Gak terasa udah hari ke enam aja dan menyadari kalau keesokan harinya kita udah harus balik ke tanah air. Dalam itinerary awal, harusnya kita ke Everland hari itu tapi karena badan udah drop banget jadi kita mutusin untuk keliling Seoul aja sambil nyari souvenir khas Korea. Soalnya kalau kita paksain buat ke Everland, cuma akan makan waktu di perjalanan aja. Lagipula udah beberapa hari sebelumnya. kita selalu jalan ke arah Chuncheon terus dan gak pernah yang benar-benar seharian di Seoul.
First Stop: Tosokchon
.
.
foto di depan Tosokchon |
ada menu ayam panggang juga |
kimchi |
Menu yang disajikan sedikit dan membantu kita jadi gak kelamaan ngegalau milih menu dan harga yang sesuai. Kita order samgyetang yang biasa dan seafood pancake. Sebelum masuk ke restaurant, Ulfa udah wanti-wanti takut mabok kebauan bawang. Begitu kita masuk, aroma bawang langsung tercium tapi gak menyengat seperti di subway. Jadi kita bisa makan dengan tenang dan damai. Staff di sana, at least yang melayani kita, gak bisa bahasa Inggris. Mereka cuma bisa pake bahasa Korea dan China. Diajak ngomong stafnya pake bahasa Korea kita gagu, pake bahasa China gue cuma hapal 'Ni Hao Ma, Xiexie, Gong xi fat coi'. Jadi begitu stafnya nyerocos, kita cuma senyum sambil nunjuk menu 'igo..igo'. Auk dah..
Untungnya walaupun cuma dengan modal 'igo..igo..', makanan yang sampai ke meja kita tepat sesuai pesanan. Seperti biasa, porsi yang disajikan cukup besar. Mm..besar buat Ulfa sih, kalau gue segitu mah pas. Hahahaa
#perutnaga
#perutnaga
kimchinya enak beda rasanya sama yang pernah gue makan di Jakarta |
Walaupun harga makanannya mahal-mahal, tapi kita gratis dapat ocha dan bisa refill, selain ocha juga kita dikasih soju tapi berhubung kita gak minum yasudah buat gaya aja. Sekitar jam 11 siang, kita langsung capcuz begitu kelar makan. Rencana selanjutnya mau ngafe di puncak perbukitan Buam-dong.
Next Stop: Buam Dong
Daerah ini dekat dengan Gyeongbokgung, hanya sekali naik bus. Tujuan kita ke daerah itu mau ke Coffee Prince Cafe. Buat sebagian orang, mereka cuma tau kalau Coffee Prince itu di daerah sekitar Hongdae, tapi ternyata ada lagi yang pemandangannya lebih kece. Tapi sekali lagi, kita cuma numpang nyasar di situ. Pelajarilah kesalahan kita berikut ini..
suasana di dalam bus |
Menurut peta yang udah gue print, kita harus turun di Buam Dong service center. Begitu turun bus, kita tanya ke salah satu anak muda yang untungnya bisa bahasa Inggris aktif. Dia bilang kalau nanti kita akan ketemu persimpangan jalan, yang kanan menuju ke atas, dan yang kiri akan turun ke bawah. Kita disuruh yang ke kanan. Nurutlah kita..
Jalanan mendaki, kalau ada yang mau ngecilin paha sok atuh mangga. Gak lama gue ngelihat bangunan mirip tembok besar China, jadi semacam benteng panjang gitu. Gue gak tau namanya apa, jadi sotoy-sotoyan aja. Banyak tentara atau polisi juga yang berjaga di sekitar tembok itu. Dari kejauhan sudah tampak bangunan yang kita tuju, tapi udah jalan jauh gak nyampe juga. Begitu ada taksi lewat, langsung kita berhentiin aja. Gue tunjukin petanya, eh si pak sopir kaga bisa baca tulisan latin dengan lancar. Deg-degan rasanya nungguin dia kelar baca tapi argo terus jalan. LA..MA..
Pak sopirnya nekat juga main jalan terus. Kiri jurang, kanan bukit, tapi sopirnya bawa mobil berasa di tol jagorawi. Kenceng bener! Muka kita tegang, dalam hari teriak 'Kita belom kawiiin paaaaak!!'
Bangunan yang udah kita lihat tadi, tiba-tiba hilang dari pandangan padahal jalanan cuma sejalur itu aja. Akhirnya gue suruh putar balik aja ke jalan dekat halte bus. Kita menyerah LAGI.. T.T #akucedih
Next Stop: Cheonggyecheon Stream
Setelah dari Buam-dong, bus akan menurunkan kita tepat di dekat Gyeongbokgung station exit 2. Kita melanjutkan jalan kaki menuju ke arah palace. Sebenarnya siang itu mau ke Bukchon hanok village, tapi keburu malas lihat peta akhirnya berbelok ke arah Cheonggyecheon stream.
