%Arabica Coffee
Arashiyama – Sebuah kedai kopi sederhana yang menawarkan pilihan
menu kopi nikmat dengan pemandangan langsung ke Sungai Katsura ini,
wajib masuk bucket list kalian jika berkunjung ke Jepang, khususnya
Kyoto. Lalu apa saja yang membuat kedai kopi ini begitu istimewa?
Berawal dari informasi
seorang teman yang kebetulan juga nitip dibelikan kopi saat ke
Jepang, akhirnya gue memutuskan untuk mampir ke salah satu kedai kopi
paling hits di Arashiyama. Travelmate gue, @hello.upo bukanlah
pecinta kopi apalagi dia juga punya penyakit maag. Tapi berhasil
tergiur oleh cerita @felysianurul yang pernah ke sana dan selalu
bilang, “Oma sama Upa pokoknya harus sewa sepeda dan beli kopi di
sana, itu enak banget! Terus minumnya tuh di pinggir sungai. Ah,
pokoknya bagus banget Oma suasananya kayak di film-film Doraemon.”
Dari hasil blogwalking, memang banyak pula yang merekomendasikan coffee shop ini. Di Kyoto ada dua cabangnya yang terkenal. Tapi lebih banyak yang menganjurkan untuk datang ke Arashiyama, karena tempatnya sedikit berbeda dan unik.
Menikmati Kopi di Pinggir Sungai Katsura Arashiyama
Selain ingin
mengunjungi hutan bambu tersohor di Arashiyama, %Arabica Coffee
adalah tujuan kedua yang paling ingin kami datangi. Seperti yang
sudah dikatakan @felysianurul, %Arabica Coffee cukup unik. Nggak ada
bangku dan meja untuk para pelanggannya seusai memesan kopi. Jadi mau
nggak mau harus take away. Tapi nggak usah sedih. Karena di
situlah letak keistimewaannya.
Lokasi %Arabica Coffee
terletak persis di depan Sungai Katsura. Di situlah para pelanggan
%Arabica Coffee menikmati kopi yang sudah mereka beli. Jangan
bayangkan keadaan Sungai Cisadane, apalagi Sungai Ciliwung di
Jakarta. Suasana di sepanjang Sungai Katsura ini sungguh syahdu.
Airnya bersih banget, saking bersihnya sampai terlihat bening dan
jelas hingga ke dasar sungai. Cuaca yang sedikit mendung dan suhu
yang mencapai 11°C, membuat suasana terasa semakin mellow.
Jika datang ke sana sudah lewat jam 11 siang, jangan kaget jika mendapati antrian panjang di depan kedai. Perlu sekitar 30 menit untuk gue menunggu di barisan antrian hingga sampai ke meja barista. Belum terlalu lama lah. Jadi jangan keburu jiper kalau melihat antrian sudah panjang, karena geraknya lumayan cepat kok. Tapi, banyaknya pengunjung yang datang dan antrian yang panjang adalah petanda bahwa tempat kuliner itu enak. Jadi, nggak apalah rela antri panjang demi segelas kopi hits di Arashiyama.
Sedikit Cerita tentang %Arabica Coffee
Pemilik %Arabica Coffee,
Kenneth Shoji, bercerita di websitenya. Beliau mendirikan kedai kopi
ini pada tahun 2014 di Higashiyama, Kyoto. Tepat setelah berhasil
menggaet barista ternama Junichi Yamaguchi, seorang world champion of
latte art. Kenneth Shoji terlahir dari keluarga berada yang biasa
bepergian ke luar negeri setiap musim panas. Sehingga terbiasa
melihat keberagaman budaya dan banyak orang.
Saat kuliah di Amerika
Serikat, di situlah pertama kali dia jatuh cinta dengan kopi. Karena
sering menghabiskan waktu berjam-jam nongkrong dan belajar di
Starbuck. Kemudian lulus dan bekerja di trading company dan banyak
bertemu dengan orang-orang kaya. Dari situ mulai timbul pertanyaan
dalam dirinya.
What kind of life do I want to live?
Jawaban pertanyaan itu
hanya satu, yaitu kopi. Sejak saat itu dia memberanikan diri untuk
meminjam uang untuk membeli perkebunan kopi di Hawaii. Dia memulai
bisnis ekspor-impor biji kopi dan menjadi eksportir tunggal Japanese
roasting machine.
Sekarang
%Arabica Coffee nggak hanya ada di Jepang saja, tapi sudah ekspansi
ke negara-negara lain, seperti Hongkong, Oman, Jerman, Perancis, dan
masih banyak lagi. Shoji berharap para barista muda yang
bekerja di %Arabica Coffee bisa melihat dunia melalui kopi. Seperti
dirinya.
Jujur saja saat membaca
sedikit tentang filosofi kedai kopi ini, gue sempat terhenyak. Bok,
dia aja yang tajir masih mencari arti kebahagiaan, apa kabar gue yang
#sobatmisqueen??
