Sebelum tiba di Melaka, gue sudah mencari tahu sedikit tentang rekomendasi kuliner di sana. Untuk urusan yang satu ini, gue selalu mengandalkan TripAdvisor dan blogwalking. The Daily Fix Cafe jadi salah satu tempat yang paling banyak direkomendasi untuk sarapan.
Mencari
cafe ini sebenarnya agak tricky. Nggak ada papan nama besar di depan
cafe. Saat ke sana, gue hanya mengandalkan Google maps. Gue sempat
bingung, di peta mengatakan bahwa gue sudah sampai di tempat tujuan.
Tapi gue melongok ke atas mencari di mana letak papan nama cafe, dan
nggak ketemu juga. Setelah gue menundukkan kepala, barulah
menemukannya. Ternyata papan namanya diletakkan di bawah.
Sepintas
dari tampak depan memang nggak terlihat seperti cafe, karena kalau gue
lihat dari depan itu berupa toko souvenir dan barang-barang kerajinan.
Di bagian tengah bangunan, baru lah masuk ke area cafe ini. Jadi kalau
kalian kebingungan seperti apa rupa tampilan depan bangunannya, bisa cek
video gue di sini ya.
Baru pijakan pertama
saat pertama melangkah masuk ke dalam cafe, gue langsung suka dengan
interiornya. Cafe ini mengusung konsep vintage. Buktinya terlihat dari
pajangan-pajangan dan furniture yang digunakan. Ada mesin tik, TV tabung
hitam putih, jemuran baju yang terbuat dari kayu, telepon model putar,
dan masih banyak lagi yang nggak bisa gue sebutkan satu per satu saking
banyaknya.
Gue memilih duduk di spot yang dekat
dengan barista dan taman yang terletak di tengah-tengah cafe. Pelayan
langsung menghampiri dan memberikan buku menunya. Pilihan menunya cukup
beragam, mulai dari appetiser hingga desert pun ada. Hanya saja kali ini
gue dan kedua teman gue tertarik untuk mencoba menu pancakenya. Konon,
memang pancake di The Daily Fix Cafe ini cukup terkenal.
Kami bertiga pesan Pandan Pancake, Original Pancake, dan Chocolate Chips Pancake. Let's give them try!
Pandan Pancake
Menurut informasi, Pandan Pancake adalah menu yang wajib dicobain. Satu porsi terdiri dari lima potong pancake. Sebagai pendamping, ada cocolan yang terbuat dari gula merah dan kelapa. Rasanya mirip seperti isian dadar gulung dan pastinya manis banget. Bicara soal selera kan bisa berbeda ya, Pandan Pancake ini bukan favorit gue. Entah kenapa gue kurang menikmati rasanya yang cenderung terlalu manis di lidah gue. But if you're a sweet tooth, you should try this one!
Original Pancake
Original Pancake never go wrong. Ulfa order menu ini karena saking bingungnya mau order apa. Jadi gue usulin untuk order Original Pancake saja. Penampilannya manis banget, karena ada sedikir taburan gula bubuk dan potongan buah strawberry di atasnya. Dilengkapi juga dengan maple sirup yang bisa dituangkan di atas pancake. Rasanya enak, gak terlalu kemanisan. Pas banget di lidah gue.
Chocolate Chips Pancake
Ismi order menu ini. Kami bertiga sepakat kalau Chocolate Chips Pancake ini adalah yang paling enak. Pancakenya empuk, dengan chocolate chips yang sudah meleleh di dalam adonan pancakenya.
Minumannya
gak mau gue bahas lebih jauh, karena rasanya biasa saja. Kami order
iced green tea latte, hot hazelnut latte, dan juice. Rasanya gak ada
yang istimewa.
Range harga untuk kantong gue masih relatif terjangkau. Ya kurang lebih mirip dengan cafe-cafe yang ada di Jakarta. Per orang merogoh kocek sebesar 60k lebih untuk seporsi pancake dan minuman berwarna. :D
Cafe ini cocok banget buat kalian yang memang sengaja datang untuk makan casual, santai, sambil ngobrol. Buat foto-foto pun juga pasti seru banget, karena banyak banget properti yang bisa dijadikan pemanis di foto. Pelayanannya cukup baik dan cekatan. Gue gak menemui pegawai yang rese atau judes, semua ramah kok. Itu yang jadi poin plus cafe ini.
Cafe ini buka mulai dari pukul 9am hingga 11pm. Buat sarapan sih cocok banget, karena banyak menu yang light dan pastinya nggak bikin perut kaget. Hindari datang saat jam makan siang, karena konon bakal ramai banget dan bisa nggak kebagian tempat duduk.
Kalau ke Melaka, cobain deh pancake di The Daily Fix Cafe ini. Recommended! Happy tummy!
FOLLOW ME HERE
6 Comments
Liat maps-nya di sekitaran sana banyak banget tempat nongkrong hahahaha.
ReplyDeleteEmang lokasinya di tengah-tengah pusat keramaian Kota Melaka :D
Deleteih, kok keren tempatnya :D
ReplyDeleteAku juga setuju :D
DeleteSebelumnya, gue masa bodoh dengan tempat makan saat traveling di luar negeri. Sedapetnya aja, selewatnya aja, yang penting makanan khas. Sampai akhirnya Februari 2017 kemarin, saat gue ke KL lagi untuk yang kesekian kalinya, gue browse info tempat makan dari Foursquare. Somehow gue nggak terlalu suka tampilan TripAdvisor, jadi never browse information dari sana. Bedanya, gue baru browsing saat mau cari makan saat itu, bukan hari sebelum keberangkatan.
ReplyDeletePancake-nya ngingetin gue kayak serabi enhai. Enak dalam beberapa gigitan pertama, tapi eneg untuk porsi kedua dan seterusnya haha, karena sweetness-nya itu.
Kalau gue sebisa mungkin harus browsing dulu sebelum sampe negaranya. Biar gak salah beli. Soalnya kan gue gak bisa sembarang makan, kalau non halal bisa brabe T.T
DeleteBtw, itu judulnya bukan 'never' donk, pasti pernah buka Tripadvisor makanya bisa gak terlalu suka dengan tampilannya.
Soal selera tidak usah diperdebatkan. Lain lidah, lain cerita :)
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!