Letaknya dekat banget ternyata sama Gwanghamun square. Pas kita ngelewatin Gwanghamun ternyata lagi ada demo. Jangan bayangin demo kayak di Jakarta ya, yang ini beda soalnya demonya pake bahasa Korea. #YAIYALAAAH
Hehehee
Tapi memang beda kok, demonya rapi. Mereka beneran orasi sesuai tujuannya, malah disertai foto segala. Gak ada tuh yang namanya demo diselingi dangdut gerobak terus para demonstrannya teriak-teriak 'Aiiiir...aiiiir'.
Setelah berjalan sekitar 10 menit, sampai juga di Cheonggyecheon stream. Lokasi ini cuma sungai aja sih sebenarnya tapi asri dan bersiiiih banget. Air sungainya bening, gak ada tuh sampah-sampah apalagi bungkus soptek yang seliweran di air sungainya. Di sisi sungai, kita bisa duduk santai di sana. Mungkin cocok buat summer terus nyelupin kaki di sungainya, kalau winter gini sih wasalam!
Patokan lokasi ini, kalau kalian sudah berada di sekitar Gwanghamun square, cari aja di sekitar situ patung keong warna biru-merah. Nah kalau udah ngelihat itu, jangan lupa turunin arah pandang ke bawah karena letaknya sungai ini di bawah permukaan jalan raya. Lokasi ini juga sering banget dijadiin lokasi shooting. Kalau gak salah
inget pernah buat shooting film Thailand yang judulnya Hello Stranger,
tapi entah kenapa Ulfa ingetnya ini bekas lokasi shootingnya iklannya si
Sm*sh. Oke fix, Ulfa fansnya Sm*sh. Hahahaha
Next Stop: Dongdaemun Design Plaza
.
.
Alasan utama kita ke sana itu karena mau bikin video klip ala-ala Raisa. Yang mau muntah, waktu dan tempat dipersilahkan..
DDP ini bangunan yang memamerkan art piece di dalamnya. Kita gak explore isi gedungnya, cuma mau foto sama shooting aja. #pret
Next Stop: Migliore Dongdaemun
Letaknya tinggal nyebrang dari DDP. Sebelum masuk Migliore, kita jajan dulu di salah satu street stall di sana. Gue dan Ulfa beli banana milk. Pas lagi ngadem nikmatin banana milk, tiba-tiba Ulfa teriak 'Omaaaa...ada apa di kepala aku?'. Gue bingung ni anak kenapa tiba-tiba teriak, pas gue lihat kepalanya ebuset ada eek burung. Hahahahahahaa
Mimpi apaa semalem tu anak ya, lagi duduk anteng di beolin burung. Akhirnya dengan terpaksa jilbabnya dilepas, sementara pake shawl yang rempong karena dikit-dikit jatoh shawlnya. Daripada kita nanti dibeolin lagi, mending masuk ke Migliore aja.
.
.
Migliore ini semacam itc kuningan. Barang-barangnya hampir sama semua dan gak semua dicantumin price tag sehingga kita malas nawar. Pilihan bajunya gak banyak (yang murah), akhirnya kita keluar gedung itu dengan tangan hampa.
Next Stop: Namdaemun
Kalau mau ke sini dengan subway, turun di Hoehyeon station. Tujuan kita ke sini mau beli souvenir dan oleh-oleh. Menurut rekomen salah satu temannya Ulfa, kita harus masuk ke gedung warna orange. Celingukan ke skitar, kok gedung-gedungnya ada orangenya semua?? Akhirnya kita putuskan untuk masuk ke dalam gedung yang warna orangenya paling banyak.
Di dalam gedung ini jualannya beraneka ragam. Ada peralatan rumah tangga, boneka, dan souvenir. Kalau gak salah khusus souvenir itu di lantai 2 atau 3. Saran gue, langsung cari toko di pojokan yang pedagangnya Eoni berambut bob pendek. Baru mau milih-milih aja dia udah kasih kita yakult dingin, tau aja kita haus. Selain harga di situ yang paling murah, si Eoni ini bisa bahasa Indonesia. Baik bener deh pokoknya!
Di dalam perjalanan pas lagi di subway tetiba ada pemandangan ini.. |
Kelakuaaan... tiap lihat artis di iklan selalu minta foto :)) |
salah satu souvenir yang kita beli di Namdaemun market |
.
