Berdasarkan
pengalaman teman-teman gue yang sudah pernah spring trip ke Jepang
sebelumnya, mereka bilang tanggal yang gue pilih itu masih masuk masa
full blooming sakura. Tapi kembali lagi, Allah berkehendak lain.
Ternyata tahun 2018, sakura tumbuh lebih cepat. Awalnya gue sempat
khawatir, takut nggak kebagian sakura sama sekali. Akhirnya gue
membuat itinerary yang isinya hari pertama di Jepang itu bakal gue
habiskan hanya untuk berburu sakura saja. Lalu kira-kira apakah gue
dan teman-teman berhasil melakukan misi berburu sakura kali ini?
Wednesday – April 11th 2018 (Day 2)
Gue
dan teman-teman bangun pagi dan semangat sekali untuk segera
mengeksplor Tokyo hari itu. Maklum, masih hari pertama jadi tenaga
masih full banget nih. Saking semangatnya, dari malam sebelumnya kami
semua sudah menyiapkan outfit yang akan kami kenakan di hari ini.
Kayak anak sekolah yang besok mau masuk sekolah pertama kali sejak
ambil rapor kenaikan kelas ye kan.
Gue
mandi paling pertama, karena sadar betul bakal menghabiskan waktu
paling lama untuk catok rambut dan mengukir hal yang paling penting
di wajah cewek, yakni alis. Kebetulan apartemen yang kami sewa ini
kamar mandinya terpisah dengan wcnya. Jadi misalkan gue lagi mandi,
teman gue yang lain masih bisa bab di wc sebelah. Nggak enaknya dari
pemisahan toilet ini adalah repot kalau pas mau cebok. Karena wcnya
belum secanggih yang gue kira, seperti wc-wc canggih ala Jepang yang
selama ini hanya gue lihat di youtube. Kebayang nggak repotnya
bagaimana kalau kami habis boker, kudu jalan jinjit-jinjit ke kamar
mandi sebelah buat cebok doank? T.T
Sementara
gue mandi, teman-teman lain menyiapkan bekal makanan yang akan kami
bawa. Untuk trip ke Jepang ini, gue sudah bawa dua bungkus ayam
nugget. Berhubung masa kedaluwarsanya yang pendek, makanya di hari
pertama ini kami harus segera memasak makanan yang memang harus
segera dihabiskan.
Setelah
semua siap, petualangan pun dimulai.
Kegirangan Masuk Konbini
Minimarket
yang lebih dikenal dengan konbini kalau di Jepang, nggak luput
jadi incaran kami. Begitu keluar apartemen dan melihat 711, tanpa
pikir panjang pun kami langsung masuk. Padahal di Indonesia juga
sudah pernah ada 711, tapi entah kenapa kami penasaran saja mau
masuk.
Rak-rak
yang berisi makanan seperti onigiri, sushi, dan makanan instan
lainnya jadi sasaran pertama. Masing-masing dari kami memilih onigiri
dengan jenis berbeda. Untungnya, Rima sudah menghapal kanji Jepang
yang artinya babi/pork (豚肉).
Jadi sebelum membeli apapun dari konbini, gue selalu minta tolong
Rima untuk mencarikan apakah ada tulisan babi di bungkus makanan
tersebut.
Nah,
kalau kalian non-muslim, masuk konbini pasti bakal lebih girang dari
gue. Karena makanan yang ada di konbini Jepang rata-rata enak dan
segar. Mereka strict banget untuk urusan kesegaran makanan.
Bahkan bisa dituntut pelanggan dengan ancaman hukuman serius lho
kalau sampai ketahuan menjual makanan yang sudah nggak segar lagi.
Meskipun
kami sudah bawa bekal makanan, eh malah berakhir jajan banyak di
konbini. Sebenarnya memang sengaja, karena rencananya mau hanami di
bawah pohon sakura.
Ueno Park
Getting
there: Gue dari Itabashi Station harus kereta Saikyo Line ke
Ikebukuro Station dulu. Setelah itu naik subway Marunouchi
Line, transit di Korakuen Station, pindah lagi ke Kasuga
Station. Lanjut naik subway lagi (Oedo
Line), turun di Ueno-Okachimachi Station. Lalu transit ke
Ginza Line, turun di Ueno
Station. Gue beli Tokyo Metro Pass, jadi semua ongkos dari Ikebukuro
Station sampai Ueno Station sudah nggak bayar lagi. Sementara dari
Itabashi Station sampai Ikebukuro Station harus bayar, karena nggak
di-cover oleh Tokyo Metro Pass.
