Hari gini siapa sih yang bisa hidup tanpa terkoneksi dengan internet? Ya pasti ada saja, sih. Tapi jumlahnya satu di antara ribuan orang. Gue termasuk orang yang mungkin bisa dibilang sudah kecanduan internet, termasuk saat lagi travelling. Meskipun penggunaan gawai saat travelling sebisa mungkin gue kurangi, tapi tetap saja kebutuhan akan internet pasti harus ada. Kalau kalian mengikut instastories gue di instagram, pasti sempat memperhatikan deh kenapa gue bisa tetap terhubung dengan internet selama di Jepang. Yup, gue sewa Wifi! By the way, ada yang sudah pernah sewa Wifi di Passpod.id saat travelling?
Pengalaman
menyewa WiFi ke luar negeri sebenarnya bukanlah hal yang baru
buat gue. Tapi gue baru kali ini menggunakan Passpod.id
sebagai tempat sewa WiFi untuk perjalanan ke luar negeri. Sepanjang
sejarah kehidupan gue pun, perjalanan ke Jepang merupakan perjalanan
yang terlama kedua setelah ASEAN trip, yang pernah gue lakukan. Jadi
gue sangat amat butuh koneksi internet yang stabil dan bisa
diandalkan.
Kenapa Harus Sewa WiFi Buat Travelling ke Luar Negeri?
- Karena untuk cari alamat di Google Maps, butuh koneksi internet
- Karena untuk menghubungi sanak saudara di tanah air pun, butuh koneksi internet
- Karena keterbatasan bahasa dengan orang lokal & baca tulisan cacing harus dibantu dengan Google Translate dan itu butuh koneksi internet
- Karena untuk pamer ke tetangga di sosmed pun, butuh koneksi internet
Ini tahun 2018, kecuali kalian bisa tahan nggak pamer di sosmed dan bahasa bukanlah penghalang, ya sudah bye!
Kenapa memilih Passpod.id?
Alasan
gue cukup sederhana, Passpod.id memiliki banyak review positif.
Sejujurnya, gue sudah pernah menyewa WiFi di dua tempat yang berbeda
dan kenapa gue nggak balik lagi menyewa di kedua tempat tersebut?
Karena gue kecewa dengan pelayanan dan produknya. Salah gue adalah
nggak sempat mengecek reviewnya terlebih dahulu.
Nah,
begitu gue lihat Passpod.id ini memiliki banyak review positif dari
para pelanggannya, gue rasa nggak butuh alasan lain lagi saat itu.
Selain itu ternyata harganya cukup terjangkau, apalagi jika patungan
bareng teman-teman seperjalanan.
Berapa Harga Sewa WiFi di Passpod.id?
Harga
sewa yang ditawarkan Passpod.id sangat affordable. Untuk sewa WiFi ke
Jepang, dikenakan biaya Rp.60,000 per hari. Oh iya, setiap peminjaman modem,
akan dikenakan biaya jaminan sebesar Rp.500,000 per modem yang akan
dikembalikan ke rekening kalian begitu modem dikembalikan. Hanya untuk jaminan saja kok, makanya selama travelling jangan sampai rusak apalagi hilang, kalau nggak ya Rp. 500,000 bakal hangus. Jadi total yang harus ditransfer untuk peminjaman 11 hari ke Jepang adalah Rp. 1.160,000.
Nah, modem ini bisa digunakan hingga lima orang. Berhubung gue perginya berempat, jadi per orang patungan Rp. 290,000. Sudah gitu, yang Rp. 125,000 bakal dikembalikan setelah travelling. Jadi biaya yang dikeluarkan sesungguhnya per orang hanya Rp. 165,000 saja. Jadi hemat, cyin!
Gue sarankan untuk rajin cek akun instagramnya, soalnya suka ada promo dan mereka update banget kok. Ke Jepang suka ada promo cuma Rp. 250,000 untuk pemakaian selama lima hari, lho.
Bagaimana Cara Menyewa WiFi di Passpod.id?
Caranya
gampang banget! Kalian cukup mengunjungi website resminya di
www.passpod.com atau menghubungi via LINE @passpod (nanti bakal
dipandu sama Csnya).
- Klik menu 'Rent Now' yang ada di pojok kanan atas.
