Kebanyakan
orang yang pernah atau mau ke Jepang selalu menganjurkan untuk beli
Japan Rail Pass (JR Pass) sebelum tiba di Jepang. Katanya sih supaya lebih hemat
ketimbang beli tiket ketengan gitu. Memang ada benarnya, sih. Tapi
nyatanya saat ke Jepang tempo hari gue nggak beli JR Pass sama
sekali, malah jauh lebih hemat. Kok bisa?
Transportasi
adalah pos budget terbesar selama gue berada di Jepang. Jadi gue
sarankan untuk menghitung dengan cermat terlebih dahulu, apakah
perlu beli JR Pass atau nggak. Banyak teman-teman yang
merekomendasikan gue untuk beli JR Pass karena memudahkan dan nggak
perlu beli tiket kereta lagi selama di Jepang, tinggal tap di mesin
saja.
Kelebihan
Beli JR Pass
Sebelum
bahas lebih lanjut, gue mau kasih tahu dulu kelebihan menggunakan JR
Pass versi gue.
- Hemat biaya jika digunakan lebih dari 3x trip dengan Shinkansen
- Memangkas durasi perjalanan. Misalnya Tokyo - Osaka, yang normalnya ditempuh selama delapan jam, jadi hanya tiga jam saja dengan naik Shinkansen.
- Nothing's compare to
experience. Kapan lagi naik Shinkansen kalau bukan di Jepang, ye
kan?
Tentukan
Dulu Itinerary!
Hal
yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli JR Pass
adalah itinerary. Tiap orang pasti punya itinerary berbeda. Jadi
kalau gue bisa lebih hemat tanpa JR Pass, itu karena kondisi
itinerary gue memang memungkinan. Jadi jangan gegabah buat memutuskan
untuk beli atau nggak.
Secara
singkat, itinerary gue selama 11 hari di Jepang adalah sebagai
berikut:
Dari itinerary di atas, kelihatan kan gue butuh transportasi antar kota pas kapan dan dari mana ke mana saja.
Cek
Tarif Masing-masing Rute
Dari
itinerary tersebut, gue butuh JR Pass untuk meng-cover empat rute
kereta, yaitu rute Tokyo – Kyoto, Arashiyama – Osaka, Osaka –
Toyama, Nagano – Tokyo. Gue juga cek tarif semua rute tersebut
masing-masing.
Tokyo
→ Kyoto ¥8,210
Arashiyama
→ Osaka ¥970 (bukan Shinkansen)
Osaka
→ Toyama ¥9,130
Nagano
→ Tokyo ¥4,000
Total
¥22,310 (sekitar Rp. 2,900,300)
harga resmi JR Pass |
JR
Pass minimal pemakaiannya tujuh hari, harganya sekitar Rp.
3,652,200 (sumber: his-travel.co.id). Kalau dilihat dari total tarif
kereta yang bakal gue naiki ternyata hanya sekitar Rp. 2,900,300
saja. Belum termasuk kereta dalam kota seperti JR Line di Tokyo,
Osaka, dan Kyoto. Tapi apakah pengeluaran ongkos kereta dalam kota
totalnya bakal mencapai Rp. 751,900?
Sekarang
kita hitung lagi ya pengeluaran beli kartu pass di tiap kota tanpa JR
Pass.
Di
Tokyo, kalian bisa beli Tokyo Metro Pass (subway + Toei line).
Harga Tokyo Metro Pass 48 hours sebesar ¥1,200 (sekitar Rp.
156,000). Bisa dilihat di itinerary yang gue tampilkan di atas, gue
berada di Tokyo selama dua hari pertama dan dua hari terakhir. Jadi
total biaya yang gue keluarkan untuk membeli Tokyo Metro Pass adalah
sekitar Rp. 312,000.
Lalu
bagaimana dengan di Kyoto dan Osaka? Di Kyoto nggak ada kartu pass
yang sesuai untuk turis, tapi ada Kyoto Bus Pass seharga ¥500.
Kalian bisa hop on-off bus sesuka hati hanya dengan tap kartu
pass tersebut begitu mau naik bus. Rute bus di Kyoto lumayan banyak
dan rata-rata melewati objek wisata terkenal yang ada di sana.
Sementara di Osaka ada Osaka Amazing Pass. Gue beli One Day
Osaka Amazing Pass seharga ¥2,500. Selain bisa naik kereta unlimited
di Osaka, ada banyak objek wisata di Osaka yang di-cover oleh Osaka
Amazing Pass. Jadi kartu tersebut menurut gue sangat menguntungkan.
Total
semua kartu pass dalam kota seperti yang gue jabarkan di atas
adalah Rp. 702,000. Selisihnya jika dibandingkan dengan perhitungan
tadi (selisih penggunaan JR Pass dengan tarif normal kereta) adalah
Rp. 49,900. Bedanya tipis banget, ya? Masih lebih murah beli ketengan
donk? Ada betulnya juga, sih. Tapi kalau beda tipis gitu, biasanya
orang nggak mau repot kan. Mending nambah bayar Rp. 49,900 tapi nggak
perlu repot beli satu-satu tiket seperti yang gue jelaskan di atas.
