Woodstock Homestay Gili Trawangan |
Rombongan gue kalo jalan-jalan itu termasuk picky. Maunya yang lux tapi mureee. Ya susah ya... Hahaha. Sebenarnya ada beberapa sih yang udah gue hubungi, lebih dari 10 kayaknya tapi hanya beberapa aja yang ngena di hati.
Pilihan pertama itu Cotton Tree Bungalows, gue sempat email-emailan dengan ownernya. Baik ko responnya, kondisi cottagenya juga bagus model rumah sasak tapi liat pemandangan sekitarnya kok kayak tempat bercocok tanam dan gak ada kolam renangnya. Harganya sih masih masuk budget, sekitar 350k-550k idr. Tapi kita ke Gili mau cari pemandangan juga kan, mau jadi turis pantai bukan mau disangka petani stroberi Lembang. Oke terpaksa gue coret, karena pemandangan sekitarnya ga masuk kriteria.
Pilihan kedua itu Coconut Dreams Bungalows. Gue udah cek
reviewnya oke, rata-rata pada nyaman. Lalu gue telpon kesana, gue
disuruh telpon sejam kemudian. Setelah sejam, gue telpon lagi
dan yang angkat telepon ternyata beda orang. Gue disuruh telpon lagi 15 menit lagi.
Gue nurut tuh, gue telpon lagi. Mereka kasih harga family room (5pax)
550k dan cottage model lumbung gitu 350k. Cocok kan tuh! Pas gue mau
booking, eh ditolak meeeen karena minimum stay itu harus 2 malam. Gue
ngotot, gue email pake email si L masih juga gak bisa. Males banget,
gue keburu ilfeel ama manajemennya. Lagian kalo semalemnya lagi free mah baru gue mau (ngarep.com).
Setelah berunding, gue dan Titi coba hubungi Lumbung
Cottage. Kalo liat reviewnya sih so so ya. Tapi gue suka penampilan
Lumbung Cottage 2. Gue dan Titi telpon pada jam berbeda dan mereka
kasih harga beda. Tapi Riken gak begitu suka ama Lumbung Cottage
karena reviewnya ada beberapa yang kecewa dan itu jadi pertimbangan yang cukup menjelaskan kenapa kita gak jadi nginep di situ. Yaudah gue coba cari
lagi.
Pilihan keempat itu Woodstock Homestay. Sebenarnya dari awal gue naksir ama Woodstock Homestay ini. Gue udah terlanjur love at first sight
waktu pertama kali liat review seorang bule di youtube. Cekidot!
Gue baca reviewnya, semuanya bilang sarapan di
Woodstock itu yang paling the best. Ada salah satu bule yang bilang,
sebelum ke Gili Trawangan, dia abis ke Thailand dan Filipina, tapi
cuma di Woodstock yang paling oke service dan breakfastnya. Semua
sudah gue buktikan dan bener bok! Setelah deal, salah satu stafnya meminta nama kapal atau boat yang akan kita naiki menuju ke Gili Trawangan. Nanti bakal ada staf mereka yang menjemput kita di dermaga.
Begitu sampai di Gili
Trawangan, staf Woodstock sudah menjemput kita di dermaga. Namanya
mas Ran, dia sabar pula nungguin kita makan dulu di salah satu cafe
di pinggir pantai, maklum perjalanan laut Padang Bai ke Gili Trawangan ini lumayan cukup lama gara-gara dapat kapal yang kedua. Oh iya, dia juga bantuin kita untuk cari penyewaan private
glass bottom boat untuk snorkeling. Jadi satu kapal itu cuma rombongan gue aja, gak ada orang lain kecuali awak kapal.
Lokasi hotelnya emang gak di pinggir pantai, tapi positifnya ya gue bisa tidur nyenyak karena jauh dari hingar bingar musik cafe dan bar. Suasana hotelnya asri banget dan bersih. Begitu masuk, kolam renang dan bule-bule lagi pada nyantai di bean bag. Sebelah kanan udah ada Pak Ketut dan staf-stafnya yang ramah. Fortunately, kita dapat upgrade kamar.
