Itinerary adalah salah satu hal yang paling penting saat merencanakan trip ke mana pun itu, termasuk ke Jepang. Supaya apa? Ya biar perpindahan dari satu tempat ke tempat lain lebih terorganisir, jadi nggak boros di ongkos. Tahu sendiri kan mahalnya tarif transportasi di sana kayak apa. Nah, jika punya waktu 11 hari di Jepang pas pertengahan bulan April, enaknya ke mana saja nih?
Sebenarnya gue sudah
pernah membagikan itinerary Japan Trip ini di instastory. Sudah
di-save di highlight pula. Tapi kayaknya banyak yang kelewat
dan memang nggak terlalu detail juga, sih. Buktinya banyak banget
yang masih request, “Kak, bagi itinerarynya donk”. Hayo
ada yang pernah DM gue nggak bilang begitu? :p
Tenang, Chabelita. Gue
akan share itinerarynya yang lebih detail di sini ya.
Day 1: Jakarta → Tokyo
Di Hari pertama ini hanya
diisi dengan perjalanan dari Jakarta menuju Tokyo. Pesawat mendarat
di Bandara Internasional Haneda. Tiba di Tokyo pada malam hari dan
langsung menuju ke apartemen yang gue sewa melalui Airbnb. Cerita
perjalanannya sudah ada di sini ya.
Day 2: Tokyo (Ueno Park, Asakusa Temple, Chidorigafuchi, Shibuya)
Hari kedua ini gue dan
teman-teman seharian hanya berburu sakura. Maklum, kami datang di
masa akhir musim bunga sakura bermekaran. Jadi gimana caranya harus
ketemu deh tuh sama pohon sakura. Ada yang sudah baca ceritanya
belum? Kalau belum, berarti kalian ketinggalan giveawaynya. :p
Day 3: Tokyo (Harajuku, Jiyugaoka, Shinjuku) → Kyoto
Sebelum beranjak ke Kyoto
pada malam hari, gue menghabiskan waktu seharian di sekitar Harajukudan Jiyugaoka. Kalau kalian mau merasakan suasana Eropa ala Jepang,
coba deh mampir ke Jiyugaoka. Daerahnya juga enak banget, bikin betah
jalan kaki seharian.
Day 4: Kyoto (Fushimi Inari Taisha, Gion District, Yasaka Shrine, Maruyama Park)
Begitu tiba di Kyoto, gue
langsung menuju Fushimi Inari Taisha. Siangnya menuju ke tempat
penyewaan kimono dan keliling Gion Distrik dengan mengenakan kimono.
Seru deh pokoknya!
Day 5: Arashiyama → Osaka
Setelah check out dari
apartemen di daerah Tofokuji, gue langsung menuju Arashiyama. Dari
siang sampai sore hanya dihabiskan di Arashiyama. Boleh dibilang
Arashiyama ini merupakan daerah yang paling gue sukai. Mau tahu
kenapa? Makanya baca dulu ini! Sorenya langsung naik kereta menuju
Osaka dan check in di rumah yang gue sewa melalui Airbnb.
Day 6: Osaka (Osaka Castle, Dotonbori, Hep Five Ferris Wheel)
Berbekal Osaka Amazing
Pass, gue seharian keliling Osaka. Meskipun sempat dilanda hujan.
Tapi nggak membuat gue patah semangat. Soalnya sayang sudah beli
Osaka Amazing Pass ye kan. T.T
Day 7: USJ → Toyama
Dari pagi sampai malam
gue hanya berada di Universal Studio Japan. Maklum karena harga
tiketnya yang mahal banget, jadi nggak mau rugi. Malam harinya naik
Willer Express Bus ke Toyama.
Day 8: Tateyama Kurobe Alpine Route → Nagano → Tokyo
Tiba di Toyama Station
pada pukul 4 pagi. Langsung mengikuti serangkaian perjalanan membelahGunung Tateyama sampai akhirnya tiba di Nagano dan harus naik bus
antar kota lagi menuju Tokyo.
Day 9: Tokyo (Tsukiji Fish Market & Shibuya)
Gagal ke Shibazakura
Festival, akhirnya gue memutuskan untuk melipir ke Tsukiji Fish
Market. Surganya pecinta kuliner deh nih. Kalau mau nyobain sushi
fresh wajib ke sini. Setelah itu hanya diisi dengan belanja
berjam-jam di Shibuya.
Day 10: Hitachi Seaside Park
Sempat kecewa karena
nggak jadi melihat Gunung Fuji, akhirnya terobati dengan kecantikan
taman bunga di Hitachi Seaside Park. Rangkuman ceritanya sudah gue
bahas di sini. Malam harinya demi menghabiskan sisa-sisa recehan, gue
memutuskan makan ramen lagi di Ayam Ya.