Begitu
naik subway Ginza Line, gue lumayan takjub karena desain keretanya
vintage. Sesuai dengan warna linenya, kuning mustard gitu. Fyi, tiap
subway line di Tokyo itu punya warna berbeda-beda. Biar lebih mudah
mencarinya saja sih kayaknya. Dari Ueno Station ke Ueno Park masih
harus jalan kaki lagi. Nggak jauh kok, cuma sekitar 500 meter.
behind the scenes |
Ueno
Park ini gratis tiket masuk, kecuali jika kalian mau masuk ke
Ueno Zoo atau National Museum of Western Art yang masih
di dalam area Ueno Park. Berhubung niat gue dan teman-teman hanya mau
piknik alias hanami di bawah pohon sakura, jadi nggak mikir biaya
masuk lagi.
Sayangnya,
begitu sampai Ueno Park, sakura sudah pada rontok. Sejauh mata
memandang, tinggal tersisa tiga pohon saja yang masih berbunga.
Namun, hal itu nggak lantas mematahkan semangat kami. Buktinya masih
bisa foto-foto kece kan di bawah pohon sakura yang masih tersisa.
Yang bikin agak kecewa adalah karena kami nggak jadi merasakan
hanami. Padahal perbekalan sudah lengkap sekali.
Di
Ueno Park akhirnya kami tetap makan siang di bangku taman. Ini dia
salah satu yang paling gue suka di Jepang, nggak bakal bingung mau
makan bekal di mana. Karena bawa bekal kotak makan siang itu lumrah
di Jepang. Nggak seperti Singapura yang memang nggak bisa makan dan
minum di sembarang tempat, meskipun itu di taman terbuka.
Sensoji Temple
Getting
There: Cara menuju Sensoji Temple dari Ueno Park sangat mudah,
langsung naik subway Ginza Line
dan turun di Asakusa Station (tanpa transit, hanya berjarak tiga
stasiun saja). Asakusa Station ini juga di-cover oleh Tokyo Metro
Pass, jadi cukup masukkan tiket pass-nya ke dalam gate. Dari Asakusa
Station Exit 6, tinggal jalan kaki sekitar 650 meter.
Di
sepanjang perjalanan dari Asakusa Station ke Sensoji Temple, kalian
akan melihat jejeran toko dan restaurant. Sebelum sampai di Sensoji
Temple, kami melewati Namikase Street yang isinya dipenuhi oleh
toko-toko penjual souvenir mulai dari makanan, gantungan kunci,
sampai kimono. Selain itu juga ada banyak toko penyewaan kimono.
Hanya saja menurut gue, kalau sewa kimono untuk keliling area
Asakusa, 'feel'nya kurang dapat banget. Karena sentuhan modernnya
sudah cukup banyak.
Tiket
masuk Sensoji Temple juga gratis. Begitu sampai sana langsung
disambut gerbang megah berwarna merah (Kaminarimon). Sensoji Temple
merupakan kuil Budha tertua di Tokyo dan punya nama lain yaitu Asakusa
Kannon Temple.
Buat
yang percaya ramalan, mungkin kalian bakal senang banget di Sensoji
Temple. Karena kalian bisa mencoba peruntungan di kuil ini dengan
membayar biaya tertentu (lupa nanyain, mak). Gue dan teman-teman agak
lama berada di kuil ini. Memperhatikan orang-orang khusuk berdoa
merupakan pengalaman unik. Jika ingin mencoba pengalaman berdoa
ala-ala orang Jepang bisa saja, sih. Padahal kalau dipikir-pikir, kayak orang kurang kerjaan juga ya nontonin orang berdoa. Coba kalau misalkan gue lagi shalat difotoin orang, dilihatin dari awal sampai akhir, pasti risih juga.
