Ada yang masih ingat dengan “Empat sehat, lima
sempurna”? Masih dijalankan nggak sampai sekarang? Alhamdulillah gue termasuk
anak yang sedari kecil mudah disuruh orangtua untuk minum susu, meskipun
alasannya mungkin sedikit nyeleneh, sih. Waktu kecil, gue selalu iri lihat
teman-temanmenyukai anak-anak yang bertubuh gempal. Makanya pas orangtua gue
mengiming-imingi untuk rajin minum susu supaya cepat gendut, gue mengiyakannya.
Ada benarnya juga, pertumbuhan tubuh gue lebih cepat dibanding teman-teman
sebaya dari segi tinggi badan dan berat. By the yang
mempunyai postur tubuh berisi. Karena biasanya orang dewasa lebih way, ada yang
masih suka minum susu nggak sampai sekarang?
Kebiasaan Minum Susu
Kebiasaan minum susu selalu gue lakukan sebelum
berangkat sekolah dan sebelum tidur di malam hari. Begitu juga dengan adik-adik
gue. Hal itu berlangsung setidaknya sampai gue beranjak remaja, tepatnya saat
memasuki sekolah menengah pertama. Sudah masuk masa puber, tubuh sudah mulai
membesar, dan akhirnya mulai mengurangi makan malam, termasuk kebiasaan minum
susu di malam hari.
Sebenarnya kalau menyalahkan susu sebagai faktor
utama kenapa badan gue menggendut nggak adil juga, sih. Karena pada masa itu,
tiap kali beli bakso, gue selalu request ditambahkan gajih (lemak sapi). Bikin
mie instan minimal dua bungkus pula. Kasihan kan susu selalu disalahin padahal
kandungannya jauh lebih baik dibandingkan gajih bakso atau mie instan. Susu pun
juga berkontribusi besar dalam pertumbuhan tulang dan itulah mengapa tinggi
badan gue di atas rata-rata pada masa itu.
Padahal susu masih dibutuhkan bahkan hingga kita
beranjak dewasa dan menua. Tanpa kita sadari, dengan aktif berkegiatan setiap
hari, tubuh kehilangan kalsium. Jika kalsium yang hilang nggak segera diganti,
maka akan terjadi pengeroposan tulang.
"Tahukah kalian kalau ternyata masih sedikit banget orang Indonesia yang minum susu?"
Ada fakta menarik, nih. Berdasarkan data USDA
Foreign Agricultural Service 2016 yang dirilis melalui Kompas (2018), Indonesia
hanya mengonsumsi 16,5 liter/kapita/tahun. Angka ini dinilai rendah jika
dibandingkan dengan Malaysia (50.9 liter), Thailand (33,7 liter), Filipina
(22,1 liter). Jadi nggak usah heran ya mengapa orang-orang di luar negeri
cenderung memiliki fisik yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata orang
Indonesia pada umumnya. Karena budaya minum susu di Indonesia masih rendah
sekali.
Alasan lainnya, banyak orang Indonesia yang
berpendapat bahwa biaya membeli susu itu mahal. Padahal jika dibandingkan
dengan PDB Filipina yang hanya 2,988.86 USD, sementara Indonesia 3,877.74 USD.
Apakah masih bisa dijadikan pembenaran?
Manfaat Minum Susu
Ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan
dari mengonsumsi susu setiap hari. Nggak hanya untuk anak-anak saja, tapi juga
bagi orang dewasa, bahkan sampai lansia.
Selain mencegah osteoporosis, susu juga dapat
melindungi tubuh dari radikal bebas. Jika terlalu sering terkena radikal bebas,
biasanya akan mengganggu produksi hormone, penglihatan terganggu, daya ingat
melemah, nyeri sendi, dan cepat merasa lelah.
Sapi yang menghasilkan susu A2 |
Untuk itulah
mengapa susu begitu penting bagi tubuh walaupun kita sudah beranjak dewasa.
Meskipun kita sudah tahu besarnya manfaat dari susu, tapi tetap saja masih
banyak yang ogah untuk minum susu.
Kemarin gue sempat buat voting di instastory.
Menanyakan ke teman-teman yang rata-rata usianya berkisar antara 18 – 34 tahun.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada skitar 84% yang masih suka minum susu sampai
sekarang, sisanya sekitar 16% mengaku sudah nggak minum susu lagi. Lalu gue
tanya lagi alasan mengapa 16% orang ini sudah nggak minum susu lagi. Ternyata
yang turut serta dalam voting kedua ini jumlahnya lebih banyak dari total orang
yang menjawab “Sudah nggak” di pertanyaan sebelumnya. Hasilnya yaitu 54%
menjawab “Malas aja”, dan sisanya 43% mengaku memang nggak suka susu dari dulu.
Stigma susu hanya dibutuhkan untuk anak-anak
sepertinya masih kuat. Sehingga itulah mengapa ada 54% orang yang menjawab
demikian. "Sudah besar, ngapain lagi minum susu nanti gendut", hayo
ada nggak yang beranggapan seperti itu?
Mual saat Minum Susu?
