Tahu kah kalian kalau Kawasan Eco Park Ancol merupakan paru-paru kota terbesar di Jakarta Utara? Kawasan yang per tanggal 23 Juli 2017 berubah menjadi Allianz Eco Park ini, punya lahan hijau seluas 34 hektar. Awalnya lokasi tersebut merupakah lapangan golf yang kemudian disulap menjadi sarana rekreasi keluarga yang sarat akan edukasi dan hiburan.
Kehadiran Allianz Eco Park bisa jadi alternatif bagi para warga Jakarta Utara dan sekitar yang hendak berolahraga di lahan terbuka. Daripada jauh-jauh ke area Car Free Day yang terletak di Jakarta Pusat dan Selatan, ya lebih baik ke Ancol, sih.
Pagi itu, tanpa mandi apalagi pasang alis, gue sudah bersiap menuju ke Allianz Eco Park. Rencananya kami diajak olahraga di sana. Andai saja bisa memilih, gue mungkin lebih memilih untuk melanjutkan tidur lagi. Tapi kapan lagi kan merasakan pengalaman berolahraga di Ancol.
Gak hanya jogging saja, sebenarnya ada banyak aktivitas yang
bisa kalian lakukan bersama keluarga, teman, ataupun pasangan di
kawasan Allianz Eco Park. Mau tahu ada apa saja?
Eco Market
Setiap akhir pekan, bakal ada jejeran booth yang menjajakan makanan dan minuman menarik. Uniknya, transaksi yang dilakukan di pasar ini menggunakan kartu atau semacam kupon gitu. Sistem pembayaran seperti ini memudahkan pengunjung untuk bertransaksi, apalagi untuk anak-anak. Pecahan kuponnya tersedia dalam bentuk 10K dan 5K. Harga makanan dan minuman pun menyesuaikan seperti 5K, 10K, 15K, 20K, dan seterusnya. Jadi menghindari 'kembalian' recehan, dan anak-anak pun dapat mudah ikut belajar melakukan transaksi juga.
Gue dan teman-teman
sempat mencoba bubur ayam di sana. Rasanya enak, meskipun gak seperti
bubur yang biasa gue makan. Favorit gue pagi itu adalah teh tarik
hangat. Tehnya dibuat fresh langsung saat ada pembeli yang memesan.
Main Kano
Gak jauh dari Eco Market, ada danau kecil yang turut menghiasi Allianz Eco Park. Kak Vika antusias mau mencoba kano dan mengajak teman-teman blogger lain. Harga penyewaan satu kano sebesar 75k IDR, dengan maksimal 5 orang. Kalau dibagi berlima, jadi cuma 15K IDR doank. Sebelum naik ke atas kano, kami wajib menggunakan jas pelampung demi keamanan.
Yaaa namanya main kano,
mau gak mau harus mendayung sendiri, kan. Kak Vika yang sedari awal
paling menggebu-gebu mau naik kano, malah magabut duduk paling
belakang. Alhasil gue dan Nugi yang bertugas jadi tukang dayung.
Sementara Dian asyik update instastory sambil joget-joget. Lalu Kak Aip ngapain? Bukan, dia gak jadi kang gendang meskipun Dian udah
joget. Sama kayak Kak Vika, dia menikmati pemandangan di kursi
belakang. Tapi tenang saja, pemirsa, mendayung kano ternyata gak
berat-berat amat, kok! Ini antara memang dayungnya
yang ringan atau lengan gue yang seterong kayak Agung Hercules. -_-
Anyway, selain kano, di
danau ini juga ada bebek-bebekan dan flying fox. Flying
fox juga jadi wahana favorit anak kecil berumur 4 – 12 tahun. Dari awal
kami naik kano hingga selesai, wahana flying fox gak pernah sepi
peminat.
Masih di danau, ikan-ikan yang dipelihara di danau ini ikan koi, loh. Jumlahnya ada banyak banget. Awalnya gue sempat bingung, kenapa dermaga yang ada di danau itu gak pernah sepi pengunjung, padahal cuaca lagi panas banget. Ternyata ini dia alasannya.
Pakan ikan bisa dibeli di loket penjualan tiket seharga 5k IDR saja. Konon, ikan koi dipercaya bisa menghilangkan stres. Andai Allianz Eco Park ini dekat sama rumah gue, kalau lagi stres mendingan main ke sana, deh. Duduk di dermaga, bawa bekal makan siang, sambil lihat puluhan ikan koi yang sedang berebut makan.
Feeding Fish
Masih di danau, ikan-ikan yang dipelihara di danau ini ikan koi, loh. Jumlahnya ada banyak banget. Awalnya gue sempat bingung, kenapa dermaga yang ada di danau itu gak pernah sepi pengunjung, padahal cuaca lagi panas banget. Ternyata ini dia alasannya.
Pakan ikan bisa dibeli di loket penjualan tiket seharga 5k IDR saja. Konon, ikan koi dipercaya bisa menghilangkan stres. Andai Allianz Eco Park ini dekat sama rumah gue, kalau lagi stres mendingan main ke sana, deh. Duduk di dermaga, bawa bekal makan siang, sambil lihat puluhan ikan koi yang sedang berebut makan.
