Familiar dengan namanya? Mungkin kalau kalian pernah ke salah satu objek wisata berkuda di daerah Lembang, pasti bakal kebayang deh. Awalnya gue mengira The Ranch yang ada di Puncak ini merupakan cabang dari De Ranch yang ada di Lembang. Tapi setelah gue cari tahu, ternyata pemiliknya berbeda. Agak membingungkan memang, sebab di depan objek wisata itu terpampang tulisan besar 'Taste of Bandung'. Nggak salah jika banyak orang yang salah sangka seperti gue.
Liburan tahun baru kemarin, keluarga gue berencana ke Taman Wisata Matahari, begitu tahu harga
tiket masuknya yang melonjak naik gara-gara libur tahun baru, gue
lantas menyuruh Adik gue untuk putar balik saja. Soalnya lumayan banget
kalau harus bayar 40k IDR per orang dan kami ada 16 orang.
Nah,
daripada bingung mau ke mana, akhirnya kami sepakat untuk ke The Ranch
saja. Toh, tempat ini masih baru banget dan belum ada dari kami yang
pernah ke sana sebelumnya. Kebetulan memang tempatnya bersebrangan dengan Taman Wisata Matahari.
Harga tiket masuk The Ranch Puncak sebesar 20k IDR per orang dan parkir mobil sebesar 10k
IDR. Tiketnya sudah termasuk complimentary susu segar yang bisa ditukar
di dalam. Varian susunya ada rasa strawberry, cokelat, dan susu murni.
The Ranch Puncak terdiri dari
satu bangunan utama, yang isinya restaurant, tempat beli oleh-oleh, dan
permainan panahan. Sementara sisanya outdoor dan beberapa bangunan kecil
yang terdiri dari toko makanan dan factory outlet.
Riding horse menjadi salah satu atraksi yang jadi andalan di The Ranch. Untuk bisa
menikmati fasilitas ini, pengunjung akan dikenakan tambahan charge 35k IDR per
orang. Tiap pengunjung yang hendak naik kuda akan disediakan kostum ala
Indian.
Sepupu gue yang masih cengceremen
merengek minta naik kuda, begitu sampai di antrian paling depan
malah doi jiper. "Ali, kenapa nggak jadi naik kuda?", tanya gue. "Atut,
gede", jawabnya singkat. Karena takut tiketnya mubazir, akhirnya gue
nyuruh kakaknya untuk menggantikan Ali. Tiket untuk naik kuda ini bisa
digantikan orangnya, tapi nggak bisa refund kalau misalkan memang nggak
jadi. Banyak juga orang tua yang akhirnya naik kuda di sini demi menggantikan anak-anaknya yang nggak berani naik kuda namun sudah terlanjur beli tiket. Saran gue, daripada hangus, mendingan ditawarkan ke pengunjung
lain di dekat loket.
Selain itu, spot seru lain
yang juga jadi favorit anak-anak adalah Taman Kelinci. Ada puluhan
kelinci di sini dan rata-rata berjenis anggora. Harga tiketnya 25k IDR
per orang, sudah termasuk makanan untuk kelincinya.
Selain kedua spot tersebut, ada beberapa spot foto yang juga jadi incaran pengunjung. Salah satunya adalah rumah kakek dan dua bangunan bergaya Eropa di atas bukit yang selalu dipadati pengunjung.
Ada banyak penjual snack dan minuman yang tersebar di dalam The Ranch. Mulai dari burger, kebab, hingga tahu susu Lembang yang tersohor itu. Sayangnya, area tempat duduknya terbatas.
Mushola terletak di lantai dua, dekat dengan restaurant. Tempatnya cukup luas dan mampu menampung banyak orang. Hanya saja karena gue datang saat peak season, jadi ya harus maklum kalau antriannya juga cukup panjang.
Karena The Ranch belum lama beroperasi, jadi wajar saja jika tiap weekend akan selalu dipadati pengunjung. Kalau mau agak sepi, coba saja datang di Sabtu pagi. Berdasarkan pengalaman gue mengunjungi objek-objek wisata yang ada di kawasan Puncak sih biasanya memang lebih padat kalau datang di Hari Minggu.
Lokasinya masih berada di daerah Cisarua. Kalau kalian datang dari arah Jakarta, posisinya ada di sebelah kanan jalan, sebelum Taman Safari Indonesia. Jadi kalau kalian sudah melewati Pasar Cisarua, itu artinya kalian sudah kelewatan. Mudah kok untuk menemukan The Ranch, karena ada di pinggir jalan raya persis.
Jam operasionalnya mulai dari pukul 09:00 sampai 21:00. Jangan lupa untuk cek jadwal buka-tutup jalan di Puncak ya. Agar kalian bisa tepat waktu tiba di The Ranch tanpa harus terjebak penutupan jalan raya.
Selamat berlibur!
Cek mapnya di sini!
FOLLOW ME HERE
11 Comments
Sebenarnya kalau ke destinasi biarpun ramai tapi bisa menikmati juga seru sih hahhahaha.
ReplyDeleteKalau di puncak sejak dulu kala selalu ramai ahhahaha
Ramai itu ada kategorinya lagi, mas. Ramai banget dan ramai aja. Aku pernah kok ke Puncak dengan jalanan sepi di Sabtu pagi dan itu gak cuma sekali. Soalnya orang-orang biasanya mulai memadati Puncak sejak Sabtu siang. Kalau sampai di Puncak sebelum jam 11 mah aman.
DeleteWah seru nih, ga perlu jauh ke Bandung wkwkwkwkwk...boleh lah ngajakin emak sama sepupu main ke sini ^^
ReplyDeleteIya, lumayan buat alternatif ya. :D
DeleteKonsep bangunannya kayak...........Eropa bagian----pokoknya jadi teringat desa-desa di Eropa gitu (padahal juga belum pernah kesana wkwk). Tapi dari warna bangunan, atap, sampai yang dijual tuh, kayak yang di film2 kalau settingannya Eropa.
ReplyDeleteIya Eropa ala-ala ya. :D
DeleteDi Palembang ada tempat yang katanya mau dibikin kayak gini juga. Palembang Bird Park namanya. Terakhir ke sana hmm 2 tahun lalu, kayaknya sekarang udah banyak perubahan :)
ReplyDeleteSalam kenal dari Palembang
Wah, baru tahu malah. Nanti kalau mudik ke Palembang mau mampir ah.
DeleteSalam kenal juga :D
Lah kirain Cisarua yang deket Lembang itu *ada namanya yang sama, btw*, hahaha... Bogor punya ternyata xD
ReplyDeleteIya di Lembang juga ada Cisarua ya.. nikin keder :))
DeleteTempatnya cakep.
ReplyDeleteApalagi dengan desain Eropa gitu.
Instagramable banget.
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!