- Setelah itu akan muncul form yang harus kalian isi. Pastikan kalian mengisi dengan benar tanggal mulai pemakaian dan kapan modem selesai digunakan. Karena di sinilah yang menentukan besarnya harga sewa. Email dan no Whatsapp juga dibutuhkan untuk mengirim konfirmasi pembayaran nanti. Untuk penerimaan modem, gue prefer 'kurir' biar nggak repot ngambil ke kantornya. Sementara untuk pengembalian gue memilih 'drop off di bandara', supaya nggak ada PR lagi begitu sampai rumah kan biasanya sudah capek banget. Jika sudah diisi semua, klik 'Bayar'
- Nanti kalian akan dikirimkan email berupa pemberitahuan rincian biaya sewa dan nomer rekening Passpod.id (pembayaran dengan bank transfer)
- Jika sudah melakukan pembayaran, kalian akan menerima email verifikasi pembayaran dari Passpod.id.
- Modem akan dikirimkan beberapa hari menjelang keberangkatan. Modem yang gue pesan tiba satu hari sebelum keberangkatan. Buat memastikan, sebaiknya di h-2 kalian hubungi saja CS nya untuk pengantaran modem ini.
Mudah
banget ya caranya! Untuk informasi lebih lanjut atau kalau kalian
mau tanya-tanya dulu, bisa menghubungi CS-nya di LINE atau
Whatsappnya.
Proses Penerimaan dan Pengembalian Modem
Penerimaan
Seperti
yang telah gue jelaskan di atas, saat memilih cara penerimaan modem,
gue prefer diantarkan kurir ke kantor. Alasannya simple, gue malas
ngambil ke kantornya, bok! #GengMager
Kurirnya
datang sebelum jam istirahat kantor dan menjelaskan apa saja yang
bakal gue terima dan bagaimana cara mengaktifkannya. Ternyata selain
perangkat modem, gue juga dipinjamkan power bank dan chargernya.
Lumayan banget kan kalau kepepet nggak ada colokan listrik, bisa
dipakai power banknya.
Gue juga sempat bertanya perihal spesifikasi power banknya. Maklum saat itu larangan penggunaan power bank di pesawat masih hangat banget. Untungnya power bank dari Passpod.id masih memenuhi kriteria. Jadi aman dibawa ke atas pesawat.
Pengembalian
Sementara
untuk proses pengembalian, awalnya gue memilih untuk diambil oleh
kurir. Gue baru tahu kalau ternyata modemnya bisa dikembalikan
langsung di bandara begitu gue tiba di Jakarta. Akhirnya gue memilih
opsi ini, karena lebih praktis. Tahu sendiri kan capeknya kayak apa
sepulangnya dari travelling. Daripada gue kelupaan mengembalikan atau
ketiduran saat kurir datang, mending sekalian saja drop off di
bandara. Nanti CS-nya akan memberikan nomer Whatsapp staf Passpod.id
yang bertugas di bandara. Nah, gue janjian tuh sama stafnya di
terminal 2 kedatangan untuk mengembalikan modemnya.
Review Pemakaian WiFi selama 11 Hari di Jepang
Daripada
banyak basa-basi, lebih baik kita simak saja langsung yuk bagaimana
review
pemakaian Passpod.id
selama 11 hari di Jepang.
Day 1 – 10 April 2018
Begitu
pesawat mendarat di Haneda International Airport, gue langsung
mengaktifkan modem. Cara pengaktifannya sangat mudah. Cukup menekan
agak lama tombol power. Begitu modem nyala, WiFi langsung bisa
digunakan. Nomer ID dan password ditampilkan di dalam layar modem,
jadi nggak perlu takut kehilangan password yang biasanya dicetak di
kertas dan tercecer entah ke mana.
Nggak
perlu waktu lama, WiFi sudah bisa langsung digunakan untuk
menghubungi sanak saudara, pacar, dan para fans di Indonesia.
Koneksi
nggak ada kendala sama sekali. Dengan adanya koneksi internet, jadi
memudahkan gue dan teman-teman dalam mencari alamat apartemen yang
sudah kami booking sebelumnya. Sempat ada drama nyasar saat mencari
alamat, tapi bukan karena sinyal yang ngadat, tapi karena kami salah
baca peta. T.T
Day 2 – 11 April 2018
Berhubung
pemakaian di hari pertama cuma sebentar, jadi gue hanya charge
baterainya juga sebentar. Di hari kedua ini nggak ada kendala sama
sekali. Dibawa naik turun kereta (subway),which
is
itu kan ada di bawah tanah ya, nggak kesulitan dapat sinyal.