Kalau ada JR Pass kan tinggal tap langsung di mesin, nggak perlu beli
tiket apapun lagi (kecuali kalau mau upgrade seat).
Lalu
kenapa gue masih nggak mau beli JR Pass?
Bandingkan dengan Opsi Transportasi Lain
Nah,
kalau dalam kurun waktu tujuh hari kalian nggak berpindah-pindah kota
dan nggak naik Shinkansen, saran gue cari alternatif lain.
Perhitungan seperti itu yang harus kalian perhatikan. Supaya nggak
rugi. Duit segitu kan nggak sedikit.
Lanjut,
ya..
Buat first timer seperti gue, Kota Tokyo, Kyoto, dan Osaka sudah pasti masuk ke dalam itinerary. Ketiga kota tersebut memang yang paling banyak diminati para traveller. Seharusnya sih pilihan transportasi antar kotanya juga banyak donk ya.
Melihat kembali itinerary di atas, gue coba mencari alternatif transportasi lain, yaitu bus. Mencari operator bus di Jepang itu lumayan sulit, karena yang menyediakan website dengan pilihan Bahasa Inggris masih sedikit. Gue memilih Willer Bus, dengan pilihan overnight bus. Kenapa overnight bus? Simple, karena naik bus itu durasi perjalanannya lama (biasanya lebih dari lima jam), daripada habis waktu di jalan mendingan naik bus malam. Selain itu juga bisa menghemat penginapan sekaligus. Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui, deh.
Jadi
sekarang gue mau bandingkan lagi nih, pengeluaran biaya jika
menggunakan JR Pass + hotel dengan overnight bus. Gue harus
memasukkan biaya hotel untuk digabung dengan JR Pass. Karena durasi
perjalanan yang lebih singkat dengan naik Shinkansen, mau nggak mau
gue harus keluar biaya penginapan lagi donk.
Pos-pos
kartu pass dalam kota gue kesampingkan dulu ya. Karena
jumlahnya yang menurut gue kurang signifikan perbedaannya, 11-12 lah
ya. Dari foto yang ada di atas, bisa dilihat kan besarnya perbedaan
selisih antara beli JR Pass dengan beli tiket overnight bus.
Selisihnya banyak banget!
Apa
masih perlu gue jelaskan kenapa gue nggak perlu beli JR Pass?
********************
Kesimpulannya,
mau beli JR Pass atau nggak, semuanya tergantung dengan preferensi
dan itinerary yang kalian miliki. Kalau nggak mau repot, itinerary mendukung, dan bersedia
merogoh kocek lebih dalam, JR Pass bakal membantu banget. Apalagi
dengan durasi perjalanan yang singkat, bisa menghemat tenaga di
perjalanan. Ditambah lagi, bisa naik Shinkansen itu merupakan
pengalaman yang hanya bisa kalian coba selama di Jepang, lho.
Hanya
saja ya balik lagi. Jika memang budget yang kalian miliki
terbatas, seperti gue (Hai #SobatMisqinQuw), maka membeli tiket overnight bus bisa dijadikan solusi. Travelling harus bisa fleksibel. Jepang itu memang relatif mahal, tapi kita
harus lebih pintar mengatur pengeluaran. Jadi jangan terburu-buru, pikirkan dulu baik-baik. Lumayan kan selisihnya bisa buat jajan di sana. Gue pribadi kalau ada kesempatan ke Jepang lagi dan kondisi dompet dan itinerary mendukung, pasti beli JR Pass kok. Semoga tulisan kali ini bisa jadi pencerahan buat kalian yang lagi bingung mau beli JR Pass atau nggak. Yaudah yuk gengs, hunting
tiket ke Jepang lagi!
Japan Travel Diaries:
Day 1 ~ Day 2 ~ Day 3 ~ Day 4 ~ Day 5
Japan Travel Hack:
Cara membuat visa Jepang ~ Repot bawa koper di Jepang ~ Sewa kimono di Kyoto ~ Perlukah JR Pass? ~ Sewa WiFi di Jepang ~ Panduan membeli tiket Willer Bus ~ Rincian budget travelling ke Jepang ~ Itinerary trip ke Jepang 11 hari ~ Persiapan sebelum travelling ke Jepang ~ Ide Travel Outfit ke Jepang
Day 1 ~ Day 2 ~ Day 3 ~ Day 4 ~ Day 5
Japan Travel Hack:
Cara membuat visa Jepang ~ Repot bawa koper di Jepang ~ Sewa kimono di Kyoto ~ Perlukah JR Pass? ~ Sewa WiFi di Jepang ~ Panduan membeli tiket Willer Bus ~ Rincian budget travelling ke Jepang ~ Itinerary trip ke Jepang 11 hari ~ Persiapan sebelum travelling ke Jepang ~ Ide Travel Outfit ke Jepang
21 Comments
Budget ditransportasi emang harus detail ya mba 😂 kalo engga jebol juga.
