Djajanti House -
Penginapan bernuansa Jawa klasik dengan dekorasi vintage
menjadi kekuatan yang dimiliki penginapan ini. Gue menemukannya di
Airbnb. Yup, range penginapan yang ada di Airbnb tuh memang
luas banget. Kali ini penginapannya berbentuk gusethouse dengan desain
unik di selatan Kota Semarang. Seperti apa penginapannya?
Awalnya gue berencana
menginap di sekitaran Simpang Lima selama dua malam, supaya nggak
capek check in - check out gitu. Tetapi saat iseng cek-cek lagi list
properti Airbnb, ternyata nemu sebuah penginapan bergaya rumahan yang
lucu banget. Ya sudah deh, nggak apa-apa lah ya check in - check out.
Djajanti House merupakan
penginapan berkonsep rumah tradisional Jawa yang dikelola oleh
keluarga. Rumah pemiliknya yang juga nggak kalah keren desainnya,
berada tepat di sebelah penginapan ini. Namun lebih bergaya ke
modern. Lucu banget, deh. Ternyata sang pemilik adalah arsitektur.
Nggak heran ya mengapa desainnya bisa begitu terkonsep.
[Baca juga: Panduan Travelling ke Semarang]
Lobby Artistik
Buat para vintage geek
seperti gue, dijamin bakal kegirangan begitu tiba di Djajanti House.
Area lobby dan sarapan menyatu tanpa sekat. Berbentuk rumah Joglo
terbuka dengan furniture usang yang dikemas begitu menarik. Terlihat
dari set kursi jadul yang mengingatkan gue dengan film-film tahun
60-an, pajangan-pajangan cangkir yang sudah tak terpakai, kap lampu
yang terbuat dari daur ulang bakul nasi, piano tua, dan rak buku yang
berisi buku-buku koleksi sang pemilik.
Namun ada satu sudut yang
sangat menarik perhatian gue, yaitu mesin jahit yang disulap menjadi
meja. Sebenarnya gue sudah pernah melihat meja serupa saat menginap
di Jogja tiga tahun lalu. Tetapi karena suasana yang sangat
mendukung, jadi menurut gue penginapan ini sukses membawa kembali
kenangan gue bersama Mbah. Jadi gue dulu sering banget main
orang-orangan di samping Mbah yang lagi menjahit. Makanya gue senang
tiap kali lihat meja mesin jahit.
Di lobby ini bisa
digunakan untuk tempat sarapan. Resepsionisnya nggak 24 jam stand
by. Jadi kalau mau balik ke hotel atau check in tengah malam,
sebaiknya diinformasikan dulu ke pihak hotel.
Kamar dengan Desain Interior yang Homey banget!
Saat memasuki area
kamarnya, gue seperti berada di rumah orang yang gemar menata apik
rumahnya. Serasa di rumah, tapi bukan rumah gue. Yaiyalah, Malih!
Tempat tidurnya ranjang
kayu dengan sprei berenda yang manis sekali. Lantainya terbuat dari
ubin tegel yang pasti membuat suasana kamar makin adem. Sementara
temboknya dibuat seperti unfinishe dengan bata expose. Tak lupa juga ada pajangan wayang di atas
tempat tidur. Semakin menguatkan sentuhan Jawa di dalam ruangan.
Ada lemari dengan alat
shalat yang sudah disediakan di dalamnya. Jadi nggak perlu khawatir
kalau lupa bawa mukena atau sarung. Lagi-lagi, ada meja berbentuk
mesin jahit di bawah tv yang ditempel ke tembok. Meskipun gue jarang
nonton tv, tapi channelnya lumayan variatif juga.
Kamar mandinya berbentuk
semi outdoor. Di bagian shower dibuat menyatu dengan balkon tempat
menjemur. Bule-bule biasanya suka nih kamar mandi model begini.
Free
ammenties seperti air mineral, the, kopi, dan peralatan mandi juga
sudah tersedia di dalam kamar. Jika persediaan air mineralnya habis,
tinggal isi ulang di lobby.