Dengan
kondisi baterai full, pemakaian baterai bisa bertahan sampai pukul 9
p.m. Padahal gue pakai dari pukul 8 a.m, lho. Awet juga, euy.
[Baca juga: Japan Travel Diaries - Berburu Sakura (Day 2)]
Day 3 – 12 April 2018
Di
hari ketiga ini gue check
out
dari apartemen. Malamnya sudah harus naik bus malam menuju Kyoto dari
Tokyo. Kurang lebih sama seperti hari kedua, pemakaian baterainya
bertahan sampai pukul 9 p.m. Nah, berhubung malam itu gue tidur di
bus, jadi nggak bisa charger baterai sama sekali.
Lalu
kehidupan gue keesokan harinya gimana tanpa modem yang sudah
kehabisan baterai ini?
Day 4 – 13 April 2018
Enaknya
sewa WiFi di Passpod.id ini adalah kita juga dipinjamkan power bank.
Jadi selama seharian itu, modem selalu gue hubungkan dengan power
bank. Makanya gue tetap bisa update
instastory pas lagi pakai kimono di Kyoto.
Nggak
kebayang deh bagaimana nasib gue kalau nggak ada power bank ini,
apalagi gue dan teman-teman baru bisa check-in
di apartemen itu selepas Magrib.
Day 5 – 14 April 2018
Di
hari ke lima ini, itinerary gue hanya ke Arashiyama lalu pindah ke
Kota Osaka. Artinya, kami harus check
out
lagi. Untungnya, baterai modemnya sudah terisi full. Jadi power
banknya malah gue pakai untuk charger handphone gue. :D
Oh
iya, meskipun sudah berpindah-pindah kota, sinyalnya nggak ada
masalah sama sekali. Tetap lancar dan tanpa buffering
saat dipakai untuk nonton youtube tiap kali gue sedang bosan saat
perjalanan di kereta dari Arashiyama ke Osaka.
Day 6 – 15 April 2018
Osaka
dilanda hujan dari malam hingga siang hari. Tapi sinyal di WiFi
Passpod.id tetap berjalan lancar. Gue juga sempat cek ramalan cuaca
di internet sebelum meyakinkan diri untuk mulai berpetualang di
Osaka. Benar saja, hujan berhenti begitu memasuki siang hari, persis
seperti ramalan cuaca.
Di
TV juga ada sih ramalan cuaca, tapi bahasanya gue nggak mengerti. Itu
juga salah satu alasan pentingnya internet saat sedang travelling. Di
apartemen yang gue sewa di Osaka sebenarnya menyediakan WiFi
portable, tapi sayang sinyalnya lemot banget. Ujung-ujungnya tetap
pakai modem dari Passpod.id.
Day 7 – 16 April 2018
Selama
seharian ini, itinerary gue hanya Universal Studio Japan. Kira-kira
masih perlu nggak pemakaian internet? Tetap perlu donk! Gue nggak
tahu di mana tempat shalat di USJ. Mau nggak mau gue googling dulu
dan Alhamdulillah dapat informasinya. Fyi, nggak semua orang Jepang
mengerti dan fasih berbicara bahasa Inggris. Jadi google translate
pasti bakal berguna.
Selama
di USJ, gue juga membagikan kebahagiaan gue begitu pertama kali masuk
ke dunia sihir Harry Potter melalui video instastory di instagram.
Jadi video yang gue bagikan memang betulan ‘fresh’, kalaupun ada
late post video, bukan karena sinyalnya yang jelek. Tapi gue nya saja
yang panic mau upload yang mana dulu, saking banyaknya.
Nah,
berhubung malam harinya gue mau langsung lanjut ke Toyama, jadi demi
menghemat baterai, gue sengaja mematikan WiFi jika memang sedang
nggak digunakan.
Day 8 – 17 April 2018
Kalau
kalian sudah baca tulisan gue tentang Tateyama Kurobe Alpine Route,
pasti tahu donk bagaimana kondisi di sana. Gue dikelilingi pegunungan
Alpine yang menjulang tinggi. Tapi tetap bisa update video selama di
sana. Ya berkat sinyal kencang donk ah!
Sebenarnya
selama di Jepang, gue sangat menantikan banget sampai di Tateyama
hanya untuk menguji seberapa kuat sinyal WiFi, dan terbukti nggak ada
masalah apapun. Kece!
