Seperti biasa, setelah travelling gue pasti bakal
share rincian budgetnya. Kali ini gue mau berbagi rincian budget
untuk trip Singapura - Malaysia yang gue lakukan pada September lalu.
Perjalanan nya menghabiskan waktu 4 hari 3 malam. Tiket pesawat PP
gue dapatkan dengan harga yang sangat murah, berkat menukarkan poin
miles. Kebetulan gue menggunakan maskapai Air Asia, yang program air
milesnya lebih dikenal dengan Big Point. Jadi gue hanya membayar
airport tax saja, tiketnya mah FREE. Yay!
Penginapan di Singapura dan Melaka gue dapatkan
melalui Airbnb. Reviewnya juga sudah pernah gue tulis di blog ini. By the way, apartment di
Singapura juga gue dapatkan secara FREE hanya dengan menukarkan
kredit poin yang sudah gue kumpulkan selama setahun belakangan ini.
Cara bagaimana mendapatkan kredit poin Airbnb juga sudah gue tulis di
blog ini, kok.
[Baca juga: Cara Mendapatkan Penginapan Gratis di Airbnb]
Jadi total budget trip Singapura – Malaysia habis
berapa? Nih, langsung saja disimak baik-baik, ya.
Total budget yang gue habiskan selama empat hari
nggak lebih dari 2 juta rupiah. Untuk Day 1 dan Day 2, memakai mata
uang Singapore Dollar (SGD), sementara Day 3 dan Day 4 memakai mata
uang Malaysian Ringgit (MYR). Nilai tukar untuk SGD saat itu adalah
S$1 = Rp. 9,865. Sementara nilai tukar untuk MYR yaitu RM 1 = Rp.
3,200. Sebenarnya nggak 3,200 banget sih, karena gue menukarkan lebih
dari dua kali, jadi gue ambil nilai tertingginya saja. Kalau
travelling ke luar negeri, repotnya ya begini, harus nukar duit dulu
dan mencari money changer yang jual rate murah. Andalan gue cuma dua
dari dulu, yaitu Valuta Artha Mas di ITC Kuningan lantai 1 dan di VIP
Menteng. Tapi kalau di VIP Menteng, nggak kuat sama ngantrinya itu,
mak! Paling murah sih memang, tapi gue harus antri dua jam dulu.Kalau dua jam mah sudah tamat dua episode drama Korea.
Selama di Singapura, gue nggak memasukkan biaya
untuk makan, karena memang gue dan teman-teman bawa bekal makanan.
Toh, apartment yang kami sewa juga punya dapur dan ukhti-ukhti yang
travelling bareng gue takut salah makan. Jadi mending gue dan
teman-teman cari aman saja dengan membawa perbekalan. Sementara
selama di Malaysia, gue selalu makan di luar karena masih banyak
restaurant yang bersertifikat halal.
Selama hari pertama, biaya yang gue keluarkan hanya untuk top up EZ Link saja. Empat tahun lalu pertama kali beli EZ Link yang masa berlakunya sampai 5 tahun. Jadi begitu punya kesempatan ke Singapura lagi, gue tinggal top up saja. Berhubung gue tiba di Singapura sudah sore, jadi nggak sempat jajan sama sekali di hari itu. Setelah check in di apartment dan makan malam, gue ke Garden By The Bay dan Marina Bay Sands Mall. Kedua tempat itu gratis, karena gue hanya foto-foto di bawah Skytree Groove dan Marina Bay Sands Terrace.
Awalnya, gue nggak memasukkan Melaka di dalam itinerary. Begitu googling dan menemukan banyak foto-foto menarik di Melaka, gue langsung ganti itinerary. Kuala Lumpur yang tadinya bakal dibuat dua hari, jadi hanya sehari saja. Gue beranggapan masih bisalah kapan-kapan menghabiskan waktu lebih lama di Kuala Lumpur. Di Melaka gue hanya melakukan walking tour mengelilingi kota tuanya. Walking tour ini bisa kalian lakukan sendiri, jadi nggak perlu booking paket tur deh.
Awalnya, gue nggak memasukkan Melaka di dalam itinerary. Begitu googling dan menemukan banyak foto-foto menarik di Melaka, gue langsung ganti itinerary. Kuala Lumpur yang tadinya bakal dibuat dua hari, jadi hanya sehari saja. Gue beranggapan masih bisalah kapan-kapan menghabiskan waktu lebih lama di Kuala Lumpur. Di Melaka gue hanya melakukan walking tour mengelilingi kota tuanya. Walking tour ini bisa kalian lakukan sendiri, jadi nggak perlu booking paket tur deh.
[Baca selengkapnya: Walking Tour di Melaka]
Bonus: Cara Termudah dari Singapura ke Melaka
Dari Singapura menuju Melaka (Malaysia), gue memilih
jalur darat dengan menggunakan direct bus. Sebenarnya ada dua cara
jika mau menyebrang dari Singapura ke Malaysia melalui jalur darat.