Hal
yang pertama harus dilakukan itu adalah 'wudhu'. Cuma wudhu versi
mereka nggak kayak orang mau shalat, ya. Pertama, siram telapak
tangan kiri menggunakan gayung yang sudah disediakan dengan tangan
kanan. Lalu lakukan sebaliknya. Setelah itu tuangkan air dari gayung
ke telapak tangan, gunakan untuk kumur-kumur lalu buang. Di Sensoji
Temple, gue nggak mencoba ritual ini sama sekali. Pas di Kyoto gue
cobain, tapi salah. Airnya nggak gue buang setelah kumur-kumur, malah
ditelan. Itu haus apa emang mau hemat biaya beli air mineral dah?
Jangan ditiru ya, gaes. Ketidaktahuan bisa beresiko sakit perut.
Setelah
menyucikan diri di air pancuran, orang-orang akan menuju ke perapian.
Entah apinya masih menyala atau nggak, yang jelas asapnya mengepul
banget. Mereka mengipas-ngipaskan asap tersebut ke wajah mereka. Ada
yang tahu filosofinya kenapa?
Pokoknya
apapun yang kalian lihat di sana, harus menghormati mereka yang
sedang beribadah. Jangan berisik dan buat yang mau foto-foto
sebaiknya jangan dari dekat. Di-zoom in saja lensanya, ya.
Kalau
kalian bersedia merogoh kocek lebih dalam, bisa cobain keliling
Asakusa naik becak ala Jepang. Mereka biasanya mangkal di dekat
Asakusa Station. Kalau nggak salah biayanya paling murah sekitar
3,000 JPY. Meskipun gue nggak mencobanya dan hanya motoin
becak-becaknya, kang becaknya tetap ramah dan nggak kelihatan jutek
sama sekali. Fyi, kang becak di sana ganteng-ganteng banget buibuu...
Chidorigafuchi
Getting
There: Dari Asakusa Station, naik subway di Ginza
Line. Transit di Mitsukoshimae Station, pindah ke Hanzomon
Line, turun di Hanzomon Station.
Setelah itu jalan kaki sekitar 650 meter. Jalur ini masih di-cover
oleh Tokyo Metro Pass. Normalnya sih tarifnya 200 JPY.
Pas
mau ke Chidorigafuchi gue nggak mengikuti arahan rute di atas dan
kami nyasar, bok! Gue lupa kenapa kami bisa nyasar. Intinya sih
karena salah pindah jalur kereta. Jadi begitu turun dari stasiun
subway, kami masih harus jalan kaki sekitar 1km lebih. Meskipun
begitu, pengalaman nyasar kali ini cukup menyenangkan. Karena
sepanjang perjalanan, melihat banyak spot-spot lucu untuk disinggahi
sebentar dan foto-foto.
Salah
satunya gedung perkantoran yang di pelatarannya ada hamparan bunga
pink moss. Bunganya mirip seperti yang ada di Shibazakura Matsuri.
Kami bebas foto-foto di sana karena keadaannya sepi dan bukan objek
wisata pula.
Setelah
berjalan cukup jauh, akhirnya sampai juga di Chidorigafuchi Park.
Sayangnya, pohon sakura yang ada di sana hampir rontok semua.
Meskipun begitu, bentuknya masih bagus banget! Ekspektasi gue
sebelumnya adalah bisa melihat jejeran pohon sakura dan danau yang
dipenuhi orang-orang mendayung perahu. Tapi ya sudahlah, bsia melihat
pohon sakura secantik itu saja gue sudah senang banget.
Di
taman ini, kami menyempatkan diri untuk numpang shalat. Karena ada
satpam yang selalu mengawasi, kami terpaksa shalat sambil duduk.
Mencari tempat shalat di Jepang itu lumayan tricky. Gue pernah baca
cerita pengalaman orang yang sedang travelling di pedalaman Tiongkok,
dia numpang shalat di tempat umum terbuka, malah digiring ke kantor
polisi. Karena takut terjadi hal yang sama, akhirnya ya mau nggak mau
deh shalat duduk. Urusan shalatnya diterima atau nggak, Wallahualam
ya pemirsa.
Di
taman ini pun kami juga sempat makan perbekalan yang masih tersisa.
Suasana sore hari di Chidorigafuchi Park tuh menyenangkan banget.
Banyak orang yang joging, jalan-jalan sama anjingnya, atau sekedar
numpang lewat. Salutnya, orang Jepang tuh ramah-ramah sama turis.
Nggak jarang kok disenyumin duluan sama orang lokalnya.