Day 9 – 18 April 2018
Setelah
dari Tateyama, gue kembali harus naik bus malam menuju Tokyo. Nah,
salahnya gue adalah lupa charger modem dan power banknya malah gue
pakai untuk charge baterai handphone. Alhasil, pemakaian WiFi hanya
berlangsung sampai sore saja. Untungnya, sore itu sudah bisa check in
di hostel dan meskipun di hostel juga disediakan WiFi gratis,, tapi
gue tetap memilih menggunakan WiFi Passpod.id. Karena jaringan WiFi
yang disediakan hotel malah kurang lancar.
Malam
harinya, begitu modem sudah diisi baterainya, gue memberanikan diri
jalan-jalan sendirian. Soalnya teman-teman gue yang lain sudah pada
kecapekan, sampai pada lupa makan. Sementara perut gue sudah
meronta-ronta minta diisi makanan. Akhirnya gue jalan sendiri ke daerah
Akibahara. Gue merasa terselamatkan dengan membawa WiFi
Passpod.id, karena membantu banget di saat gue nyasar nyari ramen
halal di sana. Kondisi sudah malam dan jarang ketemu orang yang
mengerti bahasa Inggris pula.
Day 10 – 19 April 2018
Di
hari ke-10 ini, gue pergi ke Hitachi Seaside Park. Jaraknya sekitar
122 km dari Tokyo. Daerahnya cukup sepi, seperti pedesaan gitu.
Selama berada di Hitachi Seaside Park, gue upload banyak instastories. Maklum, tamannya cantik banget, jadi gue kelewat excited buat share kegirangan gue selama di sana.
Day 11 – 20 April 2018
Di
hari terakhir ini gue udah nggak ke mana-mana lagi. Begitu check-out
langsung menuju bandara. Nah, pas ke bandara ini gue berangkat
sendiri. Karena teman-teman gue kelamaan dan gue nggak sabaran, jadi
gue duluan. Mau beli oleh-oleh dulu soalnya di bandara.
Berhubung
cuma sendiri dan belum tahu bakal naik apa. Akhirnya gue googling
informasinya sambil jalan menuju stasiun kereta. Kecepatan loading
berkat sinyal yang baik jadi membantu gue banget pagi itu. Begitu
tiba di stasiun sudah tahu harus naik kereta jurusan apa dan
ongkosnya berapa.
Setelah
11 hari travelling ke Jepang, total kuota internet yang terpakai
sekitar 11 gb. Banyak juga, ya. :D
Conclusion
Overall,
gue sangat puas dengan pemakaian modem dari Passpod.id. Kalau boleh
dibilang memang gue nggak menemukan kendala sama sekali. Ini
bukan review pereus, lho. Memang beneran sebagus itu yang gue
alami selama 11 hari di Jepang. Teman sekantor gue pun akhirnya latah sewa WiFi di Passpod.id untuk trip ke Hongkong dan terbukti dia juga nggak menyesal sama sekali.
Kalau
dihitung total pemakaian kuota yang habis yaitu sekitar 11 Gb
selama 11 hari di Jepang, berarti rata-rata pemakaian dalam sehari itu kurang lebih 1 Gb. Lumayan banyak juga ya, kalau normalnya gue
sih 1Gb bisa habis 3-5 hari. Tapi gimana nggak sebanyak itu, kan
pemakaiannya gue share dengan tiga orang teman lagi. Plus, gue
banyak buka instagram dan youtube tiap kali gue lagi nyantai. Tahu
sendiri kan bagaimana borosnya kuota begitu buka dua aplikasi
tersebut. Yang gue salut adalah koneksinya nggak mengalami penurunan
kecepatan meskipun pemakaian gue dan teman-teman cukup boros.
Itu
juga salah satu yang gue suka dari menyewa modem di Passpod.id.
Kuota internetnya unlimited! Gue masih ingat banget ketika
travelling ke Singapore- Malaysia pada September 2017, gue juga sewa
WiFi di lain tempat. Begitu pemakaian mencapai batas 500Mb dalam
sehari, langsung lemot parah. Padahal harganya 11-12 dengan yang
Passpod.id tawarkan.