Pertama dengan naik direct bus, yang kedua dengan naik bus ngeteng.
Harga bus direct memang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan bus
ngeteng, tapi lebih efisien
dan nyaman banget donk pastinya. Gue juga sempat bertanya pada
beberapa teman yang sudah pernah melalui jalur ini, mereka lebih
merekomendasikan untuk naik direct bus saja. Karena resiko jika naik
bus yang sambung-menyambung nanti bakal lari-larian mengejar bus
selanjutnya pas di crossing border,
belum antri naik bus, nggak kebagian kursi, dan ketinggalan bus.
Berhubung gue lagi malas drama mengejar bus, akhirnya gue booking direct bus
secara online di Easybook.com.
Begitu juga dengan bus yang dari Melaka ke Kuala Lumpur, gue book
secara online di website tersebut.
Direct bus yang melayani rute Singapura - Melaka ada banyak dan harganya sebenarnya nggak beda jauh, tergantung jam keberangkatan dan di mana kita akan turun. Gue menggunakan operator bus 707 Inc. Naik dari Queen Street Bus Terminal. Lokasinya nggak jauh dari Masjid Sultan di daerah Bugis. Terminalnya kecil, literally kayak jejeran agen po bus di pinggir jalan gitu doank. Usahakan sampai di terminal bus maksimal 30 menit sebelum jam keberangkatan. Bus akan berangkat on time banget, lebih baik kita yang menunggu agak lama hingga bus datang daripada ketinggalan bus.
Direct bus yang melayani rute Singapura - Melaka ada banyak dan harganya sebenarnya nggak beda jauh, tergantung jam keberangkatan dan di mana kita akan turun. Gue menggunakan operator bus 707 Inc. Naik dari Queen Street Bus Terminal. Lokasinya nggak jauh dari Masjid Sultan di daerah Bugis. Terminalnya kecil, literally kayak jejeran agen po bus di pinggir jalan gitu doank. Usahakan sampai di terminal bus maksimal 30 menit sebelum jam keberangkatan. Bus akan berangkat on time banget, lebih baik kita yang menunggu agak lama hingga bus datang daripada ketinggalan bus.
Overall, pelayanan bus 707 Inc lumayan memuaskan, kok. Hanya saja tempat penurunan nggak sesuai permintaan. Gue pilih tempat penurunan di depan Hotel Casa Del Rio, drivernya malah menurunkan gue di depan Jonker Walk Street. Sebenarnya nggak masalah juga, sih. Masih dekat dengan penginapan gue, tapi bagaimana ceritanya kalau misalkan memang gue menginapnya di Casa Del Rio. Sudah berekspektasi bakal langsung sampai di depan hotel, malah diturunkan jauh dari hotel.
Kenalan dengan Tu, teman baru dari Hanoi |
So far, trip kali ini lumayan banyak menghasilkan
konten. Meskipun belum semuanya gue share di sini. Kedua teman gue
yang ikut serta juga sudah membagikan ceritanya di blog
masing-masing. Kalian bisa cek blognya Ulfa dan Ismi, pastinya dengan
sudut pandang berbeda. Semoga postingan kali ini dapat membantu
teman-teman yang berencana untuk travelling ke Singapura dan Malaysia
sekaligus. Have a nice day!
FOLLOW ME HERE
7 Comments
Hebaatt ! Tiket gratis, AirBNB gratis ! Makan di Singapore bekel. juwarak memang Kendall dkk. Mesti kursus cari gratisan keknya 3 SKS ama Raline Shah nih. Kepengen deh
ReplyDeleteIkut kejar paket C aja, kak. :D
DeletePemirsa di instagram tak perlu tahu Raline makan pake apa, yang penting bisa foto-foto instagramable kekinian..
Wah, kayanya kemarin sempat ganti tema......trus ada lagi beda header, sekarang begini lagi kak heheh. Bagus kok, malah lebih eye-catching dan nyaman, dan menarik deh pokoknya :)
ReplyDeleteKalau mau dpt big point berarti beli tiketnya langsung di website Air Asia ya? Kalau dari apps lain ga masuk poinnya.
Hahaha... iya nih masih labil, belum nemu yang pas bangett
DeleteIya, makanya aku lebih rela kehilangan diskon 10ribu dari online travel agent, daripada harus kehilangan big point :D
Di Singapura tanpa makan aja udah mahal yah..
ReplyDeleteTapi asik nih dalam 1 waktu bisa ke 2 negara ini.. Diconteh ah kalau mau kesana nanti.. :D
-Traveler Paruh Waktu
Nah itu dia, sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui.. :D
DeleteKeren...kudu diikutin nih cara dapet gratisannya *giesukagratisan :D
ReplyDeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!