Taman Asri di tengah
Keluar
dari kamar langsung disambut halaman atau taman kecil yang asri.
Persis di depan kamar gue, ada pohon kamboja yang bunganya sedang
berguguran. Pohon kamboja identik dengan kuburan, tapi di sini
menurut gue nggak ada hawa spooky sama sekali. Malah bagus jadi
mempercantik tamannya.
Bangku-bangku
di tengah taman juga bisa dijadikan tempat nongkrong atau sarapan.
Kalau pagi, duduk di taman bikin tubuh makin terasa segar.
Djajanti House cuma punya
delapan unit kamar. Jadi kalau mau berlibur pas akhir pekan, lebih
baik booking jauh-jauh hari. Tersedia juga kamar berbentuk loft
dengan kapasitas tiga orang yang gue lihat di Airbnbnya. Lucu deh
buat liburan bareng teman-teman.
Breakfast
Malam harinya, staf di
resepsionis bakal menanyakan ke tamu mau menu sarapan apa untuk
keesokan harinya. Menunya sangat sederhana, hanya mie goreng, nasi
goreng, atau roti. Takut kelaparan karena mau ke Umbul Sidomukti
siang harinya, jadi gue memilih nasi goreng. Overall rasanya
enak kok dan bisa request mau pedas atau nggak.
Staff di Djajanti House
ini sangat sedikit. Kalau gue perhatikan hanya dua orang, yaitu
resepsionis yang jaga dari pagi sampai sore, dan seorang bapak-bapak
yang jaga malam sekaligus tukang masak untuk sarapan para tamu. So,
don't expect too much.
Lokasi
Djajanti House berada di
tengah-tengah komplek perumahan. Tak heran jika suasananya tenang
sekali. Namun, memang agak jauh dari jalan raya utama, yakni Jalan
Sultan Agung. Jadi gue sarankan untuk sewa kendaraan saja. Tapi taksi
dan ojek online juga sudah banyak kok di Semarang. Buktinya
pas mau balik ke Stasiun Tawang, nggak perlu menunggu lama sampai
taksi online yang gue pesan datang.
************************************************************************
Pengalaman menginap di
Djajanti House sangat menyenangkan. Kualitas tidur baik, karena nggak
ada bising sama sekali. Pelayanannya juga ramah. Pas booking di
Airbnb, gue sempat menghubungi Mbak Dea, pemilik penginapan. Orangnya
cukup responsif kok. Jadi jangan ragu untuk bertanya sebelum
reservasi.
Reservasi penginapan ini
gue lakukan di sini. Buat first timer di Airbnb, jangan lupa daftar
dulu pakai kode refferal gue untuk mendapatkan discount sebesar $30.
Nanti bisa kelihatan diskonnya pas bagian payment. Selamat berlibur!
5 Comments
Bagus ini, keknya buat guling-guling seharian tanpa main ke luar udah asyik ahahhahah.
ReplyDeleteHi Nidy,
ReplyDeleteIni ya tone barunya? Suka banget! Klasiknya kerasa banget deh. Anyway selama ini belom pernah kepikir buat coba cari penginapan di AIRBNB, udah keenakan pakai Booking.com :D Ternyata kalo beruntung bisa dapet sebagus ini ya <3 kerennn.
Anyway blognya inspiring in any way.
Cheers,
Ogie
keren dan kayanya menentramkan banget ya, kesan jawa kunonya dapet di beberapa bagian, kesan vintage secara keseluruhan juga dapet... ternyata yang punya arsitek, pantes totalitas :D
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
5 tahun hidup di semarang baru tahu penginapan ini, bagus banget interiornya. Semoga aku ada kesempatan buat nginep disanaa
ReplyDeleteIni tempat yg pas buat saya nunggu suami klo lagi tugas di Semarang nih. Vintage dan cozy keliatannya. Trims ya mbak buat info penginapannya.
ReplyDeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!