"Kalau ke Kyoto, wajib sewa kimono!". Begitulah kata salah seorang teman gue meyakinkan. Dari usahanya sewaktu meyakinkan gue, sudah terbayang bagaimana rasanya berjalan-jalan dengan keindahan kota tua Kyoto sambil memakai kimono.
Beberapa tahun lalu gue
pernah nonton salah satu film yang berjudul Memoirs of Geisha.
Mungkin di antara kalian juga ada yang sudah menonton film itu. Masih
ingat nggak betapa cantiknya para Geisha yang sedang berjalan di
antara jejeran rumah-rumah tradisional yang ada di film tersebut?
Bagi gue, yang memang
menyukai hal-hal berbau vintage, Kyoto punya daya magis
tersendiri. Kuno tapi cantik. Original, karena nggak ada pengaruh
unsur dari negara-negara lain. Berbeda dengan kota-kota tua yang
sudah pernah gue kunjungi sebelumnya.
Ketika merencanakan untuk
menyelipkan Kyoto di itinerary Jepang kali ini, gue sudah
mantab untuk mencari tempat rental kimono di Kyoto. Ada juga yang
menyarankan untuk beli kimono saja biar bisa dipakai di lain
kesempatan. Hanya saja, pertimbangan gue adalah harga beli lebih
mahal dibandingkan harga sewa, makan space di koper, dan
memakai kimono itu nggak semudah yang dibayangkan.
Setelah survei sana-sini,
akhirnya gue mantab memilih @kyotokimonorental.wargo. Setelah diskusi dengan teman-teman gue yang juga
ikut pada trip kali ini, gue langsung melakukan reservasi secara online di websitenya.
Kenapa Kyoto Kimono Rental Wargo?
Buat gue, yang lumayan
picky, Kyoto Kimono Rental Wargo sudah memenuhi
kriteria dan apa yang gue inginkan, diantaranya:
- Tersedia pilihan Bahasa Indonesia di laman websitenya
- Harga bersahabat
- Muslim Friendly
- Reviewnya positif
- Lokasi berada di pusat distrik Gion
Lokasi
Cabangnya Kyoto Kimono Rental Wargo ada banyak, bok! Di Kyoto saja ada 11 cabang, yaitu di Kyoto Station, Gion Shijo, Arashiyama, Arashiyama Togetsukyo, Kiyomizuzaka, Kyoto Tower Formal, Petit Kyoto Station, Petit Gion Shijo, Ninenzaka, Kinkakuji, dan Shinkyogohku. Selain di Kyoto, ada juga cabangnya di Tokyo, Kanazawa, dan Osaka.Berdasarkan pengalaman gue selama di Jepang, memang paling seru kimono-an di Kyoto. Karena bakal terasa beda banget atmosphere-nya dibandingkan tempat-tempat lain. Di Tokyo, gue pun melihat banyak orang yang sewa kimono di sekitar Sensoji Temple, tapi kondisi daerahnya terlalu dipadati oleh turis dan kurang terasa budaya kental khas Jepang.
Toko yang gue pilih adalah Petit Gion Shijo. Lokasinya hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari Gion Shijo Station exit 9. Begitu keluar dari exit 9, langsung belok ke kanan. Langsung ketemu pertigaan jalan, belok ke kiri. Tokonya berada di dalam satu bangunan dengan Family Mart. Ada pintu kecil di pojok kanan, naik ke atas. Tokonya ada di lantai dua. Mudah banget kok nyarinya.
Cara Menyewa Kimono
Jika ingin menyewa
kimono, sebaiknya melakukan reservasi terlebih dahulu. Karena mereka
punya kuota atau batasan melayani customer dalam sehari. Sayang kan
kalau sudah sampai sana malah kehabisan kuota. Apalagi jika datang
saat musim semi dan musim gugur. Kedua musim tersebut merupakan peak
season di Jepang. Kunjungan turis yang datang ke Kyoto pun
meningkat. Jadi, reservasi terlebih dulu saja daripada nggak jadi
pakai kimono hanya karena sudah kehabisan. Untuk booking, bisa
langsung reservasi di websitenya.
Pilih Toko, Tanggal, dan Jam
Kalian harus menentukan
tanggal dan jam yang diinginkan. Awalnya gue menginginkan jam
kedatangan pada pukul 10 a.m, tapi ternyata pada jam tersebut
kuotanya sudah full. Akhirnya gue memilih di jam yang lain, yaitu
pukul 1 p.m. Sst, biasanya semakin sore pilih waktu kedatangan, maka
harganya semakin murah. :p
Pertama, pilih toko yang akan kalian datangi |
Harga yang ditampilkan adalah harga total untuk 4 orang |
Sisa kuota di jam-jam yang masih tersedia ditunjukkan saat proses pemilihan tanggal kedatangan |
Pilih Paket yang Diinginkan
Harga kimono yang ditawarkan tergantung jenis paket kimono yang kita pilih. Kali ini gue pilih standard kimono plan seharga 2,900 JPY.Harge tersebut sudah termasuk biaya jasa pemakaian kimono, satu set kimono lengkap dengan tas dan sandal khas Jepang, serta hair stylist.Kalau mau terlihat lebih mewah lagi, Kyoto Kimono Rental Wargo juga menyediakan penyewaan kimono high-end, lho.