Lokasi hotelnya emang gak di pinggir pantai, tapi positifnya ya gue bisa tidur nyenyak karena jauh dari hingar bingar musik cafe dan bar. Suasana hotelnya asri banget dan bersih. Begitu masuk, kolam renang dan bule-bule lagi pada nyantai di bean bag. Sebelah kanan udah ada Pak Ketut dan staf-stafnya yang ramah. Fortunately, kita dapat upgrade kamar.
Awalnya itu gue booking 2
family room dan 2 standard fan. Pas sampe sana, mereka langsung minta
maaf karena ada bule yang baru datang tapi gak mau di kamar AC.
Bule-bule mau nempatin yang family room yang udah gue booking. Jadi mereka akhirnya nempatin kita di
satu family room (isinya Wenny, Geo, Kiki, dan Ayu), 3 standar fan
buat Rudi, Yeffi, Riken, Titi, dan Asep. Terakhir Ac room untuk gue,
Ismi, dan Maya.
Family room ini kapasitasnya untuk 4 orang dengan 1
kamar dan kamar mandi di bawah, 1 kamar lagi di atas, dan teras
dengan kursi kayu. Konsep kamar mandinya terbuka, go green bok jadi
meminimalkan listrik dan penerangan. Maklumlah namanya juga di pulau. Standar roomnya juga kurang lebih sama tapi
kapasitas untuk 2 orang. Kamar gue bangunannya dari batu bata, bukan bilik bambu seperti kamar yang lainnya dan kayu seperti kamar yang lain. Letaknya di lantai 2,
terasnya lebih besar dan ada bale-bale kecil untuk tiduran sambil
nikmatin angin sepoi-sepoi. Gue jamin bisa tidur pules disitu.
Kamarnya lebih luas, ada kaca dan meja untuk dandan, lemari kayu
antik, dan tempat tidurnya dilengkapi dengan mosquito net alias
kelambu. Kamar mandinya juga lebih luas, ada bamboo showernya, dan
toiletnya duduk.
di depan family room woodstock homestay gili trawangan |
The best part of this homestay is their breakfast menu.
Pagi-pagi salah satu staf nya mendatangi kita untuk pilih menu. Menu
makanannya terbagi dua, ada menu egg atau pancake. Gue pilih egg, dan
terbagi lagi ada scramble egg, omelet, dan sunny side up. Gue pilih
omelet. Lalu pilihan hot beverage ada teh atau kopi. Gue pilih teh
donk.. Terus disuruh milih lagi menu juice nya. Ada orange,
watermelon, pineapple, sama apalagi ya gue lupa! Pancakenya juga ada
macem-macem flavournya tapi gada yang sempat foto padahal katanya
porsinya besar banget kayak martabak.
Menu yang gue pesan semuanya ENAK. Omeletnya maknyus, dalam 1 porsi juga dapat sosis atau ham (tergantung pilihan kita) dan juga ada roti beserta homemade papaya jam. Selainya superb! Aaaah semuanya enaaaaak... Biasanya kan sarapan paling cuma dapat roti dan teh, atau nasi goreng untuk hotel dibawah bintang 4.
Setelah pesan, ga lama kemudian datanglah piring yang berisi buah slice, ada pisang, nanas, dan semangka. Disusul dengan juice buah dan teh. Terakhir baru deh omelet kita datang. Gue nikmatin sarapan gue di pinggir kolam renang, gue sih prefer makan disitu daripada di teras kamar. Biar berasa kayak artis lagi liburan.
kolam renang woodstock homestay |
Pokoknya semuanya dapat nilai 10 dari skala 10! Mulai dari kebersihan, keramahan, makanannya, design cottagenya, semuanya deh!!
Overall, Woodstockhomestay ini penginapan TERBAIK selama hidup gue. Do I act too much? I
don't think so. You should prove it yourself!
2 Comments
Nindy aku mau nanyak yg 3 standar fan itu Kyk gmn? Di artikel km 3 standar fan itu bisa lima orng kebetulan aku mau liburan berlima
ReplyDeleteBerapa ya biayanya?
Makasi
Seingat aku, kalau kamar standar fan, dia kapasitas maksimal 2 orang, gak ada AC. Kalau yang ada ACnya lain harga lagi. Saran aku, cek langsung aja ke websitenya soalnya ini postingan 4 tahun lalu, pasti udah banyak perubahan di Woodstock Homestay ini. Alamat websitenya juga udah dicantumkan di atas. Makasih..
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!