Hai, genks! Kalian masih suka kesulitan nggak dalam merencanakan liburan? Pernah suatu ketika ada DM masuk di Instagram menanyakan, "Kak, gimana sih caranya biar bisa travelling buat anak SMA yang belum kerja sama sekali?". Ada juga yang nanya, "Kak, gimana ya caranya buat nabung biar bisa travelling terus kayak kakak". Banyak deh pertanyaan serupa seperti itu. Sebenarnya jawabannya sederhana, tapi kadang kitanya lho yang malas mempraktekkannya.
Sabtu lalu,
gue menghadiri acara super seru yang diadakan oleh C Channel dan AXA Financial
Indonesia. Bertempat di kawasan Menteng, hadir pula beberapa travel blogger
yang wajahnya sudah cukup familiar dan bahkan kenal dekat, seperti Dian Juarsa,
Albert Ghana, Taufan Gio, Katerine, Tracy Chong, Lenny, dan masih banyak lagi.
Jadi kayak lagi hang out bareng teman, tapi disponsorin gitu. :D
Sekitar pukul
10, acara pun dimulai. Ahmad Ali, selaku financial planner dari AXA Financial
Indonesia memberikan banyak sekali ilmu dalam hal merencanakan lebih keuangan
dan perlindungan untuk liburan yang aman.
Hayo.. siapa
yang masih suka kesulitan mengelola keuangan pribadi? Untuk bisa travelling,
apalagi kalau destinasinya jauh seperti
Jepang, Eropa, Amerika, atau bahkan Afrika, pasti perlu perencanaan
keuangan yang matang. Terlebih jika kelas sosialnya menengah ke bawah, seperti
gue. Semua orang berhak travelling, kan. Tak terkecuali #SobatMisqueenQuw. :P
5 Kiat Rencanakan Lebih Matang Keuangan agar Liburan Bisa Senang-senang
Ketika Ahmad
Ali sedang menjelaskan bagaimana caranya merencanakan lebih keuangan agar
tabungan tetap terkontrol dan kita bisa travelling dengan aman, gue
memperhatikan dengan seksama. Karena jujur saja, gue masih keteteran dalam hal
mengelola keuangan.
Jadi, dalam
penjelasannya pagi itu, setidaknya ada lima kiat yang bisa kita lakukan untuk
merencanakan lebih keuangan supaya lebih maksimal dan travelling lebih aman.
Ketahui Tujuan Keuangan
Saat
merencanakan keuangan, kita harus mengetahui dulu apakah tujuan keuanganmu
untuk jangka panjang atau jangka pendek. Berbicara mengenai tujuan jangka
panjang, pastinya kita membahas mengenai tujuan yang ingin dicapai dalam jangka
waktu 1-10 tahun mendatang, bahkan
lebih. Tujuan jangka panjang tuh yang seperti apa, sih? Melunasi angsuran rumah
atau tabungan pensiun, merupakan contoh tujuan jangka panjang. Tiap orang punya
goal yang berbeda-beda.
Sementara
tujuan jangka pendek biasanya adalah tujuan yang mau kita mau capai dalam kurun
waktu satu tahun. Contohnya seperti merenovasi rumah atau beli gadget baru.
Intinya hanya satu, yaitu harus cermat dalam memilah prioritas.
Buat Pos-pos Pengeluaran
Siapa yang
suka membuat pos-pos pengeluaran setelah gajian? Gue masih suka melakukan ini.
Supaya tahu uang yang gue peroleh itu akan dihabiskan untuk apa saja, berapa
jatah untuk biaya makan dalam sehari, beli pulsa, bayar kosan, ongkos
transportasi, lifestyle (nonton bioskop, travelling, dan tabungan nongkrong di
tempat hits), dan investasi. Syukur-syukur kalau ada sisanya. #Cyedih
Sama seperti
saat sedang membuat estimasi budget untuk travelling, kegunaan melakukan ini
setiap bulan adalah agar kita bisa mengetahui berapa total biaya yang akan
dihabiskan selama sebulan ke depan. Melenceng dari perkiraan sudah pasti, tapi
setidaknya nggak akan berbeda jauh. Asalkan disiplin ya, genks!
