Rumah Atsiri Indonesia
– merupakan salah satu spot yang gue kunjungi saat berada di Solo
beberapa pekan lalu. Sebelum tiba di sana, gue sudah diberikan
itinerary yang berisi bakal ke mana saja selama berada di Solo, salah
satunya yaitu ke Rumah Atsiri. Kali ini gue sengaja nggak googling
atau berusaha mencari informasi mengenai tempat ini sebelum sampai di
sana. Nggak disangka, malah jadi tempat favorit gue selama trip ke
Solo ini. Ada yang sudah pernah ke sini sebelumnya?
Setelah menempuh
perjalanan selama kurang lebih satu jam dari The Nyaman Hotel Solo, akhirnya gue dan teman-teman sampai juga di Rumah Atsiri
Indonesia. Tampak depan bangunannya seperti museum pada umumnya.
Namun gue masih belum bisa menebak seperti apa isinya dan sejarah apa
yang bisa diceritakan.
Sejarah Rumah Atsiri Indonesia
Sebelum diajak
berkeliling museum, kami dijelaskan terlebih dahulu mengenai sejarah
Rumah Atsiri oleh dua orang pemandu. Pada tahun 1963, didirikan
pabrik minyak atsiri bernama Citronella di Tawangmangu,
Karanganyar. Pendirian pabrik ini merupakan hasil kerjasama antara
Techno Export Bulgaria dengan Perusahaan Negara Perindustrian Rakyat
(PNPR). Namun, pabrik ini dilikuidasi pada tahun 1986 dan diambil
alih oleh PT. Intan Putama Sejati. Lalu pada tahun 2015
kepemilikannya diambil alih oleh Rumah Atsiri Indonesia, yang
kemudian dijadikan Museum Minyak Atsiri sampai sekarang.
Di Rumah Atsiri, kami
nggak cuma dibekali sejarah tentang pabrik Citronella saja, tapi juga
dijelaskan secara singkat bagaimana cara membuat minyak atsiri.
Beberapa mesin bekas pabrik dulu masih disimpan sampai sekarang dan
dipajang di museum. Semuanya asli seperti yang dipakai pada tahun
1963. Namun sudah nggak bisa digunakan untuk produksi lagi, hanya
sebagai pajangan demi kepentingan edukasi di museum.
Kemudian kami diajak
berkeliling kebun yang berisi beraneka jenis tanaman yang mampu
menghasilkan minyak atsiri atau yang lebih kita kenal dengan nama
essential oil. Minyak atsiri adalah minyak nabati yang
berwujud cairan kental pada suhu ruang dan bisa menguap sehingga
memberikan aroma yang khas.
Di kebun ini kami
dijelaskan nama-nama tumbuhan apa saja yang bisa dijadikan minyak
atsiri beserta kegunaannya. Tanaman yang paling menarik minat gue
adalah Rosemary. Daunnya yang berukuran kecil ini, hanya dengan sekali sentuh
saja aromanya langsung menempel ke telapak tangan.
Tak hanya daunnya
saja yang biasa digunakan sebagai bahan masakan, minyak atsirinya
ternyata banyak diminati orang karena punya khasiat yang baik sekali.
Bisa dipakai sebagai campuran di shampoo, agar rambut kuat dan nggak
mudah rontok, dan masih banyak lagi kegunaannya.
Ada pula tanaman
lavender. Sayangnya, cuaca di sana kurang bagus untuk bercocok tanam
lavender. Jadi nggak ditanam secara masal. Karena tanaman lavender
membutuhkan suhu yang lebih sejuk lagi. Coba bayangkan kalau ada
kebun lavender yang luas seperti di Provence, Perancis ada di Karanganyar. Pasti
langsung diserbu para fotografer dan kaum millenial. Termasuk gue.
Tanaman Cajuput juga
sangat menarik. Umumnya kita mengenal Cajuput dalam bentuk cairan
atau lebih umum kita menyebutnya dengan kayu putih. Sama seperti
Rosemary, daun Cajuput sangat harum, sekali pegang saja aromanya bisa
menempel di tangan.
Memanen tanaman yang akan
dijadikan minyak atsiri juga ada jam-jam tertentu agar kualitas
minyak yang dihasilkan tetap terjaga. Misalnya tanaman bunga, pukul 4
pagi adalah waktu yang tepat untuk memanen bunga. Karena biasanya
bunga mekar pada pagi hari dan aromanya masih kuat. Sementara jika
dipanen pada siang hari, aroma dari bunga sudah menguap dan kurang
baik jika disuling menjadi minyak atsiri. Karena selain digunakan sebagai essential oil, tanaman-tanaman ini biasanya juga digunakan sebagai aromaterapi atau parfum.
Setelah dipanen,
tanaman-tanaman ini masih harus melalui proses yang panjang. Metode
yang paling umum yaitu penyulingan dengan sistem rebus dan uap.
Proses penyulingan ini setidaknya memakan waktu empat hingga delapan jam. Kebayang
kan, mengapa harga essential oil cenderung mahal?
