Monumen Pembebasan Irian
Barat sudah lama berdiri di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Monumen
ini dibangun pada tahun 1962, saat era pemerintahan Soekarno. Namun,
gue baru pertama kali ke sana. Gara-gara tertarik lihat foto-foto
yang numpang lewat di Instagram (Blame you, @ariefpokto).
Setelah sekian lama dibangun, akhirnya monumen ini punya wajah baru.
Mau tahu kayak gimana penampilan Monumen Pembebasan Irian Barat yang
baru?
Getting There
Ada tiga angkutan umum
yang melewati Lapangan Banteng, yaitu:
- Bus TransJakarta 6H (Senen - Lebak Bulus)
- Kopaja no. 20 (Senen - Lebak Bulus)
- Bus AC 106 (Senen - Cimone)
Kalau kalian dari Bogor,
Depok, atau Tangerang, bisa naik kereta dan turun di Stasiun Juanda.
Dari sana bisa jalan kaki sekitar 1 km. Kalau nggak mampu, ya bisa
pesan ojek online.
Apabila kalian naik kendaraan pribadi, bisa parkir kendaraan di dekat lapangan basket atau sekitar area Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal.
Menengok Hasil Revitalisasi Monumen Pembebasan Irian Barat
Revitalisasi Monumen
Pembebasan Irian Barat ini bermula dari cuitan mantan Gubernur DKI
Jakarta, lho. Saat itu beliau berinisiatif untuk mengubah Lapangan
Banteng jadi lapangan yang setara kelas internasional. Beliau ingin
agar monumen ini lebih 'dilihat', khususnya oleh anak muda zaman
sekarang. Karena nilai sejarahnya yang begitu tinggi.
Sejujurnya sih memang ada
benarnya. Gue sering banget melewati Lapangan Banteng. Bahkan dari
kecil gue sudah familiar dengan lapangan ini. Karena orangtua gue
dulu bekerja di Department Keuangan RI, jadi tiap ada acara ulang
tahun keuangan selalu dirayakan di sana. Gue pun hampir tiap minggu
lewat situ, tapi nggak pernah berpikir untuk singgah apalagi main ke
sana. Karena apa? Ya kurang menarik aja.
Dulu lapangan ini hanya
berisi lapangan olahraga dan patung monumen. Ya sudah cuma gitu aja.
Sering pula dipakai untuk pameran flora dan fauna. Saat gue ke sana
akhir pekan lalu juga sedang ada pameran flora kok.
Setelah selesai direvitalisasi, memang benar apa yang dikatakan Ahok. Sekarang Lapangan Banteng jadi semakin bagus dan menarik minat orang banyak. Sayang saat peresmian, sang penggagas ide nggak bisa ikut menikmati.
Setelah selesai direvitalisasi, memang benar apa yang dikatakan Ahok. Sekarang Lapangan Banteng jadi semakin bagus dan menarik minat orang banyak. Sayang saat peresmian, sang penggagas ide nggak bisa ikut menikmati.
Untuk masuk ke sini
gratis kok. Sayangnya kita belum bisa masuk ke dalam monumennya. Jadi
hanya bisa menikmati area sekitar monumen. Ada semacam panggung
berundak yang digunakan untuk duduk-duduk sambil menikmati monumen
dan kolam dari kejauhan.
Pertunjukan Air Mancur Laser
Nah, menjelang senja
semakin banyak orang berdatangan. Tujuannya serupa, untuk melihat
pertunjukan air mancur laser. Kalau melihat pertunjukan seperti ini, sekilas gue teringat pertama kali gue nonton pertunjukan Waterfront Promenade di Singapore. Meskipun nggak semegah seperti di Singapore, tapi pertunjukan air mancur laser di Lapangan Banteng ini patut diacungi jempol.
Jadwal pertunjukan air
mancur ini ada dua kali setiap hari Sabtu dan Minggu, yaitu pada
pukul 18:30 dan 19:30. Durasi pertunjukannya hanya sekitar 15 menit
saja. Jadi jangan sampai datang terlambat ya. Cuma sebentar soalnya.
