Perjalanan saat ke Korea Selatan pada Januari 2015 memberikan kesan mendalam bagi gue dan travelmate gue. Banyak cerita yang bisa disampaikan sepulangnya dari sana, selain foto-foto ciamik tentunya. Keindahan alam, adat budaya yang masih kental, serta keramahan yang diberikan penduduk yang kami temui masih membekas dalam memori.
Korea Selatan merupakan salah satu negara yang sudah lama ingin kami kunjungi. Teman gue, Ulfa, adalah penggemar K-pop dan Korean drama series. Sementara gue walaupun tidak sesering itu menonton Korean drama series, tapi saat ada scene dimana lokasinya cantik sekali, pasti langsung gue search dan ditulis ke dalam bucket list pribadi. Obsesi untuk merasakan dinginnya winter dan bermain dengan salju, juga dijadikan alasan kenapa kami ingin sekali ke sana.
Pada trip ke Korea saat
itu, gue memilih untuk melakukannya secara independen. Repot tidak?
Banget! Bukan hanya repot saat membuat itinerary dan research
berbagai destinasi, beserta cara menuju ke sana kemarinya, tapi saat
sudah sampai di sana, ternyata banyak kendala yang harus kami hadapi.
Perbedaan bahasa, dan masih minimnya penduduk lokal yang tidak bisa
bahasa Inggris, adalah tantangan yang harus kami lalui. Tapi hal ini
tidak terlalu kami pusingkan, karena masih ada bahasa Tarzan. Hahaha. Kami sering bertanya jalan kepada orang-orang yang kami temui
di sana, dan terpaksa harus memeragakan gesture tubuh dengan
pertanyaan yang kami maksud. Pernah juga kami menuliskan pertanyaan
di google translate, dan menunjukkannya kepada orang tersebut, tapi
tetap saja mereka tidak mengerti. Karena pertanyaan yang kami tulis
adalah tulisan latin, bukan dalam Hangeul. #Yasalaaam
Nami Island |
Mencari makanan halal
juga bukan hal yang mudah. Kuliner khas Korea itu sangat beragam,
apalagi street foodnya. Aduh, semuanya menggoda banget! Tapi sekali lagi gue
harus lebih selektif, mana saja makanan yang bisa gue makan dan yang
tidak bisa. Terkadang sedih juga, sih. Sebelum berangkat, gue sudah
membuat list makanan apa saja yang khas dari Korea yang wajib
dicobain, tapi begitu tahu makanannya tidak halal, seketika itu juga
gue lemas dan bilang ke teman perjalanan, “Yah, kita gak bisa
makan itu”. Pernah lihat tidak, adegan film yang pas ada gembel
nempelin muka di kaca etalase restaurant dengan muka memelas? Nah,
kurang lebih seperti itulah muka kami saat itu. Nelangsa banget. :(
Akhirnya gue hanya bisa beli nasi instan di minimarket, dan membuka bekal makanan berupa abon dan mie instan yang kami bawa dari Indonesia. Saking kurangnya informasi kami, ada kejadian lucu sewaktu berkunjung ke sebuah daerah bernama Gangchon, terletak kurang lebih 2 jam perjalanan dari Seoul. Lokasinya benar-benar seperti di pedesaan, tidak ada gedung-gedung tinggi, kanan kiri hanya ladang kering tertutup salju, dan orang-orang yang kami temui tidak ada satu pun yang bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Seru sih bisa berinteraksi dengan penduduk seperti itu meskipun melelahkan. Kita sudah capek nyasar cari jalan, masih harus berpikir keras dalam mencerna apa maksud yang dikatakan penduduk tersebut.
Meskipun begitu, gue tidak pernah merasa kapok untuk kembali ke Korea Selatan. Masih banyak dendam yang belum kesampaian saat ke Korea. Masih terasa kurang banget explore Gyeongbokgung, padahal as we know istana paling tersohor di Korea ini kan memang luas banget ya. Sementara gue waktu itu hanya menghabiskan waktu di sana kurang dari 1jam saja. Belum nyobain pakai hanbok juga, dan yang paling buat penasaran hingga saat ini adalah banyak banget makanan khas Korea yang gue skip.
