalu mahal. Memang sih, untuk standar living cost di Solo, bisa jadi terbilang mahal. Tapi sekali lagi, selain makan makanannya yang enak, kita juga beli experience di sana. Kapan lagi kan, makan siang dilayani seperti puteri raja.
Selamat mencoba!
0 Comments
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!