La Joya II Biubiu – sebuah resort dengan konsep eco-friendly
dan memiliki pemandangan infinity pool dan jacuzzi di pinggir tebing
pantai. Bukankah itu adalah gambaran sempurna dari sebuah penginapan? La Joya
II Biubiu menjadi pilihan gue dan teman-teman selama semalam berada di Bali.
Karena sudah capek dua hari sebelumnya keliling Bali hingga ke Bali Timur, kami
memutuskan untuk bersantai di La Joya II Biubiu untuk mengakhiri perjalanan di
Bali yang begitu indah. Ada yang sudah pernah menginap di sini juga?
Masih ingat postingan gue tentang 16 rekomendasi penginapan Airbnb di Bali? Berbekal dari postingan yang gue tulis sendiri itulah,
akhirnya gue menemukan hotel yang gue inginkan. La Joya II Biubiu
sepertinya menjadi pilihan tepat, dengan family room yang dapat memuat
empat orang. Kebetulan dua orang teman kami memutuskan untuk join extend juga.
Dua bulan sebelumnya gue sudah booking melalui
Airbnb. Sebenarnya gue sudah mengincar hotel ini sejak lama, kira-kira dua
tahun lalu. Namun, saat itu gagal ke Bali karena salah seorang teman keburu
sekolah ke luar negeri. Akhirnya kesampaian juga menginap di hotel ini.
Oh iya, jangan sampai tertukar ya. Hotel yang gue pesan ini La Joya II Biubiu, soalnya ada sister hotel juga di sekitar Balangan, namanya La Joya Villa & Bungallow.
Oh iya, jangan sampai tertukar ya. Hotel yang gue pesan ini La Joya II Biubiu, soalnya ada sister hotel juga di sekitar Balangan, namanya La Joya Villa & Bungallow.
Room
La Joya II Biubiu memiliki sembilan tipe kamar
yang menurut gue semuanya punya kelebihan masing-masing. Karena kami datang
berempat, jadi gue memilih family room yang terletak nggak jauh dari
resepsionis dan restaurant.
Kamar ini berbentuk loft, ada dua lantai gitu di dalam
satu kamar. King bed di lantai bawah dan day bed di lantai atas. Elemen kayu
dan batu alam mengisi tiap sudut kamar. Ditambah atap rumbia yang memberi
kesan adem di dalam ruangannya.
Kamar mandinya terletak tepat di bawah tempat
tidur lantai atas dengan luas yang cukup besar. Ada hot shower model tanam
di pojok ruangan, wastafel dengan kaca yang cukup besar, dan toilet duduk di
balik pintu. Handuk bersih dan botol air minum mineral juga tersedia di dekat
wastafel. Begitu pula dengan toiletries yang cukup lengkap. Disediakan juga obat nyamuk, meskipun selama di sana gue nggak merasa ada nyamuk masuk ke dalam kamar.
Air conditioner sangat membantu di tengah udara
Bali yang sering kali menyengat dan membakar kulit. Namun peletakan Acnya
menurut gue kurang strategis, karena teman-teman gue yang tidur di lantai atas
nggak kebagian angin cepoi-cepoi dari AC.
Tak ada telepon atau televisi di dalam kamar.
Lagipula kayaknya memang nggak terlalu dibutuhkan keberadaan televisi di hotel
ini. Ada pemandangan lebih seru di pinggir kolam atau pantai. Mau mendengarkan
musik? Ada suara deburan ombak yang bisa kita dengarkan dari atas bukit.
Nggak ada telepon, bukan berarti nggak bisa
menghubungi staff hotel jika diperlukan. Sesaat sebelum tiba di hotel, gue
di-add ke dalam grup Whatsapp hotel yang isinya hanya dua orang staff dan gue
saja. Jadi jika perlu sesuatu, tinggal menghubungi mereka via Whatsapp.
Kalau mau punya waktu yang berkualitas dengan
pasangan, keluarga, atau teman, gue rasa hotel berkonsep seperti ini bakal
cocok banget buat kalian.
The View Restaurant
Gue dan teman-teman tiba di La Joya II Biubiu pada
malam hari. Dengan rasa sesal hingga saat gue menulis postingan ini, karena
belum sempat menyaksikan pemandangan sunset yang konon tersohor di hotel ini.
Berhubung sudah malam dan kami baru saja dari Kintamani dengan menempuh sekitar
3 jam perjalanan, tentu saja perut kami lapar. Akhirnya kami memutuskan untuk
makan malam di restaurant yang ada di hotelnya saja.
Beruntungnya restaurant ini masih melayani order.