Belajar dari pengalaman tersebut, gue mulai searching lagi informasi paket tour yang terjangkau tapi juga mengedepankan wisata halalnya. Pencarian gue akhirnya merujuk ke salah satu travel agent yaitu Cheria Travel. Gue langsung cek profil yang ada di websitenya. Cheria Travel ini menyediakan layanan paket tour muslim dalam dan luar negeri. AHA! Sontak gue langsung tertarik dan mencari tahu lebih dalam, paket tour apa saja yang ditawarkan oleh Cheria Travel. Ternyata ada donk Paket Tour Wisata Halal Korea Coba gue tahunya dari dulu, gak ada deh tuh cerita dua cewek yang lagi nyasar dan kelaparan di tengah pedesaan di saat suhu mencapai -10C.
Berikut ini adalah contoh itinerary perjalanan ke Korea Selatan yang ditawarkan oleh Cheria Travel.
Harga Termasuk :
- Ticket International Garuda Indonesia (Ekonomi Class)
- Akomodasi sesuai dengan acara di atas
- Makan, Tour & Transfer sesuai dengan acara di atas
- Tour Leader dari Jakarta (min. 15 orang)
- Jakarta Airport Tax
- Int’l Apt Tax & Flight Insurance
- Biaya Pribadi: Telephone, mini bar, laundry dan lain- lain
- Tips untuk Local Guide, Supir & Tour Leader dari Jakarta
- Visa Korea
Mengingat sudah banyak kasus tipu-tipu travel agent yang pernah marak di social media, hal ini sudah gue antisipasi dengan mencari tahu legalitas yang dimiliki Cheria Travel, supaya sebelum, saat, dan setelah perjalanan berjalan lancar dan menyenangkan. Alhamdulillah aman lah kalau soal ini, karena Cheria Travel sudah mengantongi berbagai legalitas seperti:
- TDP 36/2014 Tanggal 7 Januari 2013 Dinas Pariwisata DKI Jakarta
- Member International Air Transport Association (IATA) dengan Nomor 15314132
- Izin Penyelenggara Ibadah Haji Khusus Madinah Iman Wisata Nomor 118 Tahun 2015
- Izin Umroh Madinah Iman Wisata Nomor D/70/2015
- Cabang Resmi Madinah Iman Jakarta
Cheria Wisata Tour Travel Halal Terlengkap di Indonesia
Kantor Pusat
Telepon : 021 - 7900 201 / 021-700 216 (Hunting)
Fax : 021-7918 2408
Email : info@cheria-travel.com
Web: www.cheria-travel.com
Alamat:
Gedung Twink Lt. 3,Jl. Kapten P. Tendean No. 82 Mampang Prapatan,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12790Gedung Twink Lt. 3,Jl. Kapten P. Tendean No. 82 Mampang Prapatan,
Telepon : 021 - 7900 201 / 021-700 216 (Hunting)
Fax : 021-7918 2408
Email : info@cheria-travel.com
Web: www.cheria-travel.com
FOLLOW ME HERE
4 Comments
Tapi kak, di Korea juga banyak ayam kan ya xD
ReplyDeleteyaudah nanti makan jjajjangmyeon terus aja sama kimchi :'
Aku belum pernah ke negara yg Islamnya minoritas >.< jadi kepikiran....gimana ya kalo shalat di tempat sepi, tapi kan juga diliatin org". Kalo di Indonesia, misal ke pantai, trus shalat di pantai....kan masih lumrah gitu. Kalau di sana....pede aja kali ya ._. kan kita ga ganggu orang ._.
psssst kak, ada sedikit typo >.<
Kendalanya cuma itu sih sebagai muslim. Harus benar-benar cari tahu dulu sebelum sampai sana supaya pas sampai sana sudah gak makan waktu untuk cari-cari lagi..
DeleteWah, gue suka banget K-pop, jadi emang Korea Selatan ini jadi top list (setelah Jepang), haha. Soal makanan halal, nggak usah cari tahu dulu, kak. Cari taunya nanti aja setelah trip :D #menyesatkan
ReplyDeletesukses ikutan lombanya. kalo backpack enak kali ya kesana. sambil ke tetangga sebelah sowan sama Jong Un. hihihi
ReplyDeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!