Di belakang panggung
berundak itu juga terdapat penjual makanan dan minuman. Gue sempat
jajan kue pancong. Harganya relatif mahal sih menurut gue. Satu
porsinya berisi delapan kue pancong, harganya sekitar 20k IDR.
Berhubung gue datang sendiri, jadi gue pesan setengah porsi aja deh.
Pameran Flora
Lapangan Banteng ini
sudah sering jadi langganan pameran flora dan fauna tiap tahun.
Kebetulan saat gue kesana, sedang ada pamera flora nih. Tanaman yang
dijual beraneka ragam. Beberapa yang menarik perhatian gue adalah
penjual bibit durian dan bunga-bunga yang cantik. Buat yang sedang
mencari tanaman hias atau bibit tanaman, bisa datang ke sana. Lumayan
banyak spot ciamik juga buat difoto.
Waktu Terbaik Mengunjungi Lapangan Banteng
Ini tergantung dengan apa
yang mau kalian lihat dan cari di sana. Kalau mau foto-foto tanpa ada
orang yang mengganggu, datang sepagi mungkin. Kak @Ariefpokto pas ke
sana sekitar pukul 6 pagi, lho. Bukan main kan paginya. T.T Gue jam
segitu mah masih tidur nyenyak.
Sementara jika ingin
melihat pertunjukan air mancur, ya datang sore atau menjelang jadwal
pertunjukan. Gue sarankan sih minimal datang dari jam 5 sore lah,
biar bisa foto-foto dulu ye kan.
Oke, genks. Segitu dulu
deh cerita jalan-jalan di Jakarta kali ini. Jangan lupa untuk selalu
menjaga kebersihan ya. Soalnya gue masih lihat banyak orang yang
meninggalkan sampah seperti botol air mineral dan bungkus sisa
makanan di sekitar Lapangan Bateng, khususnya di area pertunjukan.
Jangan malu-maluin kayak gini ya!
7 Comments
Miss, pas aku liat upload-an fotomu wajah baru monumen pembebasan irian barat ini kirain baru saja dan atas gagasannya pak gub yang baru wkwk eh setelah baca, ternyata atas ide Pak Ahok. *opss
ReplyDeleteTerus itu daridulu memang monumennya ditutup atau suatu saat bisa dibuka dan masuk ke monumen?
Semoga tetep terjaga yaa :) indah sekalii
Hahahaha... banyak program bagus yang digagas Gubernur lama sebenarnya, tapi sayang baru terealisasi pas dia udah lengser. Salah satunya ini.
DeleteNah, kalau dulunya aku kurang tahu juga karena belum pernah ke sana sama sekali sebelum direvitalisasi. Katanya sih bakal dibuka cuma belum siap.
Aminnn
bersih banget. Pengen kalo ke Jakarta mampir ke monumen ini. Kalo transport kembali dari monumen ke kota gampang nggak ya?
ReplyDeleteGampang, cuma haltenya bergeser aja mbak. Nggak di halte yang sama, soalnya jalanan yang mengelilingi lapangan ini cuma satu arah.
DeleteWeww..ini tho ya yang namanya Lapangan Banteng? Gw nggak pernah kemari, cuma denger namanya dari buku pelajaran sejarah doang. Bagus ya hasil karya Basuki Purnama. Lapangannya jadi ciamik dan keren buat jadi tempat hangout. Mudah-mudahan APBD Jakarta punya budget untuk jaga kebersihan lapangan ini yaa..
ReplyDeleteNah, itu dia semoga ada budget buat perawatan. Sayang kan udah didandani jadi cantik tapi nggak dimandiin. :D
DeleteWaa bagus ya! Kapan-kapan kalau aku ke Jakarta pengin ke sini. Kita dulu cuma ketemu bentar hahaha
ReplyDeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!