Lakukan Self-monitoring
Sejujurnya,
gue masih suka skip bagian ini. Setelah membuat pos-pos pengeluaran,
mengontrol apa saja yang gue keluarkan dalam sehari itu sulit banget. Misalkan
nih ya, gue sudah membuat perencanaan keuangan dalam sehari, yaitu jatah makan
Rp. 60,000 per hari, ongkos transportasi bolak-balik ke kantor Rp. 30,000 per
hari, buat jajan Rp. 10,000 supaya genap total pengeluaran Rp. 100,000 per hari.
Nyatanya bisa lebih dari itu. Entah tiba-tiba teman ngajak jalan atau pengen
jajan Es Thai Tea yang harganya melebihi jatah jajan per hari lah. Itulah yang
buat gue susah mengontrol pengeluaran.
Dengan
mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran dalam sehari, bisa sangat membantu
dalam mengontrol keluar-masuknya uang. Jadi kalau kemarin sudah jajan melebihi
perhitungan estimasi, maka hari ini nggak usah jajan lagi. Jangan lupa dicatat
ya, supaya kita selalu ingat dan terkontrol. Manusia kan tempatnya lupa. Begitchu,
genks!
Investasi
Gue masih
ingat kata seorang dosen saat gue baru masuk bangku perkuliahan di semester
awal. Beliau waktu itu sempat bertanya kepada mahasiswanya, "Lebih
prioritas mana? Menabung atau Investasi?". Secara serentak mahasiswanya
menjawab, "Menabung". Seketika itu juga seluruh mahasiswa di kelas
dapat nilai C.
Nggak denk.
Jadi menurut
beliau, menabung itu adalah kebiasaan baik, tapi investasi jauh lebih penting.
Kalau keuntungan dari menabung adalah mendapatkan bunga, lebih aman karena
disimpan di bank, dan mudah dicairkan dengan adanya mesin ATM. Sementara
investasi bisa memaksimalkan pendapatan. Sifatnya mungkin lebih untuk jangka
menengah dan panjang. Tapi apakah orang-orang terkaya di dunia, bisa pensiun
dini, keliling dunia, dan menikmati sisa hidup hanya berbekal dari tabungan
saja? Nggak ada, bok! Semua orang terkaya di dunia pasti bisa hidup
seperti sekarang berkat hasil investasi.
Banyak orang yang cenderung konservatif berpikir bahwa investasi itu bisa bikin uang lenyap karena rugi. Padahal investasi itu ada beragam jenis dan resiko yang berbeda-beda.
Semakin tinggi return investment-nya, maka resikonya juga semakin tinggi
(high risk, high return). Ada yang berinvestasi di sektor riil, ada pula
yang lebih menyukai financial investment. Intinya adalah bisa menambah
pendapatan, daripada uangnya 'nggak bergerak'.
Bangun
portofolio sedini mungkin, tinggal sesuaikan dengan profil resiko mana yang mau
kita ambil. Lalu apakah gue sudah punya portofolio sendiri? Ya sudah donk,
bahkan gue sering dapat uang tambahan untuk travelling dari hasil berinvestasi.
Bagi kalian yang belum familiar dengan berinvestasi di sektor financial,
bisa dimulai dengan mencari uang tambahan di sektor riil. Yang penting ada
pemasukan tambahan. Jadi dalam mengatur keuangan, jadikanlah tabungan sebagai
sumber dana darurat, dan investasi sebagai sumber atau sarana untuk
mengembangkan uang yang kita miliki.