Next Stop: Bukchon Hanok Village
Sore itu buyar semua, mau ke Hanggang river tapi lupa googling dimana lokasinya. Mau ke Haneul Park, tapi salah naik subway. Yaudahlah akhirnya kita balik ke arah Anguk station, kita mau coba ke Bukchon Hanok Village. Meskipun begitu sampai sana udah keburu gelap. Begitu keluar Anguk station, langsung ketemu Dunkin Donuts seperti yang tertera di peta, tapi kok gue gak paham mana utara dan mana selatannya. Kita jalan aja terus pakai feeling, terus ketemu anak muda dan kita mintai petunjuk arah ke Bukchon Hanok Village. Tapi dia gak tau dimana itu lokasinya. Gak jauh dari tempat kita nanya ama cowok itu, ternyata ada istana Changdeokgung. Berhubung udah mulai gelap, jadi kita memutuskan untuk terus berjalan aja, udah pasrah deh mau ketemu tempat yang dimaksud atau gak. Belakangan gue baru tahu kalau ternyata tempat kita bertanya sama anak muda itu dengan Bukchon Hanok Village tinggal sejengkal aja. #NangisDiPojokan
pas lagi nyasar, nemu ini... -_- |
.
.
.
Next Stop: Samcheong-dong
.
.
Samcheong-dong di malam hari |
Gue teringat rekomen mba Yoshi, katanya harus nyobain makanan di Cafe Bene. Untunglah ketemu tourist information staff yang lagi keliling dengan jaket merahnya. Dia nunjukkin dimana letak cafenya dan kasih mapnya ke kita.
Di cafe ini, kita pesan dua minuman yaitu Matcha Latte dan Caramel Machiato. Sementara makanannya semacam desert yang rasanya uenaaaak poooool, kejunya masih terngiang-ngiang sampai sekarang. Kita menghabiskan waktu lebih dari sejam di sana, lumayan buat ngendorin urat kaki.
Oh iya, malam itu kita janjian dengan host kita si Ryan Kim. Dia ngajak kita dinner malam itu. Jadi dari Cafe Bene itu kita jalan kaki menuju homestay, kita mutusin untuk pulang dulu aja karena si Ryan juga belum pulang kerja. Gak lama kita sampai homestay, si Ryan ngeline dan kita langsung turun ke bawah. Perbincangan awal emang berasa banget awkward, soalnya dia pemalu banget jadi kalau gak gue atau Ulfa duluan yang ngajak ngobrol duluan ya terjadilah 'krik-krik' moment. Dia ngajak kita makan chicken & hof di salah satu restaurant dekat homestay. Di Korea, ayam goreng itu salah satu 'teman' minum beer dan secara kita gak minum, jadi kita bilang dulu ma dia intinya 'kalo lo mo minum ya sok aja atuh kita mah pepsi aja'. Kata Ryan, tempat kita makan itu juga bekas lokasi shooting film tapi pas dia sebutin nama filmnya, gue dan Ulfa gak ada yang tahu.
U: "Ryan, why are you still single? There's a lot beautiful girls in here"
R: "Well, you know, most of them are doing plastic surgery, so not all of them are pretty"
O: "So, can you make the difference between before and after plastic surgery?"
R: *diem lama gak tau lagi nerjemahin apa yang dia mau ucapin ato lagi hang* "I think I know"
O: "Really? How come?"
R: "I can feel it by touching it".
U: "Touching??"
R: "Yeah.. My ex girlfriend did a breast job, so I can realize it when I touch her breast"
U&O: *saling menatap nanar*
.
.
Setelah itu kita ketawa, gue gak tau apa dia beneran lagi curhat apa bercanda. Koplak bener dah! Setelah makan dan ngobrol-ngobrol, kita balik ke homestay dan langsung packing karena keesokan harinya sudah harus terbang ke Malaysia. #Hiks #GakMauPulangMaunyaDigoyang #Hobah
*ps: rincian budget di akhir chapter South Korea Trip ya
Baca juga!
*ps: rincian budget di akhir chapter South Korea Trip ya
Baca juga!
South Korea Travel Diaries
Day 1 ~ Day 2 ~ Day 3 ~ Day 4 ~ Day 5 ~ Day 6 ~ Day 7South Korea Travel Hack
Pembuatan Visa Korea Selatan ~ Rincian Budget Trip ke Korea Selatan ~ Berburu Perlengkapan Winter ~ Fun Facts about South Korea ~ FAQ Winter Trip to South Korea ~ Sewa Modem di Korea ~ Itinerary South Korea 7 Days ~ Tips Mengatasi Suhu Minus DerajatWhere to Stay in South Korea
Sewa Airbnb di Seoul ~ Hostel Muslim Friendly di Busan
FOLLOW ME HERE
TWITTER || INSTAGRAM || GOOGLE+
2 Comments
Wow dapet gratis soju? Boleh dicoba nih, hehe. Memang salah satu momen asik pas traveling itu saat kita nemu spot oke secara nggak sengaja sih :D
ReplyDeleteGratissss...boleh nambah juga :D
DeleteIya betul, yang gak sengaja justru bakal jadi kejutan menyenangkan.
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!