Bicara mengenai Brebes, gak akan pernah terlepas dari bawang merah dan telur asin. Seakan mereka sudah seperti satu kesatuan yang kuat. Salut sih sebenarnya sama kota ini, karena berhasil membranding kotanya dengan dua panganan itu hingga mudah sekali diingat. Dulu saat bokap kerja di Malang, tiap liburan gue selalu mengunjungi beliau lewat jalur darat, dan pastinya nyokap selalu minta mampir ke Brebes demi beli bawang merah dan telur asin kesukaannya. Begitu mobil masuk ke kota ini, gue langsung tahu dimana gue berada saat melihat jejeran ladang bawang dan penjual telur asin di sisi kanan dan kiri jalan raya.
Saat famtrip ke Brebes minggu lalu, akhirnya
gue berkesempatan untuk mengunjungi petani bawangnya langsung bareng para
blogger-blogger kece. Kami belajar dan merasakan bagaimana rasanya terjun
langsung ke ladang bawang. Uhuk, yang beneran terjun langsung sebenarnya cuma Ka Idfi dan
Dian saja, sih. Sisanya yang lain hanya moto-motoin sambil sesekali ngetawain mereka. #Jahap
Cara menanam bawang sebenarnya mudah, karena
tinggal meletakkan bawang (yang sebelumnya sudah diseleksi terlebih dahulu) begitu saja di atas
tanah gembur. Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh para wanita, sementara para
pria bertugas mencangkul tanah yang akan ditanami bawang. Jangan ditanam
terlalu dalam, karena nanti gak bisa memberikan udara bagi bawang untuk bernapas
dan diberi jarak sekitar 4cm diantara tunas bawang-bawang tersebut. Kebayang gak sih, siang-siang di saat udara panas, para wanita ini malah sibuk menanam bawang. Gak pernah terpikir oleh mereka tentang harga lipstik Kylie Jenner yang harganya bahkan bisa beli bawang berkilo-kilo. Mereka hanya memikirkan bagaimana cara agar tanaman bawangnya bisa panen banyak dan bisa makan besok. Terbukti kan, jangan pernah menyepelekan wanita. Karena tanpa kerja keras para wanita di ladang, apalah artinya nasi goreng yang gak pakai bawang. #Anyeb #Hambar
Setelah tanaman bawang berusia seminggu, biasanya para petani akan membersihkan hama dan tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman bawang. Gak lupa juga untuk menyiangi tanaman bawang setiap hari. Biasanya ladang bawang berada berdampingan dengan sawah padi. Bahkan di jalan setapak sawah juga terkadang ditanami bawang supaya kuantitas produksinya bisa maksimal dengan memanfaatkan lahan kosong meskipun hanya di jalan setapak.
Tanaman bawang butuh waktu sekitar 2 bulan sampai siap panen. Setelah panen, para petani masih harus menyeleksi mana yang baik untuk dijual dan dijadikan bibit kembali. Bawang-bawang yang sudah dipilih untuk dijadikan bibit, kemudian disimpan dulu selama 40 hari. Baru kemudian bisa ditanam kembali.
Kenapa bawang dari Brebes terkenal sangat bagus dan unggul di Indonesia? Menurut salah satu petani bawang yang gue temui, Brebes bisa menghasilkan bawang-bawang yang unggul karena mendapat hembusan angin kumbang yang datang dari Gunung Kumbang, yang membuat bawang-bawang tersebut lebih harum. Ditambah lagi dengan jenis tanah di Brebes yang cocok untuk ditanami bawang dan tekniknya yang benar karena memang sudah diwariskan secara turun temurun, jadi sudah fasih benar lah ya untuk urusan tanam menanam bawang. Apapun kalau ditangan expertnya mah pasti bagus, kan.
Sehingga gak heran ya kalau bawang dari Brebes lebih harum, dan kadar air lebih rendah yang membuatnya lebih renyah. Apalagi jika digoreng. Terus dimakan pakai nasi hangat plus kecap. Aduuuuhhhh #ElapIler
Bawang merah di Brebes dijual per kilonya dengan range harga sekitar 20k - 30k IDR. Tergantung musim dan kelihaian menawar harganya. Jangan sadis-sadis ya nawarnya. Penduduk di Brebes banyak yang hidup bergantung pada hasil panen bawang, hitung-hitung bantu saudara setanah air. Belanja di supermarket beli bawang bombay import mahal saja mampu, masa beli bawang merah di petani langsung yang jauh lebih murah, masih nawar ala Afghan.