Selain
fast speed, modemnya mampu menangkap sinyal meskipun berada di
tengah-tengah pegunungan dan pedesaan di Jepang. Kece! Pelayanannya pun juara! Ramah banget dan responnya cepat. Daya tahan baterainya lama alias awet, mampu bertahan hingga 12 jam pemakaian non-stop. Kalau pun kehabisan baterai masih ada power bank. Ukuran perangkat modemnya travel friendly banget, bisa diselipin di tas.
Recommended??
OF COURSE!
Buat kalian yang mau sewa Wifi di Passpod, jangan lupa pakai kode voucher: missnidy untuk dapat discount ya!
Buat kalian yang mau sewa Wifi di Passpod, jangan lupa pakai kode voucher: missnidy untuk dapat discount ya!
Bakal
sewa lagi nggak? Iya donk! I'm definitely one of their satisfied
customer. See you on next trip, Passpod.id! :)
Passpod - Your Travel Partner
Address:
Jl. K.H.Hasyim Ashari.
Ruko Roxy Mas Blok C 2 No.37,
Jakarta Pusat 10150
Phone: 62-21-63850731
Whatsapp: +62 888 1 171819
Line: @passpod
Twitter:@passpodID
Instagram: passpod.id
Facebook: passpodID
Website: www.passpod.com
27 Comments
Dua tahun pertama backpacker-an, gue nggak pernah beli SIM card lokal, atau beli paket roaming, atau sewa modem kayak PassPod. Jadi seluruh persiapan gue tuntaskan sebelum tiba di negara tujuan, termasuk nge-print tiket. Oktober 2015 saat trip Indocina, untuk pertama kalinya gue beli SIM card lokal buat ngontak host-host gue di sana. Trip-trip berikutnya, gue sadar gue butuh internet selama traveling ke luar negeri. Utamanya buat:
ReplyDelete1. Google Maps
2. Cari rekomendasi tempat makan di Foursquare
3. Nunjukkin gambar tempat yang mau dikunjungi ke warga lokal
Gue sih nggak terlalu butuh chatting dan update medsos selama traveling ya, malah pengen lebih menyelami perjalanan aja hehe.
Praktis ya PassPod, udah dapet jaminan "modem" sejak dari Indonesia. Tapi dibandingkan sewa modem di Jepang, gimana?
Yang lo sebutin betul semua kok. Gue juga dulu gitu sok2an gak mau beli sim card lokal atau sewa WiFi in the name of penghematan. Tapi berakhir nyasar, kena scam orang lokal, macam2 lah. Makanya sejak saat itu gue bela-belain harus ada koneksi internet kalo ke luar negeri deh.
DeleteKalo dari segi harga, sewa WiFi di Jepang langsung gue kurang tahu berapanya. Tapi dari segi kepraktisan, better sewa langsung dari Indonesia. Sudah diantar ke rumah/kantor tanpa biaya tambahan pula. Gue soalnya pernah di Singapur sewa WiFi di bandara Changi. Pas mau balikin, waktu gue mepet banget hampir ketinggalan pesawat. Masih harus ngurus pengembalian pula, jadi gue kapok.
mantep juga ya, jadi bisa tetep update pas di Jepang dengan PassPod ini. soon deh kalo ke Jepang bisa nyobain. murah juga lagi kaaan
ReplyDeleteSo far sih Passpod.id ini affordable banget apalagi dengan kelebihan yang gue rasakan sendiri. Ntar kalau ke luar negeri lagi bareng teman-teman cobain deh sewa WiFi di Passpod.id
DeleteSelama ini kalau keluar suka serem mau sewa wifi. Takut Mahal. Padahal ternyata harganya terjangkau kalau dibanding biaya internetan disono ya.
ReplyDeleteTerjangkau kok kak, apalagi kalau share sama teman-teman.
DeleteBtw, baca artikel ini jadi inget pas tiba-tiba di jalan kuota internet pakai sim lokal habis. Matik gue gak tahu jalan pulang karena ngandelin google maps!
ReplyDeleteUntungnya bisa pakai bahasa tarzan beli kuota di family mart. Dan kuota sim lokal buat tourist itu menurutku mahal, sekitar 200 ribuan per 500MB atau 1 GB gitu (aku lupa). Hiks hiks. Sepertinya kalo dibandingkan dengan modem wifi, mending pakai modem aja sih ya.. :D
Makasi ya miss nidy udah share, berguna banget infonya!