Day 11: Flight Tokyo (Narita) → Jakarta
Karena jam keberangkatan
pesawat sekitar pukul 9 pagi, alhasil nggak sempat ke mana-mana lagi.
Setelah check out langsung menuju bandara. Kali ini nggak dari Haneda
International Airport lagi, melainkan dari Narita International
Airport. Ongkos keretanya lebih mahal karena jaraknya pun lebih jauh
ketimbang ke Haneda. Tokyo Metro Pass yang masih berlaku nggak
meng-cover rute ke Narita. Terpaksa harus kena fare adjustment lebih
dari 1,000 yen.
***************************************************
Meskipun sudah
menghabiskan waktu selama 11 hari di sana, tapi tetap saja masih
terasa kurang lama. Jepang nggak membosankan sama sekali. Ngumpulin
duitnya yang bikin bosan. T.T
Berhubung gue beli tiket
pulang – pergi melalui Tokyo, jadi gue memutuskan untuk
menghabiskan dua hari pertama di Tokyo, dengan pertimbangan mau
mengejar sisa-sisa bunga sakura. Lalu masing-masing sehari di pusat
Kota Kyoto dan Arashiyama (Gue menyesal hanya menghabiskan waktu satu
hari), dua hari di Osaka, satu hari di Tateyama, dan dua hari
terakhir menginap di Tokyo lagi.
Nah, ini bisa jadi
catatan bagi kalian yang hendak merencanakan trip ke Jepang. Kalau
mau lebih hemat, sepertinya akan lebih baik jika tiba di Tokyo dan
pulang melalui Osaka, atau sebaliknya. Jadi nggak bolak-balik dan
menghemat ongkos transportasi antar kota.
Itinerary ini bisa kalian tiru, bukan panduan mutlak. Karena bagaimana pun tergantung berapa lama waktu yang kalian habiskan di sana dan datang pas musim apa? Satu lagi, karena ini pertama kalinya gue ke Jepang, jadi maklum deh ya kalau isi itinerarynya padat. Semuanya mau didatangi. Percaya deh, ke Jepang tuh nggak bakal cukup cuma sekali.
Kalau bisa kembali lagi
ke Jepang, gue mau banget balik pas Autumn. Sebenarnya semua musim di
Jepang bagus-bagus saja sih. Tapi karena gue belum pernah travelling
saat musim gugur, jadi pasti bakal menarik banget.
Kalian ada nggak tempat
di Jepang yang mau banget kalian datangi? Kira-kira lebih suka ke
sana pas musim apa? Ceritakan di kolom komen ya, genks!
14 Comments
Komplit itinerarynya! Saya belum ada rencana ke Jepang. Tetapi, bisa kepake banget nih kalau suatu saat bisa ke sana. Terima kasih, ya :)
ReplyDeleteSama-sama kaka..
DeleteSetuju sekali. Itinerary memang penting, sesuai dengan tujuan masing-masing traveler. Btw, jadi iri sama perjalanannya hahaha. Keren euy!
ReplyDeleteIya, balik lagi ke tujuan masing-masing ya. Makasih kaka!
Deletememang jepang ngak cukup cuman sekali visit. saya pengen nyobain spring malah. kemarin pergi udah pas autumn. tapi kalo spring budgetnya musti nabung lebih ekstra lagi T_T
ReplyDeletekalo saya, tempat yang ngak terlupakan itu di chureito pagoda dan nikko. coba deh kalo autumn ke jepang lagi, masukin nikko di itin nya. di jamin ngak nyesel
Kebalikannya donk ya. Aku mau balik lagi pas Autumn. :D
DeleteSip, I'll remember that! Makaciii
Waaah... boleh nih disimpan itinerary ini... mana tau suatu hari bisa ke jepang ya kan?
ReplyDeleteBoleh banget donk!
Deletefotonya keren-keren, aku harus lebih banyak belajar lagi nih. btw aku pengen ke Jepang cuma nggak tau kapan. semoga bisa cepat ke sana
ReplyDeleteNiatin dulu aja sekarang, siapa tahu besok dapat uang kaget. :D
DeleteMbak Nidy, nginepnya kok bisa murah? aku cek semua mulai dari agoda, booking, airbnb, mahaaallll.... gimana caranya dapet 200 ribuan gitu?
ReplyDeleteUdah aku jelasin gimana caranya di postingan review penginapannya.
DeleteHallo ka nidy, finally jepang open lagi. Boleh tau waktu ka nidy kesana akhir musim sakura, april ini tanggal berapa ya. Thanks ka
ReplyDeleteIya, akhirnya yaaa. Tanggal 11 April kalau gak salah sampai tanggal 20an
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!