Jumat, 16 Oktober 2015...
Wacananya sih, kita seharusnya bangun jam 4 pagi buat ke Pratunam market. Tapi apa daya, saking enaknya apartment kita sampai kebablasan bangun. Jam 6am kita baru bangun, langsung cuci muka dan gosok gigi, setelah itu bergegas ke Pratunam market.
>>>> Pratunam Market <<<<
Pasar ini bukanya dari jam 4 subuh dan tutup jam 9 pagi. Berhubung kita udah kesiangan, jadi buru-buru banget pas ke sini. Beruntungnya gue dapat apartment yang lokasinya strategis banget, dekat dengan BTS Phaya Thai yang menjadi salah satu BTS station yang terhubung dengan airport link.
Salah satu cara untuk menuju ke Pratunam market dari apartment adalah jalan kaki dulu menuju airport link sekitar 100 meter, lalu naik airport link dan turun di Ratchaprarop station. Cuma selang satu station kok dari Phaya Thai station. Orang-orang yang menunggu mrt di sini rata-rata pada mau ke airport, dengan outfit kece sambil geret koper. Sementara gue dan Ayu dandanannya kali itu berasa lagi disuruh majikan ke pasar dengan wajah tanpa alis. Setelah keluar dari station, masih harus jalan lagi sekitar 400 meter. Patokannya, lihat aja Baiyoke building yang paling tinggi. Letak Pratunam market tepat berada di belakang gedung ini.
Begitu sampai sana, langsung ketemu sama kios yang jual short jeans. Harganya coba tebak berapa? Cuma 70 THB atau setara dengan 28,000 IDR!!! Kalau untuk ukuran big size juga cuma 100 THB. Kalau di Jakarta sih mana dapat dengan harga segitu. Sistem penentuan harga di sini juga terbilang unik. Misalnya kalau beli minimal 3 buah dengan design yang sama dikenai harga 100 THB, tapi kalau belinya hanya satu dikenai harga 200 THB. Jadi mau gak mau kan harus beli tiga buah sekaligus. Kalau kalian sista-sista yang punya online shop sih enak bisa buat dijual sekalian, kalau nasibnya kayak gue mendingan pas ke Bangkok ajak teman yang selera berpakaiannya sama biar bisa patungan.
Menjelang pukul 9, kios-kios yang ada di sana sudah mulai beberes dan tutup kiosnya. Kita pun mau gak mau juga pulang ke apartment. Di trotoar dekat apartment ternyata ada pedagang kaki lima yang jualan otak-otak ueeeenak banget! Harganya cuma 20 THB. Begitu sampai apartment langsung mandi dan masak.
>>>> Santorini Park Cha-am <<<<
Sekitar pukul 10:30 am kita sudah siap berangkat menuju destinasi berikutnya. Tujuan kita kali ini agak jauh, harusnya sih destinasi ini dituntaskan di hari sebelumnya tapi karena keterbatasan waktu akhirnya kita pending.
Kita naik BTS dan turun di Victory Monument station. Lalu jalan melintasi skywalk, setelah turun kita berjalan melalui kios-kios Seven Eleven yang ada dekat toko-toko baju. Letak pool mini van ada di belakang toko-toko baju ini. Nanti akan ada abang-abang yang menanyakan tujuan kita, tinggal bilang aja Cha-am, dia akan segera mengajak kita ke meja nya dan membeli tiket mini van di sana. Harga tiketnya 160 THB per orang. Gakperlu menunggu lama, van sudah siap berangkat dan semua penumpang dipersilahkan naik. Sayangnya Ayu kebagian tempat duduk di depan, dan katanya gak enak banget posisinya.
Perjalanan kurang lebih 2 jam 30 menit dan tanpa macet, suasana jalanannya mirip seperti tol. Gue gak tahu sih kita masuk tol apa gak, soalnya gak perhatiin apa udah ngelewatin gerbang tol atau belum. Oh iya, jangan lupa ingatkan si supir untuk menurunkan kita tepat di depan Santorini Park Cha-am. Meskipun supirnya gak bisa bahasa Inggris, tapi dia paham kok maksud kita dan akan berhenti tepat sesuai permintaan kita.
Santorini Park Cha-am terletak persis di pinggir jalan besar, suasana sekitarnya gersang banget. Gerbang masuknya ada di sebelah kanan, jalan aja lurus mengikuti arah mobil masuk. Harga tiket masuknya 150 THB, dengar-dengar malah kalau Senin - Kamis itu gratis. Tempat ini gue dapat dari brosur Thailand Tourism yang gue dapat dari pameran travel di Jakarta beberapa bulan lalu. Awalnya gue cuma iseng kasih info ini ke Ayu, eh dia ngebet banget mau ke sini. Okelah kalau begitu..