Bicara mengenai varian susu, pada saat gue kecil hanya ada varian susu cokelat dan putih saja. Belum ada varian rasa dengan berbagai macam pilihan seperti sekarang. Nah, gue termasuk pecinta susu cokelat. Siapa yang nggak suka susu cokelat? Mau dinikmati hangat maupun dingin pasti suka.
Berbeda dengan varian original atau susu putih.
Awalnya gue kurang menyukai susu putih, karena bikin eneg. Tapi entah mengapa
seiring berjalannya waktu, kini gue juga mulai menyukai susu putih. Apakah
kalian suka eneg, mual, atau diare saat mengonsumsi susu?
Kalau ada yang merasa eneg, mual, bahkan sampai
diare saat mengonsumsi susu, sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter. Karena
gejala tersebut bukanlah hal yang normal, lho. Karena gejala-gejala trsebut
bisa diwaspadai sebagai gejala intoleransi laktosa, yang merupakan
ketidamampuan ubuh dalam mencerna dan menerap laktosa akiba berkurangnya atau
bahkan ngak adanya enzim lactase yang berperan dalam mengurai laktosa di usus
halus.
Menurut dr. Rizal Alaydarus, MSc, "Gejala
mual, kembung, dan diare setelah mengonsumsi susu terjadi karena kandungan
protein beta case in A1 dalam susu bereaksi dengan protein pencernaan lainnya
di dalam tubuh, sehingga memicu gejala yang menyerupai intoleransi terhadap
laktosa, seperti ketidaknyamanan perut, flatulensi, kembung, dan diare yang
terjadi setelah mengonsumsi susu."
Solusinya sebenarnya sederhana. Kalian bisa
mengganti susu yang biasa kalian konsumsi dengan susu yang rendah laktosa atau
susu dari sapi yang hanya mengandung protein A2 sehingga lebih mudah dicerna dan nyaman di
perut.
Konon, dahulu seluruh sapi di dunia hanya
menghasilkan protein A2 saja. Seiring berjalannya waktu dan adanya mutasi
genetik, maka semakin banyak sapi yang menghasilkan protein A1. Nah, biasanya
yang protein A1 inilah yang sering menyebabkan reaksi mual dan diare.
Kalau kalian pernah mengalami gejala di atas,
mungkin sudah saatnya mengganti ke produk susu yang mengandung protein A2,
salah satunya yaitu Kin Fresh Milk. Susu sapi Kin Fresh Milk merupakan susu berkelas dari sapi teratas dan hanya mengandung
protein A2 yang tentunya lebih mudah dicerna tubuh dan nyaman di perut. Kini Kin Fresh Milk tersedia dalam tiga rasa, yaitu Original, Chocolate, dan Coffee. Favorit gue sudah pasti yang cokelat donk!
Beberapa minggu lalu, saat sedang mengadakan bridal
shower untuk salah seorang sahabat, gue beli Kin Fresh Milk di salah satu
minimarket yang lokasinya nggak jauh dari apartment teman gue. Karena pagi itu
memang kami belum beli sarapan, akhirnya gue membagikan Kin Fresh Milk ke
teman-teman. Alhamdulillah, meskipun dalam keadaan perut kosong pun, gue dan
teman-teman nggak ada reaksi aneh seperti yang gue sebutkan di atas. Gue punya
maag dan seringkali merasa mual tiap habis mengonsumsi susu karena reaksi asam
lambung yang naik. Tapi saat mengonsumsi Kin Fresh Milk, gue nggak merasakan
reaksi tersebut. Hm, apakah ini karena pengaruh kebaikan protein A2?
Kin Fresh Milk terbuat dari 100% susu segar, alami tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi kandungannya. Dari sesapan pertama gue mencoba Kin Fresh Milk, serasa lagi minum susu sapi segar langsung dari peternakan. Segar banget!
Kin Fresh Milk terbuat dari 100% susu segar, alami tanpa ada yang ditambahkan atau dikurangi kandungannya. Dari sesapan pertama gue mencoba Kin Fresh Milk, serasa lagi minum susu sapi segar langsung dari peternakan. Segar banget!
Kin Fresh Milk sudah tersedia di mini market dan supermarket terdekat. Informasi lebih lanjut bisa cek di sini. See you on my next post!
Sumber:
- regional.kompas.com
- viva.co.id
- republika.co.id
4 Comments
Gw termasuk yang njawab polling Instastory ini, Nid. Meskipun umur gw bukan 34 tahun lagi, hahahhahaa..
ReplyDeleteEh tapi bener ya, feeling eneg itu jadi salah satu penyebab rendahnya minum susu di Indonesia. Memang mestinya Kementerian Pertanian turun tangan membuat sapi-sapi nggak kena mutasi supaya tidak menghasilkan protein A1 yaa..
Hahahaha..
DeleteIya, coba semua susu dari sapi yang hanya menghasilkan protein A2, pasti lebih banyak yang suka!
Ohhh pantesan aku suka mual minum susu. Jadi harus yg dari susu sapi A2 ya.
ReplyDeleteButul mbul.. Nggak ada alasan lagi kan nggak suka susu. :p
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!