Pilih Option Tambahan
Kyoto Kimono Rental Wargo juga menyediakan option tambahan seperti upgrade hair do, payung ala Maiko, hingga penitipan barang. Jadi misalkan kalian baru banget tiba di Kyoto dan nggak sabar mau langsung pakai kimono, bisa ke Kyoto Kimono Rental Wargo. Daripada titip koper di stasiun yang belum tentu ketersediaannya terjamin, lebih baik titip di Kyoto Kimono Rental Wargo saja sekalian.Pembayaran
Pembayaran bisa dilakukan saat reservasi online ataupun langsung di tokonya. Kalau mau lebih hemat sih sebaiknya melakukan pembayaran secara online saja. Jadi begitu sampai di tokonya nggak perlu repot lagi bayar ini itu.Datang ke Toko
Jika sudah dapat email
konfirmasi reservasi, tinggal datang ke toko yang sudah kalian pilih.
Lalu tunjukkan email konfirmasi tersebut kepada staf yang ada di
toko. Gue memilih toko Petit Gion Shijo, karena lokasinya
sangat dekat dengan Gion-Shijo Station. Tokonya memang nggak
seluas toko lain yang juga ada di distrik Gion, namun gue lebih suka
karena lokasinya yang dekat dengan stasiun kereta.
Memilih Kimono
Biasanya, sebelum
dipakaikan kimono oleh staf dari Wargo, mereka menyuruh
customer untuk buang air kecil dulu. Karena bakalan repot
nanti untuk buang air kecil jika sudah rapi memakai kimono. Sama
seperti orang yang sudah rapi memakai kebaya lah perandaiannya.
Setelah itu, stafnya
langsung memperlihatkan kepada gue dan teman-teman pilihan kimono
yang dapat kami pilih. Pilihan model kimono sangat variatif dan range sizenya juga banyak. Gue yang memiliki tubuh besar pun ada lho ukurannya di sini.
Ada yang pernah melihat instastory gue Bulan Maret lalu saat gue
mencoba yukata gratis di salah satu mall di Jakarta? Terlihat jelas
yukata yang gue kenakan itu nggak muat di tubuh gue. Cyedih.
Untungnya di Wargo ini tersedia ukuran yang pas dengan tubuh gue.
Pilihan warna dan
motifnya pun sangat beragam. Ulfa sampai kebingungan saat memilih
motif kimono yang akan dia kenakan. Melihat Ulfa yang lagi galau,
salah seorang stafnya dengan baik hati membantu memilihkan warna
yang cocok dengan tone kulitnya dan motif yang sesuai dengan
musim semi. Kalau musim semi, motif kimono yang paling diminati itu
adalah yang berwarna pastel dengan motif bunga. Akhirnya Ulfa mantap
memilih kimono yang dipilihkan oleh staf Wargo.
Gue memilih
kimono berwarna peach dengan motif bunga-bunga kecil. Saran dari
gue, jika kalian memiliki tubuh yang besar seperti gue, sebaiknya
hindari motif yang gambarnya besar. Karena akan membuat tubuh jadi
kelihatan semakin besar. Nah, kalau kimono yang dipilih Ulfa memang
memiliki motif bunga yang besar. Itu nggak masalah, karena tubuh dia
juga nggak besar. Jadi aman.
Ismi memilih kimono
berwarna putih dengan motif polkadot dan bunga sakura. Sementara Rima
yang memang suka banget sama warna hitam, akhirnya menemukan kimono
yang sesuai dengan keinginannya. Meskipun bukan warna pastel, menurut
gue kimono yang dipilih Rima juga cantik.
Pemakaian Kimono
Begitu selesai memilih
kimono yang kami inginkan, gue dan teman-teman bergantian dipakaikan
kimononya oleh staf Wargo. Kloter pertama, gue dan Rima masuk ke
ruangan yang sama. Ruang gantinya cukup luas dengan cermin besar.
Sebelum dipakaikan
kimono, masing-masing dari kami diberikan tas besar untuk menyimpan
barang bawaan dan pakaian yang kami kenakan sebelumnya. Lalu
diberikan juga tabi (kaos kaki) dan hadajuban (dalaman kimono) untuk kami
kenakan sendiri sambil menunggu staf mengambil peralatan lain yang
akan kami kenakan.
