Sepekan sebelum tiba di Jogja, semangat langsung membuncah saat pertama kali melihat ada aktivitas off road di Gunung Kidul di dalam itinerary. Tepatnya di Desa Bejiharjo, dan masih satu kawasan dengan Goa Pindul.
Beberapa tahun belakangan ini, wisata Goa Pindul meroket namanya. Salah satunya berkat sosial media. Rasanya hampir semua orang yang berteman di sosmed dengan gue, dan yang sudah pernah ke Jogja, pasti pernah merasakan cave tubing di Goa Pindul. Tapi apakah kalian sudah pernah mendengar bahwa di Goa Pindul juga bisa off road?
Jemari segera meraih keyboard laptop dan nyasar ke mesin pencarian google. Menurut gambaran yang gue tangkap lewat mbah google, sih, ada track di sungai. Oke sip, wajib bawa baju siap basah dan kotor, nih.
source: Insanwisata |
Pukul
6 pagi, gue dan teman-teman travel blogger (Aji, Hanif, Aya, Dwi,
Alid, Rifky, Sitam, Halim) sudah standby di homestay, menunggu
jemputan yang akan membawa kami seru-seruan hari itu. Begitu jemputan jeep datang, kami berhamburan keluar. Sebelum memulai petualangan, kami diantar terlebih dulu ke
sekretariat Dewabejo untuk berkumpul mendengarkan briefing sambil
menikmati sarapan ringan berupa teh hangat dan gorengan.
source: insanwisata |
Saat
briefing tersebut, kami diingatkan kembali untuk menjaga kamera
masing-masing. Karena medan tempur yang akan kami lalui pasti penuh dengan cipratan air dan lumpur. Tenang saja, drivernya
akan memberi aba-aba kok kalau mau melewati track yang sekiranya gak
aman untuk keselamatan kamera. Briefing diakhiri dengan doa bersama
agar seluruh kegiatan berjalan lancar.
Rombongan kami yang datang bersembilan, dibagi menjadi 3 kelompok, sesuai dengan kapasitas jeep. Gue semobil dengan Mas Aji dan Mas Rifky. Baru semeter mobil kami melaju, eh tiba-tiba berhenti. Dua jeep lainnya bahkan sudah menghilang dari pandangan.
“Waduh,
kenapa nih, mas?”
“Yah,
kita ketinggalan dari jeep lain”
“Coba
cek bensinnya, mas, siapa tahu habis”
Kami
bertiga hanya saling bersahutan kebingungan. Sambil menunggu mobil kembali menyala, kami malah asyik selfie sukaesih dan ngetwit, tanpa mempedulikan keberadaan mas driver yang menghilang. Entah muncul darimana, tiba-tiba dia sudah berdiri di belakang jeep sedang menenteng jerigen yang berisi bensin. Bahan bakar sudah terisi, kami berhenti selfie. Lanjuuut..
Jeep perlahan berbelok ke jalan yang lebih
sempit, hanya mampu dilalui oleh satu mobil dan satu motor
saja. Sepanjang jalanan yang melewati perumahan warga, Mas Rifky malah dadah-dadah sambil melempar senyum ke
penduduk setempat yang sedang berada di halaman rumah mereka. Gue berasa jadi ajudan Prabowo waktu beliau dulu
kampanye naik jeep. T.T
Pemandangan rumah-rumah warga perlahan menghilang. Berganti dengan hutan di kanan kiri jalan. Jantung mulai berdegub kencang, kerap kali bertanya pada si mas driver “Mas, ini udah mulai belum? Kalau mau ciprat-cipratan bilang ya”. Dia hanya jawab “Iya”. Singkat, padat, dan jelas sekali jawabannya. Mbok ya dipanjangin dikit gitu, biar hati ini tenang, mas. “Iya, tenang aja, mbak”, atau “Iya, percayakan saja pada masmu ini, dek”. Setidaknya kasih kejelasan, lah. Jangan digantung gini #CurhatDonkMah.
Benar saja dugaan gue. Jalanan mulai melewati tanah becek. Lubang dalam di
sana sini. Gue dan Mas Rifky yang berada di belakang, mencoba berdiri
sambil berpegangan kuat pada tiang besi yang ada di atas jeep. Posisi tiang-tiang tersebut jatuhnya setinggi pinggang. Sakit
sekali rasanya kalau berbenturan dengan tulang pinggang. Kelangsungan
hidup selama di atas jeep hanya bergantung pada seberapa kuat
pegangan tangan kami pada badan jeep.
Gue bawa kamera mirrorless dan action cam, sepanjang perjalanan malah kerepotan megangin kamera, sementara tangan yang satunya harus pegangan ke badan jeep. Akhirnya gue duduk, dan memasukkan kamera ke dalam tas, supaya kedua tangan bisa pegangan kencang. Sementara action cam dikempit di antara kedua paha. Ada untungnya juga punya paha gendut, nih yee.