Lindungi Keuangan dengan Asuransi
Kalau di atas
tadi gue sempat menyinggung soal masyarakat yang masih konservatif tentang
tabungan dan investasi, maka membahas soal asuransi rasanya jauh lebih
konservatif. Hal yang sempat membuat gue bingung adalah bagaimana caranya
asuransi melindungi keuangan kita?
Gue coba
berikan analoginya ya, genks. Tabungan kalian sudah melebihi target,
anggap saja Rp. 50juta yang rencananya akan digunakan untuk keliling Eropa
selama satu bulan. Ada yang pernah dengar lagunya Jet yang liriknya, "We
can plan a pretty picnic, but we can't predict the weather?".
Tiba-tiba,
nggak ada angin, nggak ada hujan, kalian mengalami kecelakaan di tengah
perjalanan. Terpaksa harus keluar dana lebih untuk biaya berobat. Biayanya
masih bisa di-cover sih dengan sisa uang tabungan yang seharusnya bakal
kalian gunakan untuk bayar cicilan rumah sepulangnya dari liburan. Tapi kalau
uangnya terpakai untuk biaya berobat
selama di perjalanan tadi, terus nanti bayar cicilan rumahnya pakai apa?
Atau worst
casenya, sampai meninggal dan keluarga yang ditinggalkan nggak bisa
mengurus jenazah yang masih berada di negara orang hanya karena terbentur
biaya. Tanpa proteksi asuransi jiwa, pastinya semua terlihat sulit. Padahal
preminya hanya sekitar Rp. 100Ribuan per bulan, lho. Dengan uang sebesar itu,
kita bisa mendapatkan uang pertanggungan hingga Rp. 500Juta.
Jika saja
kalian mempunyai proteksi asuransi jiwa, begitu tiba di tanah air, bisa
langsung urus claim dan segala hal tersebut langsung diganti oleh perusahaan
asuransi. Tabungan maupun investasi pun tetap utuh dan aman. Sudah mengerti
belum, genks?
Sharing Session bersama @pergidulu
Di acara
blogger gathering ini pun turut mengundang pasangan traveller Adam
Poskitt dan Susan Natalia (www.pergidulu.com), yang telah mengunjungi 58 negara
dalam kurun waktu enam tahun belakangan ini. Sebagai traveller yang
sudah expert dalam bidangnya, mereka membagikan tips bagaimana caranya
liburan hemat, murah, dan aman. Mau tahu nggak apa saja?
Berburu Tiket Jauh-jauh Hari
Cari tiket
pesawat murah dari jauh-jauh hari. Waktu yang tepat untuk berburu tiket promo
biasanya adalah satu tahun sampai enam bulan sebelum keberangkatan. Sekarang
sudah semakin mudah dalam berburu tiket pesawat promo, kok. Ada banyak promo
yang digelar maskapainya langsung secara online atau datang ke travel fair yang
harga tiketnya bisa murah gila-gilaan. Dalam waktu dekat ini bakal ada Kompas
Travel Fair yang akan diadakan di Jakarta Convention Center pada tanggal 7-
9 September 2018. Nah, kalau kalian beli asuransi kecelakaan di sini senilai Rp. 25,000 bisa langsung
dapat tiket masuk Kompas Travel Fair. Catat tanggalnya ya, genks!
Hindari Peak Season
Adam dan Susan
pernah dapat tiket pesawat pulang-pergi ke Eropa hanya sekitar Rp. 5Jutaan,
lho. Murah banget, ya. Tips untuk mendapatkan tiket murah sebenarnya hanya
satu, jangan pilih tanggal keberangkatan pas sedang peak season. Kalau
sedang peak season, semua jadi serba mahal. Nggak hanya harga tiket
pesawat, tapi juga hotel, transportasi, dan tiket masuk. Bangkrut, shaaay!
Tambahan tips
dari gue kalau mau travelling ke luar negeri adalah pilih tanggal libur yang
bukan hari libur international, seperti Natal, Hari Buruh, Paskah, Waisak, atau Imlek. Cobain deh cari tanggal libur
yang hanya ada di Indonesia, misalnya tahun baru hijriyah, Maulid Muhammad,
atau Hari Lahir Pancasila.