Setelah itu, let them
do the rest. Gue hanya diam berdiri hingga kimono selesai
dikenakan. Kurang lebih ada empat layer dipakaikan ke gue saat itu. Kebayang nggak repotnya seperti apa kalau pakai kimono sendiri? Saat proses pemakaian kimono, sebaiknya rambut diikat
terlebih dahulu,ya.
Nah, ketiga orang teman
gue ini kan memang berhijab. Jadi mereka nggak mau menanggalkan
dalaman manset yang sudah mereka kenakan. Kalau sudah begitu, jika
mereka nggak mau mengenakan hadajuban lagi juga nggak masalah. Hanya
saja gue mengingatkan agar manset dalamannya itu nggak lebih panjang
dari kimononya. Supaya nggak balapan dan nggak merusak estetika dari
kimono itu sendiri.
Hair Do
Kimono telah selesai
dikenakan, selanjutnya adalah hair do. Jika kalian memilih paket
standar kimono plan, sebenarnya biayanya sudah termasuk gratis hair
set. Hanya saja model hair set nya terlalu simple menurut gue. Jadi
untuk hair do ini gue upgrade ke standard hair set. Nanti akan
dikenakan biaya tambahan sebesar 900 JPY.
Model tatanan rambutnya
lucu-lucu banget. Tadinya malah gue mau mencoba langsung pilihan
premium hair set yang modelnya lebih sophisticated. Tapi gue
mengurungkan niat, karena takut nggak cocok dengan bentuk wajah.
Mungkin di lain kesempatan kalau balik lagi ke Jepang, akan mencoba
model hair set yang lain.
Pengerjaan rambutnya lumayan cepat. Kelihatan banget bahwa stafnya memang sudah ahli dalam hal menata
rambut customer. Sementara itu, teman-teman gue yang berhijab nggak
menggunakan jasa ini. Ya iyalah ya, apanya lagi yang mau disanggul.
:D
Setelah hair do selesai,
gue dipersilakan memilih kanzashi (hiasan rambut) yang sudah termasuk
ke dalam paket hair set.
Memilih Tas & Zaori (Alas Kaki)
Ini juga salah satu
bagian yang gue suka. Pilihan tas di Kyoto Kimono Warga ada banyak
banget! Kebetulan karena barang yang harus gue bawa lumayan banyak,
seperti kamera, handphone, dan dompet, akhirnya gue memilih model tas
yang simple dan berukuran besar. Teman-teman gue yang lain
memilih tas yang lebih kecil dan modelnya manis banget.
Pilihan zaori pun juga
cukup beragam. Namun didominasi dengan warna pale pink dan ungu muda.
Cantik deh pas sudah dipakai.
Kalau sudah selesai didandani, you're
good to go!
Pengembalian Kimono
Kimono yang sudah kami
sewa, bisa digunakan selama seharian. Batas waktu pengembalian di
toko Petite Gion adalah pukul 6:30 p.m. Sebagai catatan, nggak semua
cabang mempunyai waktu pengembalian yang sama,ya. Jadi jangan lupa
tanyakan terlebih dahulu ke stafnya tentang waktu pengembalian
kimono. Karena kalau telat mengembalikan, ada biaya tambahan
lagi.
Kartu ini diberikan sebelum kita meninggalkan toko, nanti dikembalikan lagi saat mengembalikan kimono |
Kami hanya punya waktu
selama tiga jam sampai mengembalikan kimono ke tokonya lagi. Nah,
jika menurut kalian masa peminjaman gue kurang lama, sebaiknya kalian
pilih waktu peminjaman lebih pagi lagi. Supaya lebih puas keliling
kota dengan mengenakan kimono.
****************
F.A.Q
Setelah
gue mengunggah foto-foto selama menggunakan kimono di Kyoto, banyak
sekali teman-teman yang bertanya mengenai penyewaan kimono ini. Untuk
lebih mempermudah, yuk kita simak pertanyaan apa saja yang paling
banyak ditanyakan.
Selama mengenakan kimono, terasa kepanasan nggak?
Nggak sama sekali. Udara
di Jepang saat musim semi itu cenderung masih dingin untuk ukuran orang
Indonesia. Pokoknya kalau kalian datang saat musim semi maupun gugur,
masih aman deh kalau mau sewa kimono. Berbeda saat musim panas tiba,
biasanya bukan kimono lagi yang dipakai, melainkan yukata. Layer yang digunakan
saat menggunakan yukata lebih sedikit dibandingkan dengan kimono.
Bahannya ringan dan lebih tipis, jadi memang diperuntukkan saat musim
panas.
Kalau musim dingin, gimana?