Eco Bike
Mengelilingi Allianz Eco Park Ancol ini paling enak memang dengan naik sepeda. Gak usah khawatir kalau gak punya sepeda atau lagi malas bawa sepeda. Di sini, sudah tersedia penyewaan sepeda, dan jumlahnya banyak banget. Kalau kalian masuk ke Allianz Eco Park melalui pintu barat, maka akan langsung ketemu dengan tempat penyewaan Eco bike ini. Harga penyewaannya 60k IDR, dapat dipakai selama 4 jam.
Archery Land
Mau latihan memanah? Atau sekedar foto-foto bergaya ala Katnis Everdeen? Datang langsung ke Archery Land yang berada gak jauh dari lokasi Paint Ball. Anak-anak dan orang dewasa bisa mencoba latihan memanah di sini. Untuk anak-anak, papan targetnya dibuat lucu banget, menyerupai bentuk hewan. Sementara untuk orang dewasa, papan targetnya diletakkan lebih jauh dari papan target khusus anak-anak. Ada dua orang pelatih yang siap mengajari para pengunjung yang datang.
Faunaland
Ini dia yang paling baru di Allianz Eco Park. Cerita selengkapnya tentang Faunaland sudah gue tulis di sini, ya.
Learning Farm
source: www.ancol.com |
Mau ajak anak-anak berkebun? Di Learning Farm, kalian bisa ajak anak-anak untuk belajar berkebun dan memanen sayuran. Lahan yang digunakan cukup luas, cocok untuk rombongan. Di sini terdapat 12 jenis tanaman sayur-sayuran yang dapat digunakan anak-anak untuk belajar. Sangat edukatif, si kecil pasti suka. Gue kira memang layak jika Allianz Eco Park digadang sebagai salah satu wisata edukasi di Jakarta,
************
Bisa jadi spot foto prewedding nih. UHUK! |
Cileduuuug, ini dia artis andaaaa.. Dian Juarsaaa |
Beberapa tahun ke belakang ini, Ancol mulai aktif menggerakkan kelestarian lingkungan. Luasnya lahan hijau yang ada di Allianz Eco Park, memang sengaja dijadikan sebagai pusat edukasi konservasi di Jakarta. Dari namanya saja mungkin sebagian dari kalian sudah bisa menerka.
Pada tahun 2012, Ancol sudah memberlakukan pelarangan penggunaan styrofoam sebagai alas makanan. Menurut penelitian, terdapat kandungan dioctyl phthalate (DOP) yang mengandung zat benzen di dalam styrofoam. Zat kimia ini sulit dicerna oleh tubuh dan gak bisa dikeluarkan oleh feses maupun urin. Jika semakin lama menumpuk di dalam tubuh, bisa memicu timbulnya kanker. Ancol akan menindak tegas jika ada tenant yang ketahuan menggunakan styrofoam sebagai pembungkus makanan. Gak terkecuali produsen mie instan yang memasok barangnya di dalam kawasan Ancol pun wajib menggunakan bahan lain selain styrofoam.
Ancol Zero Waste juga merupakan salah satu ikhtiar yang sudah dilakukan oleh Ancol. Mereka me-recycle sampah-sampah yang berada di kawasan Ancol untuk dijadikan pupuk kompos. Setidaknya ada 30% dari total sampah yang dihasilkan oleh pengunjung setiap harinya. Ke depannya, Ancol akan berusaha meningkatkan lagi persentase jumlah total limbah yang dapat diolah kembali.
Seandainya semua tempat wisata bisa melakukan kegiatan kelestarian lingkungan seperti ini, secara langsung kita bisa mengurangi 'penderitaan' warga Bantar Gebang yang gak jarang setiap harinya mencium bau sampah. Eh tapi ini beneran loh, gue punya saudara di Bantar Gebang. Beberapa kali suka tercium bau sampah semeriwing, padahal rumahnya masih agak jauh dari tempat pembuangan akhir Bantar Gebang. -_-
Seandainya semua tempat wisata bisa melakukan kegiatan kelestarian lingkungan seperti ini, secara langsung kita bisa mengurangi 'penderitaan' warga Bantar Gebang yang gak jarang setiap harinya mencium bau sampah. Eh tapi ini beneran loh, gue punya saudara di Bantar Gebang. Beberapa kali suka tercium bau sampah semeriwing, padahal rumahnya masih agak jauh dari tempat pembuangan akhir Bantar Gebang. -_-
Bagi kalian yang suka piknik, kemana pun itu, sangat disarankan untuk membawa perlengkapan makan sendiri yang bisa dicuci dan dipakai kembali. Kalau menurut kalian bakal ribet dan makan tempat, gue pun biasanya lebih memilih membungkus makanan menggunakan kertas minyak ala warteg. Lebih hemat tempat saat dimasukkan ke dalam tas, dan pastinya lebih ramah lingkungan. Be responsible ya, gaes!
Yuk kembali ke Ancol!
Yuk kembali ke Ancol!
FOLLOW ME HERE
3 Comments
Uangnya mirip di Pasar Papringan
ReplyDeleteItu memanah 12 anak panah 35ribu. Harganya hampir sama dengan yang aku datangi kemarin di salatiga :-)
Yasalaaammmm itu artis lagi mojok sendirian aja. Mirip selena gomes ya kaka hahahhaa... btw editan foto lo kece banget siiii <3
ReplyDeleteDuh jadi teringat sedapnya jadi penumpang leyeh-leyeh di Kano..
ReplyDeleteTapi Allianz Ecopark ini enak bener lho Kak buat olahraga Pagi. Selain banyak pohon , kegiatan ama pemandangannya variatif. Banyak jajanan pulak !
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!