Berburu sunset cakep di Jakarta itu adalah suatu hal yang langka, karena jarang banget Jakarta berlangit cerah. Sebagai pekerja yang
kantornya berada di lantai 36, setidaknya pemandangan yang selalu jadi
santapan sehari-hari ya hanya pemandangan hutan baja dan langit saja.
Selama lima tahun duduk di bangku kerja yang sama, gue perhatikan kurang
lebih hanya 2-3 kali dalam setahun Jakarta punya langit biru dalam setahun. Pagi
hari, antara kabut dan asap polusi saja kadang suka bikin rancu.
Namun,
begitu langit sudah tampak cerah dan bertahan dari pagi hingga pukul
tiga sore, itu artinya saat yang tepat bagi gue untuk hunting sunset.
Pokoknya patokan gue sampai pukul tiga sore itu lah. Kalau jam segitu
langit berawan, lebih baik gue nonton Bintang Pantura saja di rumah. :D
Gak sadar kalau lensa kamera gue kotor. Hiks! |
Salah
satu tempat yang jadi andalan gue untuk berburu sunset di Jakarta
adalah di Pluit. Di tengah-tengah perumahan elit di kawasan Pluit ini,
ada satu spot favorit warga sekitar untuk nongkrong sore. Lokasinya gak
jauh dari Jetski Cafe. Jadi kalau mau ke sana, tinggal search saja
Jetski Cafe di Google maps atau Waze. Jangan kaget kalau ke kawasan ini lalu kalian mendapati rumah-rumah mewah dengan yacht-yacht yang terparkir cantik di halaman belakang rumah mereka, ya. Kalau gak salah, kawasan ini memang salah satu pulau reklamasi yang sudah lama berdiri jauh sebelum warga Jakata ramai demo beberapa waktu lalu.
Pantainya
gak berpasir, mirip sama Pantai Losari gitu deh bentuknya. Orang-orang sekitar menyebutnya Pantai Mutiara. Ada pagar
setinggi betis, cocok untuk duduk-duduk di sana. Bedanya, di sana gak
ada pedagang kaki lima sama sekali. Jadi gue sarankan sih bawa minuman
dan snack dari rumah. Menurut gue, justru di situlah letak kenikmatannya, gak
ada yang ganggu, tiba-tiba nawarin barang dagangannya pas lagi fokus
ngambil gambar. Apalagi kalau yang ditawarkan makanan, bisa gatel gue
jajan mulu. T.T
Di
pantai ini, gak usah berharap melihat air laut jernih nan biru. Maklum,
lokasinya gak begitu jauh dari Muara Angke. Tahu sendiri lah ya,
bagaimana kondisi laut Jakarta.
Untuk
masuk ke pantai ini, gak dikenakan biaya sepeser pun. Ada area parkir
motor dan mobil di depannya, namun gak luas. Bayar parkir pun
seikhlasnya saja kepada dua orang petugas keamanan yang berjaga di sana.
[Baca juga: Tentang Jakarta]
Begitu matahari sudah perlahan hilang, jangan buru-buru pulang! |
Jam
operasional pantai ini hanya sampai pukul 8 malam. Jika sudah lewat waktunya,
petugas keamanan terpaksa akan mempersilakan para pengunjung untuk
segera pulang. Setelah matahari tenggelam, jangan lekas pulang dulu, gaes. Tunggu sampai lampu-lampu di Baywalk Mall menyala dan voila nambah satu lagi deh objek fotonya. Pantai
ini definitely jadi salah satu tempat favorit gue melihat sunset di Jakarta.
Tempatnya gak crowded, petugas keamanannya ramah, dan GRATIS.
So, bagaimana dengan kalian? Apa punya spot favorit untuk melihat sunset juga di Jakarta? Share di kolom komen, donk! Tapi please jangan jawab yang penting di sebelah kamu. T.T
FOLLOW ME HERE
10 Comments
wahh tempat yang bagus untuk menikmati sunset yaa
ReplyDeleteBagus dan murah :D
DeleteJakarta ternyata ada tempat kayak gini ya buat lihat sunset o_O
ReplyDeleteAda, kalau cuaca bagus, banyak spot sunset di Jakarta
DeleteCetaaaaarr banget eh kaak >.<
ReplyDeletekaya di Singapura gitu (sosoan banget wkwk). Maksudnya, gedung tingginya pada bercahaya keren di malam hari, ea xD
Perpaduan antara matahari oranye, trus sinarnya menimpa laut jadi keemasan, trus ada siluet bangunan tinggi. Epic! Suka deh xD
Iya, bedanya kurang banyak aja gedung-gedungnya ya.
DeleteWaaaah aku juga pernah ke PIK tapi ke mangrovenya. Kece fotonya!
ReplyDeleteaku malah belum pernah ke mangrove yang di PIK. Abis katanya 'komersil' banget T.T
DeleteBoleh mancing di pantai mutiara?
ReplyDeleteNggak lihat ada yang mancing sih waktu itu. Jadi kurang tahu boleh atau nggak
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!