Nah, gue kurang tahu juga
sih kalau pakai kimono saat musim dingin bakal seperti apa. Tapi
setahu gue, tiap penyewaan kimono seharusnya menyediakan juga
peminjaman Haori (luaran yang digunakan untuk kimono saat musim
dingin) dan fake fur.
Berapa biaya sewa kimono?
Harga sewa kimono di
Kyoto Kimono Warga itu tergantung paket apa yang kalian ambil. Harga
termurahnya dimulai dari 1,900 JPY (khusus pelajar). Sementara untuk
paket yang gue ambil itu seharga 2,900 JPY atau sekitar 377,000 IDR
(dikalikan dengan currency rate yang saat itu 1 JPY = 130
IDR). Cukup terjangkau dibandingkan dengan tempat penyewaan lainnya.
Sewaktu ke Fushimi Inari, gue juga sempat memperhatikan toko-toko
penyewaan kimono di sepanjang jalan yang mematok harga paling murah
mulai dari 3,500 JPY. Sudah jelas kan, kenapa gue lebih memilih Kyoto
Kimono Wargo.
Hijabnya disediakan juga nggak?
Nggak, shay. Kyoto Kimono Rental Wargo nggak menyediakan hijab, jadi kalian tetap harus bawa hijab masing-masing. Pilih warna hijab yang netral, agar mudah mix and match dengan warna kimononya nanti. Begitu juga dengan warna manset dalamannya.Ada tempat shalatnya nggak?
Kyoto Kimono Rental Wargo nggak punya mushola, tapi kalau kalian mau numpang shalat, mereka akan menyediakan tempat khusus. Waktu itu salah satu teman gue hanya bilang, "Do you have any space for me to have pray?". Saat itu juga stafnya langsung mengerti dan menyediakan tempat di salah satu ruang ganti untuk kami pakai bergantian shalat. Untuk wudhu bisa menggunakan air di wastafel toilet yang ada di sana. Aman deh, daripada harus muter-muter cari mushola di luar lagi, kan.Kalau kimononya dikembalikan keesokan hari, bisa?
Bisa, tapi ada tambahan biaya dan kalau bisa kalian sudah memberi tahu stafnya perihal ini jika memang sudah punya rencana seperti ini.Sudah booking dan bayar secara online, misalkan kalau nanti sampai sana mau nambah aksesoris lain masih bisa nggak?
Bisa donk, kalian tinggal bilang saja ke stafnya. Kalau stoknya masih ada di toko tersebut, kalian bisa pinjam dan bayar langsung di tokonya.Mukanya didandanin juga sama stafnya?
Nggak, kalau makeup sendiri saja. Jadi gue sudah makeup dari pagi hari. Untungnya saat spring suhu di Jepang bersahabat banget sama ketahanan makeup di wajah. Jadi paling tinggal touch up sedikit setelah pakai kimono.Kyoto Kimono Rental Wargo
Website: https://kyotokimono-rental.com/id/Instagram: @kyotokimonorental.wargo
Facebook: kimonowargo
Twitter: @kimono_wargo
Telp: 075-600-2830
FOLLOW ME HERE
TWITTER || INSTAGRAM || GOOGLE+
email: miss_nidy@yahoo.com
email: miss_nidy@yahoo.com
Baca juga!
Japan Travel Hack:
Cara membuat visa Jepang ~ Repot bawa koper di Jepang ~ Sewa kimono di Kyoto ~ Perlukah JR Pass? ~ Sewa WiFi di Jepang ~ Panduan membeli tiket Willer Bus ~ Rincian budget travelling ke Jepang ~ Itinerary trip ke Jepang 11 hari ~ Persiapan sebelum travelling ke Jepang ~ Ide Travel Outfit ke Jepang
~ Osaka Amazing Pass ~ Etika Berkereta ~ Cara Seru Bersepeda di Jepang
~ %Arabica Coffee Arashiyama
~ Osaka Amazing Pass ~ Etika Berkereta ~ Cara Seru Bersepeda di Jepang
~ %Arabica Coffee Arashiyama
4 Comments
kawaiii kawaaiii sekali pakai kimono. Salut sama fasilitas full service nya, jadi pengalaman pakai kimononya maksimal sekali
ReplyDeleteMaksimal banget kak. Ada jasa fotografinya juga, lho.
DeleteHalo, makasih banget ceritanya... kebetulan lagi cari-cari sewa kimono untuk 2 minggu lagi ^^
ReplyDeleteMau tanya, kira-kira waktu yang diperlukan dari sejak datang sampai selesai didandani kimono berapa lama ya? (mau atur itinerary neh hehehe)
makasih banyak
Kurang lebih satu jam kalau pakai hair do dan nggak ada orang yang sedang didandani sebelum kita. Kalau pakai hair do bisa 1.5 jam per orang. Lebih lama milih2 kimononya sih sebenarnya :D
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!