Kami tiba sebelum pukul 9 malam, sementara last ordernya sekitar pukul
10 malam. Sesampainya di restaurant hanya ada beberapa tamu saja. Sudah sepi,
rupanya. Yaiyalah sudah malam juga yekan.
Lampu di restaurant pada malam hari di-set
temaram, romantis banget suasananya. Sayang babang Chris Hemsworth nggak ikut.
Kalau ikut, mungkin kepala gue sudah diketok palu Thor gara-gara kebanyakan
menghayal.
Menu di The View Restaurant cukup beragam. Mulai
dari Indonesian food sampai Western food ada. Harganya juga selayaknya
harga-harga beach club di Bali. Gue pesan pasta, sementara dua teman gue pesan nasi goreng. Dengan porsi yang cukup banyak, nasi gorengnya terasa nendang. Begitu juga dengan pasta yang gue pesan. Al dente dan bumbunya terasa banget. Cuma gue kayaknya terlalu banyak nyiram lemon jadi agak keasaman.
Untuk porsi tiga orang, kurang lebih kami menghabiskan sekitar Rp. 400Ribuan. Setimpal dengan pemandangan dan suasananya. Daripada keesokan harinya ngemut obat maag, ye kan.
Untuk porsi tiga orang, kurang lebih kami menghabiskan sekitar Rp. 400Ribuan. Setimpal dengan pemandangan dan suasananya. Daripada keesokan harinya ngemut obat maag, ye kan.
Sarapannya juga di The View Restaurant. Sistemnya ala carte, bukan buffet yang bisa kita ambil sendiri. Jadi begitu tiba di restaurant,
staffnya akan menanyakan nomer kamar terlebih dahulu. Lalu kami bebas memilih
mau duduk di mana.
Kami memilih duduk di area outdoor, agar bisa melihat pemandangan laut. Rupanya dari hotel ini
juga bisa melihat pesawat yang hilir mudik ke Bandara Internasional I Gusti
Ngurah Rai. Cuaca belum terlalu panas, jadi masih enak duduk di area outdoor.
Salah seorang staff menghampiri untuk memberikan
menu. Ada berbagai macam set menu sarapan di The View Restaurant. Karena
penasaran mau nyobain makanan-makanannya, jadi kami pesan menu yang berbeda.
Biar bisa saling nyicipin gitu. Kami juga dipersilakan memilih apakah mau teh atau
kopi, lalu jusnya mau buah apa.
Gue pesan Egg Benedicts. Ini adalah Egg Benedict
kedua yang gue cobain selama hidup gue. Boleh dibilang yang ini rasanya lebih enak
dibandingkan menu serupa yang pernah gue coba di salah satu café yang ada di
Bogor. Tingkat kematangan kuning telurnya pas. Sementara jus yang gue pesan
adalah mixed fruits. Jusnya endolita banget, genks.
Gue juga sempat nyobain menu yang teman-teman gue
pesan. Menurut gue, selain menu yang gue pesan, menu yang paling cocok dengan
lidah gue adalah pilihan Kak Didi, yaitu American Breakfast.
Jacuzzi by The Sea
Salah satu daya tarik untuk menginap di La Joya II
Biubiu adalah jacuzzi di pinggir bukit yang menghadap langsung ke laut. Namun,
untuk bisa menikmati fasilitas ini, para tamu dikenakan charge sebesar 100k IDR
per orang dengan durasi hanya 30 menit.
Karena tingginya minat, gue sarankan untuk
reservasi jacuzzi jauh-jauh hari sebelum kedatangan. Gue nggak melakukan ini
sebelumnya, jadi begitu sampai sana gue coba mendatangi meja resepsionis untuk
menanyakan apakah ada kuota yang masih tersedia untuk pemakaian jacuzzinya.
Ternyata pagi itu, sisa dua slot saja, yaitu pukul 9:30 dan 11:00.
Namun, karena jadwalnya sudah penuh selain jam di
atas, jadi yang seharusnya setengah jam itu untuk satu orang, jadi dipakai
langsung sekaligus dua orang atau sekaligus berempat. Gue memilih jadwal pukul
9:30 untuk dua orang, sisanya akan memakai jacuzzi pada pukul 11:00. Biar nggak
rugi-rugi amat gitu. Masa empat orang cuma setengah jam. Mana cukup ye kan.
Mana satu orang bisa 1,000 pose. :D
Kalau nggak salah, hotel ini punya paket sunset di
Jacuzzi dengan champagne gitu. Tapi harganya sepertinya cukup fantastis. Gue
sebenarnya lebih tertarik untuk spa di dekat Jacuzzi. Tapi sayangnya saat itu
jadwal spa sudah penuh sampai pukul 3 sore. Harganya memang agak pricey, tapi
kalau pijatan terapisnya oke mah kayaknya worth to try ya. Apalagi
pemandangannya langsung ke laut.