Mas
Rifky masih konsisten berdiri, begitu roda jeep masuk lubang dalam,
mobil terhenyak ke samping, kepala gue nabrak pinggulnya Mas Rifky.
Lengkap sudah sebadan-badan kena hentakan. Sakit? Iya. Nangis? Boro-boro, yang ada malah ketawa-ketawa lagi. :D
Gue mulai bisa mengendalikan tubuh harus
bergerak kemana, dan menyesuaikan dengan gerakan mobil jeep. Walaupun
gak semudah perkiraan. Saat mobil mulai turun ke arah sungai,
adrenalin mulai terasa mengalir lebih kencang. Kali ini bukan karena takut
kena hentakan lagi, tapi lebih khawatir dengan nasib kamera. Maklum
lupa bawa dry bag. Gue cuma parno takut tersiram air, terus airnya tembus ke dalam
tas, terus takut malu kalau nangisin kamera rusak di depan
teman-teman yang belum 24 jam kenal, terus apalagi ya?
Ah, sudahlah nikmati saja. Kalau sampai kameranya terendam air sungai, perkara gampang. Nanti tinggal celupin kepala si mas driver di Sungai Oya sampai menggap-menggap.
Ah, sudahlah nikmati saja. Kalau sampai kameranya terendam air sungai, perkara gampang. Nanti tinggal celupin kepala si mas driver di Sungai Oya sampai menggap-menggap.
Sebelum
mobil yang gue tumpangi memasuki area sungai, ban mobil sempat
nyangkut. Kami disuruh turun dulu dari mobil. Dua mobil jeep yang
lain mengaitkan tali ke mobil kami dan berusaha menariknya agar ban
keluar dari lubang. Sementara kami yang sudah turun semua dari mobil, melipir untuk foto-foto lagi donk. Biarkanlah mas-mas
itu sibuk narik mobil, yang penting bloher-bloher ini tetap eksis.
Ada yang sibuk selfie, motret kesibukan mas-mas driver, sampai live
di snapgram. #LirikMasAji
source: insanwisata |
Favorit gue selama off road di Desa Bejiharho ya apalagi selain melintas Sungai Oya. Ternyata seru banget, bok! Setelah kena cipratan lumpur sebadan-badan, rasanya malah mau banget dicipratin pakai air sungai sekalian. Nanggung gak, sih?
Haduh, jadi ingat rumah nenek di kampung. Halaman belakangnya langsung berbatasan dengan Sungai Musi, tapi gak pernah sekalipun basah-basahan apalagi berenang di sana. Ini di kampung orang, malah main air. Monmaap ya nek, soalnya kalau berenang di sana sudah ilfeel duluan ngelihat benda terapung hasil karya orang-orang yang baru saja kelar jongkok. T.T
source: insanwisata |
Kegiatan off road di Desa Wisata Bejiharjo telah menjadi pembuka yang sempurna selama trip ke Jogja kali ini. Seperti olahraga kan juga butuh pemanasan, toh. Meskipun gak semudah yang gue kira, tapi pengalaman off road kali ini seru dan menyenangkan banget! Buktinya, di tengah jalan yang hancur, kami masih sempat teriak dan tertawa kegirangan.
source: insanwisata |
Belajar dari pengalaman off road kali ini. Simak tips ala miss nidy berikut ini ya supaya petualangan off road kalian jadi semakin berkesan dan lebih maksimal.
- Bawa gadget seperlunya. Sebaiknya sih bawa action camera saja, supaya sepanjang perjalanan gak khawatir kameranya terkena air dan lumpur. Barang berharga lainnya seperti dompet dan handphone, sebaiknya dititipkan saja di sekretariat Dewabejo.
- Mandi gak? Hm, gue sih mandi tapi percuma juga, sih. Lebih baik gak usah. #NengokMbaAya
- Gak usah pakai baju bagus. Ini off road, bukan kondangan. Pada akhirnya, badan kalian akan penuh lumpur kok.
- Waktu terbaik melakukan kegiatan off road adalah pagi hari. Cuaca dan badan masih fresh.
- Tunda dulu sarapannya. Perut bakal terasa seperti dikocok-kocok saat menerjang jalanan berbatu dan penuh lumpur. Makanya pas sarapan, kalau bisa jangan makan makanan berat dulu, ya.
- Bermalam lah kalau memang ingin mengambil paket off road dan cave tubing sekaligus. Nikmati suasana pedesaan dan kalian gak perlu terburu-buru untuk pulang setelah lelah beraktivitas seharian. Homestay tempat gue menginap di sana sangat amat recommended, apalagi jika kalian pergi dengan beberapa teman.