Selalu Merasa Aman dengan Asuransi
“Semua orang
bisa travelling, tapi kalau dia nggak bisa beli asuransi, berarti dia belum
mampu travelling,” kata Adam. Benar juga, sih. Jangan sampai karena
nggak rela merogoh kocek ratusan ribu, malah terpaksa mengeluarkan dana
berjuta-juta karena sesuatu buruk terjadi di perjalanan. Dengan memiliki
asuransi, setidaknya kita bakal merasa selalu aman sepanjang perjalanan.
Produk
asuransi yang beredar di pasaran ada banyak jenisnya. Di Axa Financial
Indonesia ada berbagai macam produk yang bisa kita pilih, diantaranya:
- Asuransi Jiwa: Maestro Infinite Protection
- Asuransi Kecelakaan: AXA Protection Care
- Asuransi Kesehatan: Maestro Optima Care, Maestro Protection Care
- Unitlink: Maestro Prestige Link
- Syariah: Proteksi Amanah Syariah, Maestro Syariah Golen Years Plan
Sekilas mengenai AXA Financial Indonesia, ya. AXA Financial Indonesia merupakan perusahaan asuransi jiwa yang masih bagian dari AXA Group. AXA Financial Indonesia memberikan perlindungan seperti asuransi jiwa dan kesehatan.
Sebagai konsumen, pilihlah yang memang sesuai kebutuhan. Saran gue sih, kalau kalian memang rentan sakit, pilihlah asuransi kesehatan. Sementara jika hendak travelling dan mencoba sesuatu yang ekstrim di negara tujuan, pilihlah asuransi kecelakaan atau asuransi jiwa. Lebih baik sedia payung sebelum hujan, genks.
Oh iya, sama satu lagi nih, pilihlah asuransi yang proses claimnya mudah. Untuk pengajuan claim asuransi di AXA Financial Indonesia bisa melalui Express Claim dan Whatsapp Claim melalui (021) 30059999 untuk nasabah agency dan (021)30056800 untuk nasabah tele-marketing dan e-commerce. Tersedia juga melalui live chat di www.portal.axa.co.id/direct.
Belajar Fotografi dari Ahlinya
Semakin siang
semakin seru acaranya. Kini giliran Yuniadhi Agung, selaku fotografer senior di
Harian Kompas yang menjadi pembicara. Beliau membagikan tips-tips fotografi
sederhana. Dalam bukunya “Lite”, beliau membagikan hasil jepretannya yang
diambil hanya menggunakan kamera smartphone secara spontan.
Menurut
Beliau, salah satu cara untuk menghasilkan foto yang bagus adalah dengan
memotret sebanyak mungkin objek yang kita sukai. “Karena tidak ada foto yang
jelek, tiap orang punya selera sendiri,” kata beliau menegaskan. Dengan
memotret apapun yang kita suka, pada akhirnya nanti akan menemukan sendiri
teknik dan style memotret yang cocok dengan diri kita.
“Foto yang
bagus itu adalah yang bisa bercerita,”begitu tuturnya. Tanpa caption sepanjang
cerpen, sebuah foto seharusnya bisa bercerita mengenai isi dan cerita foto itu
sendiri. Untuk itulah perlu karakter yang kuat.
Nah, di akhir
acara, seluruh tamu yang hadir diberikan challenge untuk membuat photo story.
Dari 20 orang yang hadir, dibagi menjadi empat kelompok. Gue bergabung dalam
kelompok #AXAMaestro bersama Ghana, Lenny, Murni, dan Astari. Tiap orang harus
mengunggah foto berbeda di akun instagramnya masing-masing dalam waktu 15 menit.