Shibuya
Getting
There: Naik kereta di jalur Honzomon
Line, nggak perlu pakai transit. Turun di Shibuya Station.
Ongkosnya 170 JPY, tapi kalau pakai Tokyo Metro Pass sudah nggak
perlu bayar lagi.
Setelah
gagal hanami-an, berburu sakura hanya dapat sedikit, akhirnya kami
memutuskan untuk ke Shibuya. Awalnya kami mau ke Odaiba. Tapi karena
sudah terlalu lelah dan nggak bisa mikir lagi harus naik apa, jadinya
malah belok ke sini.
Lalu
di Shibuya enaknya ngapain kalau malam-malam?
Shibuya
station ini menyatu dengan mall, jadi harus turun naik lift dulu ke
lantai dasar. Begitu keluar mall langsung disambut patung Hatchiko.
Hanya berjarak beberapa meter saja, langsung bisa melihat Shibuya
Crossing. Itu lho penyebrangan yang selalu dipenuhi ribuan orang tiap
menitnya. Dijamin deh, begitu kalian sampai di spot ini, pasti ikutan
norak juga mondar-mandir di penyebrangan jalan itu.
Patung
Hatchiko dikeliling oleh orang-orang yang sedang duduk beristirahat.
Jadi jangan harap kalian bisa foto dengan patung itu tanpa ada orang
yang jadi background foto. Beruntungnya, untuk foto dengan Hatchiko
gue nggak perlu rebutan spot dengan orang lain. Cepat banget kok!
Setelah
lelah seharian keliling Tokyo, akhirnya kami memutuskan untuk kembali
ke apartemen. Kami masih harus packing dan beberes, karena keesokan
harinya sudah harus check out dan akan ke Kyoto pada malam harinya
dengan menggunakan bus malam.
************************************
Giveaway!!
Sesuai
janji gue di instagram. Gue mau kasih satu buah tumbler Starbuck &
souvenir yang gue beli langsung di Jepang buat satu orang pembaca
setia missnidy.com. Kalian cukup tebak jawaban dari pertanyaan
berikut ini:
Berapa
total budget yang gue habiskan untuk trip ke Jepang kali ini?
Jawaban
yang angkanya paling mendekati jawaban yang benar, akan keluar jadi
pemenang. Giveaway ini hanya berlaku untuk kalian yang memang belum
pernah gue kasih tahu jawabannya, ya. :D
Jangan lupa subscribe dan follow blog ini. Tulis jawaban kalian di kolom komentar. Nanti pengumumannya bakal gue umumkan di postingan Rincian Budget Travelling ke Jepang. So, good luck and stay tune!
Jangan lupa subscribe dan follow blog ini. Tulis jawaban kalian di kolom komentar. Nanti pengumumannya bakal gue umumkan di postingan Rincian Budget Travelling ke Jepang. So, good luck and stay tune!
Baca juga!
Japan Travel Hack:
29 Comments
Seru ih.... Dan tetep selalu ada bagian yg bikin ngakak! ������ Ku kebayang yg jinjit2 pindah kamar mandi bt cebok, njiiirrr... Wkwkwkwk btw ikut nebak aaaah, walo ngaco biarin. Wkwkwkw jawabannya 7.321.000,- (entah dpt dr mana angka ini) ��
ReplyDeleteHahahaha..
DeleteMakasih lho lagilibur.com mau ikutan giveaway.
Bhaiqlah quw keep dulu jawabannya ya!
Jangan lupa pencet tombol follownya donk :D
Lengkap banget ulasannya bisa banget untuk kucontek berangkat September nanti ke Jepang hehehe...
ReplyDeleteWaaah ke Jepang.. plis slundupin Aku di koper mbakk
DeleteIkutaaan giveawaynya ya, Rizka. hahaha. Aku tebak budgetnya 12juta hehehe :D
ReplyDeleteSiap, Minda.. Aku lock jawabannya 😁😁
DeleteHi Kak Nidy.
ReplyDeleteStill remember me? ya, cewek yg pernah nge-line Kakak blg suka tulisan Kakak sampai bela-belain ngeprint tulisan kakak untuk dibaca2 :'D
Bismillah, aku mau ikutan give away nya kak.
Aku tebak 13-14 Juta Kak.