Swimming Pool
Dari sepengamatan gue, ada dua kolam renang
infinity di hotel ini. Kolam yang dekat Jacuzzi bisa dinikmati untuk tamu
non-resident, sementara yang satu lagi hanya untuk tamu menginap. Sayang sekali
kami baru mengetahui hal ini pas mau check out, itu pun secara nggak sengaja.
Awalnya mau ke pantai private yang ada di bawah
tebing, pas di perjalanan eh baru melihat kolam renang satu lagi. Nah, hal yang kayak gini nih kurang diinformasikan oleh staffnya.
Private Beach
Seperti yang sudah gue sebutkan di atas, hotel ini
punya pantai pribadi yang agak tersembunyi. Untuk menuju ke sana perlu menuruni
anak tangga yang cukup curam. Hal inilah yang menyebabkan gue dan teman-teman
mengurungkan niat.
Penyesalan itu datang memang belakangan sih, ya.
Gue sampai sekarang masih penasaran mau melihat seperti apa pantai pribadinya
itu. Gue cek di websitenya sih bagus banget. Malah suka dijadikan venue untuk
wedding. Romantis banget!
Jadi, jika lain waktu gue punya kesempatan untuk
menginap kembali di La Joy II Biubiu, pasti bakal turun ke pantainya.
Location
Lokasi La Joya II Biubiu berada di Jalan Pantai
Balangan, Jimbaran Bali. Hotel ini segaris pantai dengan Pantai Balangan. Bisa
dibilang tetanggaan, lah. Kalau menginap di hotel ini, rasanya sudah nggak
perlu ke pantai-pantai lain. Kan sudah ada pantai pribadinya, toh. Lagian kalau
hanya menginap semalam, kayaknya rugi deh kalau nggak memaksimalkan liburannya
di hotel.
Jaraknya dari I Gusti Ngurah Rai International Airport kurang lebih hanya setengah jam. Ke Uluwatu juga kurang dari setengah jam. Kalau mau fokus liburan di Bali di area selatannya, La Joya II Biubiu Resort bisa jadi pilihan
Jaraknya dari I Gusti Ngurah Rai International Airport kurang lebih hanya setengah jam. Ke Uluwatu juga kurang dari setengah jam. Kalau mau fokus liburan di Bali di area selatannya, La Joya II Biubiu Resort bisa jadi pilihan
My Two Cent
Secara keseluruhan, gue sangat menikmati dan
menyukai hotel ini. Pemandangannya luar biasa cantik, kamarnya nyaman,
pelayanannya ramah dan baik-baik semua staffnya, makanan enak, spot foto juga
bejibun. Kurang apa lagi? Kurang duitnya kalau nggak nabung dulu. :D
Tapi untuk ukuran hotel sebagus ini dengan harga
yang ditawarkan, menurut gue sepadan banget dengan apa yang didapatkan. Apalagi
kalau harganya dibagi dengan tiga orang teman lagi. Jadi terasa lebih ringan.
Mungkin lain kali gue bakal nyobain menginap di kamar Ocean Viewnya yang punya
private pool. Aminn
Kalau kalian mau menginap di La Joya II Biubiu
juga, bisa cek di Airbnb. Jangan lupa untuk daftar dengan referral link dari gue ya biar dapat discount $32 untuk pemesanan pertama kalian. Semoga review
kali ini bisa jadi ide liburan di Bali kalian berikutnya ya! Selamat berlibur!
5 Comments
Selalu sukak dengan hotel bernuansa alam kayak gitu. Elemen batu dan kayu itu bikin suasana tenang, adem tapi hangat (nah lo, gimana tuh)
ReplyDeleteWalah, jacuzzi sama kolam renangnya cocok banget ya buat model punggung seperti aqu. Paduan langit, laut, dan pesawat yang hilir mudik itu epic banget kak!
Suka juga sama konsep makanan sarapannya. Suka sarapan sama roti, telur, dan buah.
Kalo nugie yang di situ nanti satu frame isinya punggung nugi semua. Pemandangannya kaga ada :p
DeleteTempat dapat, pemandangan dapet, foto-foto dapet. Kalau yang suka foto ala-ala di sini bakal lupa waktu hahahahahah
ReplyDeletenemu aja nih referensi hotel bagus di Bali... jadi wishlistku tahun ini :)
ReplyDeleteCakep amat tempatnya. Pas buat leyeh leyeh sambil cari konten
ReplyDeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!