ReplyDeleteKira2 overnight busnya itu nyaman ga sih ?
Memang naik2 model kereta gt enaknya dia lebih cepat,tp kalo ga diimbangin mungkin bisa bengkak dipengeluaran 😂😂
Oiya aku ijin capture tarif2 ya Mba, sama itin itu :))
Surprisingly, overnight bus nyaman banget! Aku termasuk yang susah tidur kalau di bus, ini bisa pules banget. Cara nyupir driver busnya alus banget, lid. Jadi gak pusing..
DeleteSiappp... capturelah sepuas hatimu #eaaa :D
Gue kalo ke Jepang juga kayaknya nggak akan beli JR Pass, karena nggak bisa dipake di metro / subway. Gue pengen eksplor sebanyak mungkin line di sana, hehe.
ReplyDeleteBetul, khusus JR Line aja dan kalo dalam kota gak banyak juga stasiunnya.
DeleteNah semua kembali ke itinerary. Disesuaikan kebutuhan dan keinginan. Makasih loh udah dijembrengin disini jadi Kita kebayang itungannya
ReplyDeleteIya semua balik lagi ke itinerary masing2. Selama masih memungkinkan untuk gak perlu beli JR Pass ya mending gak usah
DeleteAku selama di Jepang pakai Suica.. tap as you go dan tarifnya sesuai yang aku pakai aja. Lumayan hemat dan karen bentuknya kayak kartu isi ulang, aku bisa pakai untuk bayar belanjaan di banyak tempat juga lho. Cobain deh, very practical
ReplyDeleteAku tadinya juga mau beli SUICA, tapi karena pertimbangan a.b.c.d akhirnya beli Tokyo Metro Pass aja. Mungkin nanti mbak, next visit ke sana #Uhuk
DeletePertanyaan : di overnight bisnya ada toilet gak?
ReplyDeleteNggak ada, kak. Jadi harus buang yg harus dibuang sebelum naik bus 😂
DeleteHallo. Saya masih buta bgt ttg wisata di jepang. Boleh share itin di tiap kota mengunjungi apa saja dan pakai transportasi apa ke tiap area wisata serta biaya masuk tempat eisata dan biaya transportnya? Terima kasih
ReplyDeleteHalo, mbak. Udah aku bahas semua mbak mulai itinerary sampai rincian biaya terkecil pun udah aku tulis. Linknya juga udah ada di atas. Mungkin bisa dibaca-baca lagi. Kalau bingung, di atas ada menu "Seacrh", masukin aja keywordnya nanti muncul. Thank you
DeleteHi mbak, mau tanya. kalo pake overnight bus, siangnya setelah checkout hotel kan saya bawa2 koper. solusinya gmn ya mba HAHAHA :D. mba pas sblm naik bus ngapain dulu?? Thanks!
ReplyDeleteSolusinya ya titip dulu aja kopernya di hotel. Jam 7-8 balik lagi ke hotel buat ambil koper. That's it!
DeleteSebelum naik bus ya cuma nunggu bus di terminal. Nanti tiket dll akan diminta menunjukkan tiket yang ada di email aja. Eh, ini kalau naiknya willer bus ya. Kalau sama naik itu juga, bisa baca postinganku yang tetang panduan naik willer bus.
Terimakasih mba, ulasannya sangat informatif, mau tanya juga mba kalau pake overnightbus, mandi dan bersih2 nya dimana mba?
ReplyDeletePas mau pesan tiket bus online, ada pilihan "sauna" tapi mungkin hanya tersedia di titik keberangkatan yang di terminal, bukan di halte-halte biasa.
DeleteMba mau tanya kalo saya beli tiket pesawat nya ke hnd, balik jkt dari osaka rencana 2 hari tokyo, 3 hari osaka - kyoto. perlu gak beli JR pass??
ReplyDeletePertanyaannya: bakal naik shinkansen minimal 3x gak? Kalau gak sampai 2 kali naik shinkansen, pikirkan lagi. Karena Osaka - Kyoto ada kereta biasa kayak Jakarta - Tangerang jaraknya.
DeleteItu dia mba nidy aku jg gak tau naik shin nya brp kali.Makan nya ak minta saran, supaya meminim budget 😬, Yg kebayang aku cm 1 x harus nya naik shinkansen dari Tokyo ke osaka. Klo osaka - kyoto budget nya sekitar brp ya mba.
ReplyDeleteGak perlu beli JR Pass menurutku. Untuk rute dan harga tiket keretanya bisa dicek sendiri di hyperdia.com ya. Kan harganya selalu berubah, mending cek di situ aja buat yg lebih akurat. :)
DeleteThanks much! saya putusin pake JR pas dan cukup membantu selama bolak balik bbrp kota 😁
ReplyDeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!