Wish me luck and keep inspired Kak!
xoxo
Inget banget donkkkk...aku ampe terharu :D
DeleteSippp,,, aku lock ya. Good luck, Tica!
Makasih banget udah ikutan!
Selaluu seruuu dan informatif banget blog Ka Nidy..
ReplyDeleteAku coba ikutan giveaway yaa Kak uhuuyy
Tebakanku total budget yang habiskan untuk trip ke Jepang kali ini kira2 IDR 13.999.000 :D
Hahahaha itu angkanya kayak harga baju di matahari :)))
DeleteThank you udah ikutan ya! Aku lock jawabannya..
Gue sih nggak akan keberatan nyasar di Jepang, hihihi. Anyway, somehow aku kok nggak terlalu antusias sama kuil Sensoji.
ReplyDeleteLet me guess, total budget-mu Rp20jutaan.
Gak antusias sih sebenernya, tapi apa daya.. itu salah satu spot gratisan di Tokyo :D
DeleteOke, gue lock ya gi jawabannya :D
ini bener-bener bikin aku mupeng ke Jepang sih. duhhh uang come to mamaaaaa haha
ReplyDeletehmmm, menurut aku budget yang abis selama 11 hari di Jepang itu 8.5jt! keep inspiring mbaaaaaaaa <3333
Semangat nabungnya Diah! :D
DeleteAku keep ya jawabannya. Good luck!
Seru amat. Tuhan berpihak pada #SobatMisqin. Sakura emang ikonnya Jepang yak. Btw adegan kombini ga dibikkin postingan khusus nih?
ReplyDeletePengen sih kak. Tapi gue gak gitu inget harga2nya, takut kurang detail gitu
Deleteah akhirnya nyampe jepun juga. selama ini kirain missnidy ngak suka jepang. :D
ReplyDeleteikutan nebak yah. kira2 budgetnya without oleh2. sekitar 15jt sekian deh.
Bukan gak suka, justru Jepang udah lama masuk bucket list. Cuma gak suka sama duitnya aja. Hahahaha
DeleteOke, dilock ya jawabannya! Thank youu
kayaknya 8.35 juta deh
ReplyDeleteOkehhh aku lock yaa. Makaciii
DeleteAku karena tinggalnya di Ueno, pas sampai dari Narita lgs disambut sakuraaa Maret kemarin hehehe. Malem-malem foto di Ueno park asyik juga. Berburu sakura kalau memang waktunya pas ngg susah ya, asal mau jalan ajaaa.
ReplyDeleteIkutan nebak siapa tau tahun depan bisa ke Jepang juga,
DeleteBudget sekitar IDR12.500.000
Iya, kalau waktunya pas, jalan kaki selemparan kolor juga pasti nemu sakura ya mbak. I'm a little bit too late :D
DeleteOke Mia, aku lock jawabannya. Makasih yaaa
DeleteHalo Mbak Rizka
ReplyDeleteBaru pertama kali aku menuliskan komentar di blognya smean ini
alhamdulillah, udah follow semua sosmed pun juga Blog missnidy ini yah mbak
Salam kenal sebelumnya,
Jepang, salahsatu negara yang ingin aku kunjungi suatu hari nanti
Kece sekaligus cakep anett spot foto-fotonya mbak, jadi mupeng dehhh, benerannn huhuu
klo mengibas2kan asap ke wajah, mungkin biar kulit wajah tampak dan awet lebih muda kali ya mbak, xixixiixxii
Kisaran budgetnya, tebak-tebakan aja yahh huhuu
Rate antara 15 juta sampai 20juta
Terima kasih untuk Sharing tulisannya mbak Rizka ^_^
Halo Mbak Rohmah. Makasih banget sudah mampir & berkenan menulis komentar di missnidy.com
DeleteSemoga bisa segera menyusul ke Jepang juga ya.
Btw, untuk tebakannya jangan kasih range. Tebak aja di satu nominal, ya. :)
Aminn ya Robbal Alamiiinn,
DeleteSemoga diijabah hheee
Tebak berapa ya enaknya,hheee
Nominal tengah-tengah udah hhee
Biaya sekaligus PP, sekitar 18juta mbak
lock udah hheee xixixiixixxii
Jawabannya 13.450.075 ! Plus kembali an permen dua bijik
ReplyDeleteHahahaha.. kembalian permen yeee
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!