Kalau menurut gue, tempat ini memang sih instagram-able banget. Lucu dan mirip dengan aslinya, bahkan ada teman yang sempat menyangka gue ada di Santorini beneran. Tapi mengingat waktu tempuh perjalanannya yang lama dan tempatnya yang gak begitu besar, gue rasa kurang worth it. Kalau punya waktu lama di Bangkok mah gak apa-apa deh, dan kayaknya belum banyak yang tahu juga tempat ini.
Yang menjadi PR kalau ke sini adalah transportasi balik ke Bangkok. Waktu itu kita gak ada ide sama sekali bagaimana cara untuk kembali ke Bangkok. Akhirnya gue nekat aja ngeberhentiin salah satu van yang lewat, bentuknya sih mirip dengan yang kita naiki saat berangkat. Si supir gak mengerti apa yang kita omongin, gue cuma modal ngomong "Bangkok? Bangkok??". Lalu dia menyuruh kita naik ke dalam vannya. Van gak penuh seperti saat berangkat, kita udah mulai curiga.
Terjadilah percakapan bodoh..
"Kok gak penuh kayak pas berangkat ya, Riz?"
"Iya ya, mungkin karena bukan jam sibuk kali ya"
"Kalau ini van gak ke Bangkok gimana dah?"
"Gue nyalain google maps dulu ya, kalau jalannya ngaco baru kita ngomong lagi ama si supir"
"Kalau kita dijual ke germo gimana ini"
"Yaudah pasrah aja, lumayan dapat duit"
Setengah jam kemudian, van berhenti di sebuah toko. Kita berdua disuruh turun dari van. Dari dalam toko keluar seorang cewek yang menanyakan kita mau kemana. Setelah kita jelaskan, cewek itu meminta ongkos sebesar 180 THB dan di supir masih nungguin di sampingnya. Gue tawar jadi 160 THB, setidaknya sama lah kayak ongkos pas berangkat. Dia pun langsung setuju, dan kita disuruh duduk di teras toko. Sementara supir van tadi melanjutkan perjalanannya. Gak lama setelah itu, van yang menuju ke Bangkok sudah datang. Kita berdua terpaksa duduk di kursi samping supir. Beneran gak enak duduk di samping supir. Jaman gue SMP kalau duduk di angkot dan di sebelah supir langsung dikatain "Bininya supir ya, neng?". #AkuTrauma
Pukul 6 sore kita sudah sampai di Victory Monument lagi. Seharusnya tujuan selanjutnya itu adalah Chocolate Ville, gue sudah buat reservasi. Tapi gak bakal keburu juga sih, akhirnya kita ubah haluan lagi.
>>>> Platinum Fashion Mall <<<<
Dari Victory Monument station, kita lanjut naik BTS dan turun di Ratchathewi station. Dari situ jalan kaki kurang lebih hampir 1km. Lumayan manjain betis gue. T.T
Saran gue sih kalau ke sini jangan kesorean, karena jam 7an malam aja udah mulai tutup toko-tokonya. Gue di sini berhasil nemu baju warna biru, yang akan jadi dress code pas di Phuket nanti. Harganya sekitar 200 THB. Kalau soal harga sih masih kalah dibanding Pratunam market, tapi kalau soal model pakaiannya masih lebih lucu di Platinum mall ini. Dari segi kenyamanan juga masih menang mall ini, karena ada AC dan gak sesempit Pratunam.
Di area trotoarnya banyak pedagang kaki lima yang baru mulai buka. Kebetulan gue nemu kios handicraft yang bisa buat passpor cover customize. Harganya cuma 120 THB, bisa request nama, warna, dan hiasannya. Proses pembuatannya cepat banget. Ayu borong banyak di sini khusus oleh-oleh buat teman-teman kantornya.
Pas jalan kaki balik menuju BTS station, ternyata kita melewati kedubes RI loh. Gak jauh dari kedubes ini, kita mampir buat beli nasi instan dan minuman di Sevel. Ternyata disapa sama orang Indonesia juga yang notice kita saat lagi diskusi harga minuman mana yang termurah di depan kulkas. Kita cuma senyum aja, dan terus nyesal kenapa gak sekalian minta dibayarin belanjaan kita. #Celamitan
Begitu sampai apartment, langsung selonjoran, bongkar belanjaan, dan nyobain satu-satu. Setelah itu mandi dan makan malam. Kali ini kita masak spaghetti aja. Pas di sevel gue beli telur, maksudnya sih mau dimasak ceplok ternyata yang gue beli malah telur rebus. Makan malam sambil nonton tv dan nikmatin pemandangan Bangkok city lights berasa nikmat banget.
Pemandangan dari balkon apartment |
Baca juga!
ASEAN Trip Diaries
ASEAN Trip - Travel Hack
Places
White Sand Dunes Mui Ne ~ Baba Nest Phuket
FOLLOW ME HERE
2 Comments
"bahkan ada teman yang sempat menyangka gue ada di Santorini beneran" ---> kayaknya gw tau ini siapa hahahaha
ReplyDeletebahahahaha terjawab sudah siapa yg berkata seperti itu...
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!