Bicara mengenai
tempat-tempat indah di Indonesia, pasti tidak akan cukup seharian
bahasnya. Cita-cita untuk keliling nusantara dan menikmati keindahan
Indonesia sepertinya memang harus dipupuk perlahan dan dicicil satu
persatu, karena Indonesia itu luas sekali dengan jumlah pulau sekitar
17,000 yang tersebar di seluruh penjuru nusantara dari Sabang sampai
Merauke. Tentunya semua itu butuh ekstra waktu dan biaya.
Berhubung belum bisa
menjelajahi semua area di Indonesia, setidaknya ada satu tempat yang
sudah pernah gue datangi dan meninggalkan jejak berkesan di memori
gue. Tanjung Bira, sebuah kawasan pantai cantik yang terletak di
Sulawesi Selatan. Gak heran kalau Tanjung bira menjadi salah satu
primadona dan unggulan pariwisata di Sulawesi Selatan. Meskipun
begitu, ternyata belum semua orang yang telah mengetahui tempat ini,
pernah mengunjunginya.
Beruntung gue sudah
pernah ke sana pada tahun 2014. Tiket pesawat gue beli melalui airpaz karena
jika dibandingkan dengan situs booking online lain, hanya airpaz yang
menawarkan diskon harga termurah. Waktu tempuh dari Jakarta ke
Makassar sekitar 3 jam dengan perbedaan selisih waktu 1 jam. Gue
berangkat dengan menggunakan Sriwijaya Airlines dan pulang dengan
Lion Air. Ada banyak pilihan maskapai yang menjangkau Makassar,
karena kota ini merupakan salah satu kota transit yang sering
dilalui jika ingin ke Indonesia bagian timur lain. Selain kedua
maskapai yang gue gunakan tersebut, ada juga Citilink dan Batik Air
yang bisa menjadi pilihan.
Ada dua cara umum untuk
sampai ke Tanjung Bira dari Makassar. Pertama dengan naik angkutan
umum berupa mobil pribadi yang berplat kuning dari terminal
Malengkeri, dan yang kedua adalah dengan menyewa mobil. Gue lebih
memilih cara kedua karena lebih praktis dan nyaman. Perjalanan dari
Makassar menuju Tanjung Bira memakan waktu sekitar 5 jam. Tidak sulit
untuk sampai ke sana karena akses jalanan yang sudah bagus dan papan
petunjuk yang cukup jelas. Kalaupun masih kurang jelas, tinggal tanya
saja ke penduduk setempat. Orang-orang Indonesia kan terkenal ramah,
pasti mereka akan dengan baik hati memberitahu.
Begitu mobil sampai di
kawasan Tanjung Bira, kami diwajibkan membayar retribusi masuk
kawasan tersebut sebesar Rp. 10,000. Gue dan teman-teman sudah tidak
sabar dan segera berlari menuju ke pantai. Sore itu mata kami
berhasil dipukau oleh keindahan matahari terbenam di Pantai Tanjung
Bira. Sungguh indah ciptaanNya, kami hanya bisa diam menikmatinya
sambil sesekali mengabadikannya dengan kamera. Ketika matahari sudah
tidak lagi terlihat, kami tidak langsung beranjak dari situ, karena
masih ada momen blue hour yang sayang untuk dilewatkan.
Oh iya, salah satu hal
yang membuat Tanjung Bira unik adalah struktur pasir pantainya yang
sehalus tepung dan warnanya yang putih bersih. Kalau matahari sedang
cerah, maka air laut akan memperlihatkan gradasi dari bening hingga
toska di sekitar pinggir pantai.
Tidak jauh dari Pantai
Tanjung Bira, ada juga pantai yang tidak kalah bagus. Namanya Pantai
Bara. Sepintas dari namanya saja mirip, mengundang rasa penasaran
untuk membandingkan seperti apa rupanya. Suasana di Pantai Bara lebih
sepi dan tenang, tidak tampak pedagang yang berjualan di pinggir
pantai sama sekali. Jarak bibir pantai pun lebih luas. Satu yang
pasti sih, Pantai Bara sama-sama cantik!
Pantai Bara |
Kehidupan pariwisata di
kawasan Pantai Tanjung Bira belum begitu ramai dan tidak banyak
aktivitas yang dilakukan, maka pilihan untuk menyebrang ke Pulau
Liukang Loe menjadi salah satu alternatif menarik yang bisa dilakukan
di sana. Pulau Liukang Loe hanya berjarak sekitar 15 menit dari
Pantai Tanjung Bira dengan menggunakan perahu. Harga sewa perahunya
hanya berkisar Rp. 500,000 sudah termasuk alat snorkeling dan
pelampung.
Pulau Liukang Loe agak
sedikit berbeda dari Tanjung Bira, namun bukan berarti tidak
istimewa. Di dalam pulau terdapat beberapa rumah penduduk asli yang
berbentuk rumah kayu panggung, dan ada sebuah dermaga kayu yang
fotogenic juga loh!
Pesona alam bawah laut di
sekitar pulau ini juga keren, jadi tidak heran kalau banyak perahu
yang berhenti tidak jauh dari Pulau Liukang Loe. Ada juga tempat
penangkaran penyu yang berbentuk rumah terapung di tengah laut Kita
bisa berenang langsung bareng penyu besar dan memberinya makan. Seru
banget!
Perjalanan ke Tanjung
Bira kali itu meninggalkan cerita manis. Sejak saat itupun gue jadi
semangat untuk eksplor Indonesia lebih banyak lagi, karena Indonesia
itu cantik sekali dan kecantikannya itu bakal buat kita ketagihan.
Gue berharap cita-cita
keliling nusantara dari Sabang sampai Merauke bisa segera terlaksana.
Sabang, salah satu kota di Aceh yang berada di paling barat Indonesia
akan menjadi cerita seru lain yang akan gue bagikan jika berhasil
dapat tiket gratis dari Airpaz. Kebanyakan orang Indonesia berpikir
bahwa jawaranya wisata pantai dan bahari ada di Indonesia timur, tapi
belum banyak pula yang menyadari potensi salah satu wisata yang
dimiliki Pulau Sumatera ini juga tidak kalah bagus dari pantai-pantai
yang ada di wilayah Indonesia timur. Hal itulah yang membuat gue
semakin penasaran ingin membuktikannya langsung. Batik Air merupakan
maskapai yang akan gue pilih untuk terbang ke Banda Aceh, karena
jujur gue belum pernah naik maskapai itu dan sudah sering mendengar
kualitas baik yang diberikannya. So let's pack your bag and explore
Indonesia!
FOLLOW ME HERE
4 Comments
ke belitung donggg, gue ikut hahaha.
ReplyDeletePengen ke sana, tapi selalu kesalip sama tiket lain terus... huhuhu T.T
ReplyDeleteTempatnya cakep, foto-fotonya cakep. KEREN BANGET!
ReplyDeleteAaah makasih banyak!
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!