Nah, kegiatan menanam bawang merah seperti ini seru banget dan bisa masuk ke dalam itinerary kalau ke Brebes. Kapan lagi coba bisa seharian merasakan jadi petani bawang? Apalagi keramahan penduduknya yang gak segan-segan mengajari kami menanam bawang selama di sana, patut diacungi jempol. Menurut gue, ladang bawang yang ada di Brebes ke depannya bisa dijadikan objek wisata. Kalau di Malang punya objek wisata seperti agrowisata kebun apel, kenapa Brebes gak bisa buat agrowisata ladang bawang? Ye gak? Sangat disayangkan kalau potensi ini gak dilirik oleh pemerintah setempat untuk menarik minat wisatawan lebih banyak. Gue sih sangat berharap bisa dijadikan demikian, supaya para petani bawang yang ada di sana gak hanya bergantung dari hasil panen saja, tapi juga dari sektor pariwisata agronya. #Ahzeik #RizkaDutaBawang2017
Setelah tanaman bawang berusia seminggu, biasanya para petani akan membersihkan hama dan tanaman pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman bawang. Gak lupa juga untuk menyiangi tanaman bawang setiap hari. Biasanya ladang bawang berada berdampingan dengan sawah padi. Bahkan di jalan setapak sawah juga terkadang ditanami bawang supaya kuantitas produksinya bisa maksimal dengan memanfaatkan lahan kosong meskipun hanya di jalan setapak.
Tanaman bawang butuh waktu sekitar 2 bulan sampai siap panen. Setelah panen, para petani masih harus menyeleksi mana yang baik untuk dijual dan dijadikan bibit kembali. Bawang-bawang yang sudah dipilih untuk dijadikan bibit, kemudian disimpan dulu selama 40 hari. Baru kemudian bisa ditanam kembali.
Kenapa bawang dari Brebes terkenal sangat bagus dan unggul di Indonesia? Menurut salah satu petani bawang yang gue temui, Brebes bisa menghasilkan bawang-bawang yang unggul karena mendapat hembusan angin kumbang yang datang dari Gunung Kumbang, yang membuat bawang-bawang tersebut lebih harum. Ditambah lagi dengan jenis tanah di Brebes yang cocok untuk ditanami bawang dan tekniknya yang benar karena memang sudah diwariskan secara turun temurun, jadi sudah fasih benar lah ya untuk urusan tanam menanam bawang. Apapun kalau ditangan expertnya mah pasti bagus, kan.
Sehingga gak heran ya kalau bawang dari Brebes lebih harum, dan kadar air lebih rendah yang membuatnya lebih renyah. Apalagi jika digoreng. Terus dimakan pakai nasi hangat plus kecap. Aduuuuhhhh #ElapIler
Ka Arief pose ala-ala pejabat lagi serah terima bawang :D |
Bawang merah di Brebes dijual per kilonya dengan range harga sekitar 20k - 30k IDR. Tergantung musim dan kelihaian menawar harganya. Jangan sadis-sadis ya nawarnya. Penduduk di Brebes banyak yang hidup bergantung pada hasil panen bawang, hitung-hitung bantu saudara setanah air. Belanja di supermarket beli bawang bombay import mahal saja mampu, masa beli bawang merah di petani langsung yang jauh lebih murah, masih nawar ala Afghan.
Nah, kegiatan menanam bawang merah seperti ini seru banget dan bisa masuk ke dalam itinerary kalau ke Brebes. Kapan lagi coba bisa seharian merasakan jadi petani bawang? Apalagi keramahan penduduknya yang gak segan-segan mengajari kami menanam bawang selama di sana, patut diacungi jempol. Menurut gue, ladang bawang yang ada di Brebes ke depannya bisa dijadikan objek wisata. Kalau di Malang punya objek wisata seperti agrowisata kebun apel, kenapa Brebes gak bisa buat agrowisata ladang bawang? Ye gak? Sangat disayangkan kalau potensi ini gak dilirik oleh pemerintah setempat untuk menarik minat wisatawan lebih banyak. Gue sih sangat berharap bisa dijadikan demikian, supaya para petani bawang yang ada di sana gak hanya bergantung dari hasil panen saja, tapi juga dari sektor pariwisata agronya. #Ahzeik #RizkaDutaBawang2017
FOLLOW ME HERE
9 Comments
jahap apaan tau.
ReplyDeletewakakakkakakakaa.
btw, kamera fuji bagus ya warnanya :)))
Alhamdulillah ya siss
DeleteUdahlah selalu top hasil jepretannya. Itu aip emang bener-bener kaya pejabat ya ahahahahaa..
ReplyDeletepejabat bingittt T.T
DeleteAda akuuh !! Hahahaha ! Etapi bener lho, wisata bawang boleh juga di eksplor sama pemerintah sana. Buat kita aja menarik Kok. Apalagi buat wisatawan asing. Kan bikin penasaran. Tinggal packagingnya aja yang cakep.
ReplyDelete@dian : udah latihan pose pejabat. Ahaha
Beneeer! Asal dikemas lebih menarik mah, pasti banyak deh emak-emak yang mau agrowisata bawang..
DeleteKalau misal berinovasi nyiptain eskrim rasa bawang merah gimana ya :/
ReplyDeleteAku suka banget bawang *?*.
Kak Idfi sama Ka Dian berarti jadi model untuk blogger" yg lain dong xD
Kameranya fuji tipe apa yaa?
ReplyDeletex-m1
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!