Begitu tiba di %Arabica
Coffee, gue langsung bisa menerka bahwa sang pemilik memang sangat
mencintai kopi dan menunjukkan passionnya melalui kedai kopi
yang gue sambangi kali ini. Mm.. dan juga sedikit rasa deg-degan karena nggak sempat cek harga kopinya berapa.
Menu kopi di %Arabica Coffee
Karena spesialis kopi,
tentu saja gue bakal merekomen menu kopinya. Mereka juga menyediakan
menu non-coffee sih, seperti lemonade dan sparkling water. Tapi kalau
kalian mau beli menu non-coffee, lebih baik beli di vending machine
saja.
Expresso Based
Expresso – blend = 300
yen
Expresso – single
origin = 350 yen
Expresso Macchiato –
blend = 350 yen
Expresso Macchiato –
single origin = 400 yen
Caffe Latte (hot) - blend
= 450 yen (short), 500 yen (tall)
Caffe Latte (hot) –
single origin = 500 yen (short), 550 yen (tall)
Caffe Latte (iced) –
blend = 500 yen (tall)
Caffe Latte (iced) –
single origin = 550 yen (tall)
Americano (hot) – blend
= 350 yen (short), 400 yen (tall)
Americano (hot) –
single origin = 400 yen (short), 450 yen (tall)
Americano (iced) –
blend = 400 yen (tall)
Americano (iced) –
single origin = 450 yen (tall)
Caffe latte iced –
blend menjadi pilihan gue siang itu, yang akhirnya gue sesali. Bukan
karena kopinya nggak enak, tapi nggak pas dengan cuaca Arashiyama
yang siang itu cukup dingin. Kurang lebih suasananya seperti lagi di
Puncak, Bogor.
Untuk harga, menurut gue
nggak terlalu berbeda jauh dengan gerai kopi sekelas Starbuck. Tapi
kalau bicara soal rasa, gue akui Starbuck kalah dengan kopi di
%Arabica Coffee ini. Dari sesapan pertama saja sudah bisa merasakan
rasa kopi berkualitas.
Sayangnya, asam lambung
yang gue derita suka kambuh tiap kali minum kopi yang kuat. Hal ini
pun terjadi nggak lama setelah gue minum kopi ini. Artinya, memang
kopinya cenderung kuat. Bukan berarti gue nggak menikmati kopinya lho
ya. Buat pecinta kopi, mungkin bisa cobain yang expresso.
Setelah menerima kopi
yang kami pesan, gue dan Ulfa melipir ke pinggiran sungai. Nggak
hanya gue dan Ulfa saja yang berada di sana, ada banyak warga lokal
dan juga turis yang tampak sedang asyik dengan aktivitas
masing-masing. Ada yang sedang foto-foto, ngajak jalan anjing
peliharaannya, atau sekedar menyesap segelas kopi seperti yang kami
lakukan.
Jika menginginkan suasana
yang lebih tenang lagi, coba jalan sedikit ke arah barat. Ada dermaga
di mana tempat bersandar perahu-perahu kecil yang mengangkut
penumpang untuk berkeliling menyusuri Sungai Katsura. Kalian bisa
duduk di sana selama yang diinginkan. Aduuuh jadi kangen banget
sama Arashiyama!
Sebenarnya %Arabica Coffee menyediakan satu ruangan yang menurut gue sangat kecil. Hanya terdiri dari satu meja yang bisa diisi empat orang, tapi pengunjung akan dikenakan charge lagi.
%Arabica Coffee yang ada
di Arashiyama ini menurut gue merupakan perwujudan visi misi sang
pemilik, yang menginginkan hidup sederhana namun bahagia. Beberapa
kali gue dan Ulfa berucap, “Damai banget kayaknya kalau tinggal di
sini ya, suasananya enak banget. Sore-sore kalau bosan tinggal
nongkrong di pinggir sungai sambil minum kopi”. Jelas sudah, ya.
Arashiyama dan %Arabica Coffee adalah alasan untuk kami kembali lagi
ke Jepang suatu saat nanti.
Location
Baca juga!
Japan Travel Hack:
Cara membuat visa Jepang ~ Repot bawa koper di Jepang ~ Sewa kimono di Kyoto ~ Perlukah JR Pass? ~ Sewa WiFi di Jepang ~ Panduan membeli tiket Willer Bus ~ Rincian budget travelling ke Jepang ~ Itinerary trip ke Jepang 11 hari ~ Persiapan sebelum travelling ke Jepang ~ Ide Travel Outfit ke Jepang
~ Osaka Amazing Pass ~ Etika Berkereta ~ Cara Seru Bersepeda di Jepang
~ Osaka Amazing Pass ~ Etika Berkereta ~ Cara Seru Bersepeda di Jepang
1 Comments
Waaa sempurna banget ini, kaaakkk! Di tengah hawa dingin seruput kopi enak panas di tepi sungai yang jernih, beuh...
ReplyDeleteHarganya juga standar kok, nggak sampai 1000 yen wkwkwk
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!