Cheers,
Dee - heydeerahma.com
Iya, aku pun pernah tiba-tiba habis paket internetnya pas sewa WiFi di tempat lain. Itu kecewa banget karena kuotanya literally cuma dipake buat buka google maps dan chatting aja masa udah abis. Selama sewa di Passpod.id Alhamdulillah gak ada kejadian kayak gitu sama sekali.
DeleteMakasih juga kaka udah mampir! :)
Tadi saya berpikir mengapa tidak beli sim card baru saja ya, ketimbang bawa-bawa modem. Eh terus kepikiran, kalau perginya berombongan atau satu keluarga, tentunya sewa wifi jauh lebih murah ya. Terus kecepatan internetnya juga lebih moncer
ReplyDeleteIya, kalau perginya ramean jauh lebih hemat sewa WiFi mbak. Kalau satu orang beli SIM Card, malah jadinya mahal.
DeleteNah enaknya menggunakan wifi portable ini, tak usah takut kehabisa paket data ya. Sudah begitu juga bisa share dengan teman-teman atau keluarga
ReplyDeleteIya, bener banget mbak! :)
DeleteThis is highly recommended indeed! Super practical buat kita yang traveling lama dan perlu internet selalu. Aku sih so far banyak dicover oleh jaringan internasional dari kantor tapi mau coba passpod id aaah next time
ReplyDeleteKapan-kapan boleh dicobain, mbak. :)
Deleteemang internet butuh banget tuh kalo lg ngetrip.. buat maps terutama..
ReplyDeleteKalo rame2 gtu nyewa modem jdnya murah ya.. tapi kalo sendirian mending beli sim card lokal aja kali ya.. hehehe...
Nah iya, harus disesuaikan dulu dengan kebutuhannya
Deletewidiih...baru tau ada yang beginian. Disana jangkauan sinyalnya bagaimana ya? Kalo dibawa travel ke mana aja tetep lancar?
ReplyDeleteLancar jaya, rosalina, lorena, deddy jaya..
DeleteNggak ada kendala sinyal sama sekali kok. Recommended!
Akses internet memang luar biasa penting ya Kak. Ulasan ini menambah panjang list review positif Passpod.id ya. Mantap, Kak.
ReplyDeleteBetul mas, penting banget. Makasih banyak 😁
DeleteAghhhh makin mantap mau pake ini aja pas ntr traveling :p. Sbnrnya sih, kalo sedang jalan ama suami, aku ga pernah mau sewa wifi atopun beli simcard mba. Kita lbh suka ngandelin wifi hotel, dan get lost aja kalo keluar hahaha :p. Seru soalnya. Masalah update lupakan dulu sampe ke hotel lagi. Apalagi suamiku bisa diandelin banget kalo cari arah walopun dia blm pernah ksana. Feelingnya bagus.
ReplyDeleteTapiiii january besok aku jalannya ama temen2 yg rata2 sama oonnya dlm hal mencari jalan wkwkwkwk. So, kita butuh modem drpd muter2 ga jelas ngebuang waktu :p. Tx infonya yaaa.. Tdnya udh mikir apa pake modem ato beli simcard :D. Tp kyknya modem aja
Nah iya kalau bareng teman-teman ini enak banget sih mbak. Memudahkan banget, apalagi buat di negara yang tulisannya bukan tulisan latin.
Deletethank you ulasannya. Buat traveling rombongan lebih enak sewa wifi gini ya. Langsung ON dan bisa dikembalikan di bandara. Noted.
ReplyDeleteMba misal sy udh punya modem wifi sendiri nih, klaimnya sih udh bisa dipke dengan berbagai simcard lokal luar negeri. Nah sy rencananya mu pke roaming simcard indonesia tp dipasang di modem wifi yg sy punya, itu bisa ngga ya? Kebtulan rencananya mu dipake buat google maps doank, buat chat sesekali aja, buka medsos jg ngga. Ritmenya gitu sih tiap jalan2 emang jarang buka hp fokus ke jalan2 aja.
ReplyDeleteSaya nggak tahu mas kalau begitu. Bisa ditanyakan ke CS operator sim card nya aja. Bisa gak diinject ke modem international begitu.
DeleteKarena saya gak ngerti begituan, makanya saya sewa modem yang udah tinggal pakai aja. :D
Halo kak.. kalau pakai kurir diantar ke rumah atau kantor beneran ga ada biaya tambahannya ya?
ReplyDeleteGak ada kok waktu itu, bisa dicek pas kamu mau booking
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!