Gue sempat
bingung mau motret apa. Ghana sudah menemukan ide memotret wadah bambu yang
berisi bakpao charsiu. Lenny dan Astari langsung ngacir keluar ruangan. Kalau
kepepet mah pasti ide langsung datang, ya. Tanpa pikir panjang, gue langsung
mengutarakan apa yang ada di isi kepala gue saat itu. Gue minta tolong ke Murni
untuk bantuin gue memotret gue di dekat jendela. Pasrah, deh. Gue nggak tahu
apakah foto yang kami buat bakal mengambil hati juri atau nggak.
Teman-teman
segrup nggak berekspektasi tinggi, karena waktu yang diberikan sangat terbatas
dan kami pun sempat menengok proses grup tetangga dalam pengambilan gambar yang
lumayan bikin jiper. Bahkan Ghana yang menurut gue feeds instagramnya bagus
banget pun sempat berguman, “Haduh, cuma 15 menit mana sempat bikin foto
bagus”.
Seusai makan
siang, akhirnya Yuniadhi mengumumkan grup pemenang yang menurutnya foto-foto
yang dihasilkan bukan karena bagus atau menggunakan teknik dan skill dewa, tapi
foto-foto tersebut menjadi rangkaian utuh dan bisa bercerita.
Jreng...
Jreng... Jreng...
Pemenangnya
adalah #AXAMasetro!!! Yeaaaay!!! Gue dan teman-teman segrup langsung sorak
kegirangan saat mendengar nama grup kami dipanggil. Hadiahnya voucher MAP
senilai Rp. 1,500,000, jadi masing-masing mendapatkan Rp. 300,000. Lumayan ye
kan buat nongkrong cantik di kedai kopi kondang! :D
*************************************************
Over all, acara
blogger gathering yang diadakan C Channel dan Axa Financial Indonesia kali ini
sangat seru! Selain bisa kumpul-kumpul dengan teman lama dan berkenalan dengan
teman baru, di acara ini gue dapat banyak banget ilmu seputar mengelola
keuangan, bagaimana travelling hemat dan menyenangkan tanpa perlu menguras dompet, sampai
belajar fotografi yang mudah meskipun hanya menggunakan smartphone. Yuk, kita praktekkan! Buat #SobatMisqueen, sampai ketemu di Kompas Travel Fair ya!
Ssst... AXA Financial Indonesia lagi bagi-bagi tiket masuk Kompas Travel Fair juga, lho. Cek langsung di account instagram @axaindonesia ya!
Wakanda Foreva |
Ssst... AXA Financial Indonesia lagi bagi-bagi tiket masuk Kompas Travel Fair juga, lho. Cek langsung di account instagram @axaindonesia ya!
AXA Financial
Indonesia
Alamat:
AXA Tower Lt.
GF
JL. Prof. DR.
Satrio Kav. 18 Kuningan City
Jakarta 12940,
Indonesia
Telepon: 021-
30059999
E-mail:
customer@axa-financial.co.id
3 Comments
Senengnya bisa jumpa di sini yah :) moga besok2 kita menang lagi nih #eh
ReplyDeleteInvestasi riil ini yg blm gw coba. Sementara gw baru rajin menabung aja. Satu lg, yg diliat adalah kekompakan kalian bookkkk
ReplyDeleteKemarin-kemarin pola pikir juga masih: nabung. Tapi habis ketemj sama sepupu, diberitahu tentang investasi. Salah satunya di ranah pertanian (karena dia emang anak pertanian heheh).
ReplyDeleteDitambah tulisan ka Nidy, makin degdegan lagi, investasi di mana ya yang kiranya cocok sama aku wkwkwkkw.
Wah, jadi kan biasnaya kalo liat folder foto, 1 frame bisa sampe 10 kali lebih jepret. Padahal gaya/objeknya masing-masing cuma beda 3 derajat xD biasanya diejekin alay, tapi dapet omongan gini jadi lebih pede jepret sebanyak mungkin!
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!