- Jangan lupa booking dulu ke Dewabejo (CP: 085741973511 dengan Mas Arif). Sebab di sana baru ada satu pengelola yang menyediakan paket off road. Ya daripada sampai sana merongos gara-gara kehabisan kuota. Salah siapa kan sudah gue kasih tahu? Salah gue? Salah teman-teman gue? #LemparPulpen
Homestay di Goa Pindul |
Oh iya, harga paket off road di Desa Bejiharjo sebesar 400k IDR/jeep (kapasitas max 3 orang). Perjalanan ke sana memakan waktu kurang lebih 1,5 jam dari pusat kota Jogja. Jikalau akhir pekan, mungkin akan lebih lama memakan waktu di perjalanan. Maklumlah, banyak wisatawan berbondong-bondong datang ke Goa Pindul tiap akhir pekan. Apalagi saat musim liburan. Jangan pula tanya rute sama gue, ya. Karena sepanjang jalan gue langsung tidur. Lagian sudah 2017, ada google maps ini kan. :p
Happy travelling!
*****************************
Alamat untuk booking off road
Sekretariat Dewabejo
Goa Pindul Gelaran 1 Bejiharjo
Karangmojo Gunung Kidul
Website: www.desawisatabejiharjo.net
Twitter: @goapindul_GK
Instagram: @goapindul
Facebook: Cave Tubing Pindul
Sekretariat Dewabejo
Goa Pindul Gelaran 1 Bejiharjo
Karangmojo Gunung Kidul
Website: www.desawisatabejiharjo.net
Twitter: @goapindul_GK
Instagram: @goapindul
Facebook: Cave Tubing Pindul
Baca juga:
JogJa Road Trip
Places
Ratu Boko ~ 6 Beaches in Gunung Kidul ~ Taman Sari ~ Queen of South Beach Resort ~ Lava Tour Merapi ~ Bukit Panguk Kediwung
Culinary in Yogyakarta
Bale Raos ~ Roaster & Bear Cafe ~ Tempo Gelato ~ Filosofi Kopi
Gudeg Pawon ~ Rekomendasi Kuliner Jogja
Gudeg Pawon ~ Rekomendasi Kuliner Jogja
18 Comments
koplak. disamain kaya Prabowo yang naik Rubicon. haha.
ReplyDeletePaling seru ya pas turun ke Oya. sumpah g bs mingkem. terriak terus
Mulut sampe kering teriak mulu T.T
ReplyDeleteYaowoh kepana aku di sini terlihat ganteng *eh
ReplyDeleteKasian loh mas drivermu, nenteng keabisan bensin dan naik motor sendiri ambil bensinnya.
Oya tambahan tips, kalau bisa jangan pake kaos putih. Tuh kaosku jadi ada motifinya tanah liat :-D
Oh iya bener. Jangan coba2 pake baju warna putih deh ya
DeleteAku ngakak bagian Prabowo. Wakakakaak seruuuu seruuuu :D
ReplyDeleteHai rakyatku.. 😂😂
DeleteIya teriak² sampai tenggorokan kering. Habis itu habis makan banyak. :D
ReplyDeleteAaaak lagi ngerti kalau sempet² e selfiesukaesih begitu wkwk
Hadehh
Giliran makan baru pada diem anteng semua ya 😁😁
DeleteFixed miss Nidy ini lutjuuuu! Ngakak pas baca bagian jeep Rifky ala Prabowo hahahaha. Selesai off-road Pindul makanku jadi banyak banget loh, nasih dua piring ludes, duhh jadi maluuu >.<
ReplyDeleteHahaha kokoh ya diem2 alesan aja capek, padahal emang porsinya segitu kaaan
DeleteAsyiiikkkk bangeeettt xD
ReplyDeletejadi ga beda jauh sama kebo yak, mandinya lumpur xD /ditendang
Keren banget ih ka Nidy masih sempeett aja foto"in. Aku jadi mikir....itu kalo aku abis waktu buat ngakak doang kali ya xD
Itu mostly yg moto temen2ku.. aku cuma dikit saking ribet dan panik pegangan :D
DeleteWah ini, keren banget. Jadi pengen coba deh.
ReplyDeleteMenantang sekali ya perjalannya :)
Iya cobain donk.. seru bgt!
DeleteAaak.. seru banget ini famtrip-nya! Kemarin diajakin Hanif tapi bentrok sama jalan-jalan yg lain. *mupeng*
ReplyDeleteYaaaaah ini kita belum jodoh apa gimana ya gak jadi2 ketemu. Hahaha. Mudah2an nanti bisa ngetrip
Deleteserunyaaa, serasa ikutan offroad dengan membaca ceritanya. Jadi pengen juga suatu saat nanti :D
ReplyDeletesakit badan gak sik abis off road ? asik tampaknya
ReplyDeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!