Rumah Kaca nan Instagenic
Setelah puas berkeliling kebun, kami juga diajak masuk ke dalam rumah kaca. Sejak tiba di sana, gue sudah penasaran untuk masuk ke dalam rumah kaca tersebut. Tapi boro-boro betah berlama-lama di dalam, karena panasnya bukan main. Kalian pernah mendengar efek rumah kaca?
Biasanya rumah kaca digunakan di negara-negara yang memiliki empat musim. Panas yang dihantarkan matahari bisa tersimpan di dalam rumah kaca, sehingga kita tetap bisa bercocok tanam meskipun sedang musim dingin sekalipun. Jadi stok makanan tetap terjaga. Begitulah katanya.
Di dalam rumah kaca yang ada di Rumah Atsiri ini juga ada beberapa tanaman yang sedang ditanam. Bangunannya yang terlihat sangat instagenic ini sudah pasti langsung diburu teman-teman. Meskipun panas juga jadi nggak terasa, yang penting stok foto di instagram terjaga. #eh
Ikut Citronella Science Lab
Di sela-sela tour
keliling museum, kami diikutsertakan dalam Citronella Science Lab,
yakni semacam kelas pembuatan massage oil yang menggunakan
bahan baku essential oil yang diproduksi di Rumah Atsiri Indonesia.
Oh iya, sebelum memasuki kelas, kami juga diberikan roti kering
varian rosemary dan infused water. Rasa khas rosemary langsung
terasa di lidah
.
Sebelum memulai workshop,
para peserta dipersilakan untuk menggunakan apron, kacamata, dan
sarung tangan. Seru! Berasa lagi di laboratorium penelitian. Meneliti
isi whatsapp pacar. Hal ini bertujuan agar kita tetap steril dan
terhindar dari cipratan minyak di baju.
Di atas meja sudah
tersedia tiga buah essential oil, minyak zaitun, botol kecil
berbentul roll on, dan daun mint. Cara pembuatannya sudah disediakan
juga di atas meja, tapi nanti juga akan dijelaskan oleh seorang staff
di depan kelas. Massage oil yang sudah jadi ini bisa dibawa pulang
sebagai souvenir. Yay!
Reservasi kelas bisa kontak adminnya di akun instagramnya, ya. Sebenarnya bisa saja langsung datang, tapi biasanya kelas ini diminati oleh pengunjung yang datang dengan rombongan. Jadi daripada kehabisan seat, ye kan.
Lunch di Rumah Atsiri Restaurant
Usai mengikuti workshop,
kami langsung menuju restaurantnya yang letaknya dekat sekali dari
kelas workshop. Restaurantnya berkonsep semi outdoor dengan
pemandangan taman bunga yang cantik sekali. Dari sejak menunggu
makanan, gue sudah nggak sabar mau segera foto di sana.
Makanan di restaurantnya
lumayan enak, setidaknya di lidah gue. Karena ada beberapa teman yang
kurang cocok. Tapi kami sepakat kalau desertnya enak banget! Bahkan
sampai minta tambah. #DoyanApaMaruk
Jangan Lupa Beli Oleh-oleh!
Di dekat pintu keluar,
ada tempat khusus menjual oleh-oleh dari Rumah Atsiri. Barang-barang
yang dijual pun cukup beragam. Ada t-shirt, tanaman kaktus, makanan
ringan yang berasal dari tanaman-tanaman atsiri, dan tentunya
essential oil.
Karena penasaran,
akhirnya gue nyobain botol-botol sample essential oil. Saking
banyaknya, gue menyerah dan bertanya pada mbak-mbak SPG nya essential
oil apa yang bagus untuk rambut rontok. Gue diberikan dua pilihan,
yaitu Rosemary atau Patchouli. Konon, keduanya sama-sama berkhasiat
untuk mengurangi kerontokan rambut. Harga per botolnya untuk
Patchouli yaitu 75k IDR, sementara Rosemary harganya 150k IDR.
Sebagai #SobatMisqueen sudah tahu donk gue beli yang mana?
Selain menjual essential
oil, di sana juga tersedia t-shirt dan bibit tanaman atsiri yang bisa
kita tanam di rumah. Mengingat barang bawaan gue yang gue simpan di
The Nyaman Hotel sudah banyak, jadi gue hanya membeli barang-barang
yang sekiranya bisa diselipkan alias kecil, seperti essential oil.
Berhubung gue datang saat
weekday, jadi tak heran ya kalau suasananya sepi dan enak
sekali untuk foto-foto. Namun jika kalian datang pas weekend, mungkin
nggak akan sesepi saat gue datang. Pokoknya jika kalian main ke Rumah
Atsiri, jangan lewatkan untuk ikutan museum tour, ya. Bakal banyak
banget pengetahuan baru yang akan kalian dapatkan.
Harga Tiket Masuk
Untuk dapat menikmati
seisi museum, kebun, hingga makan di restaurantnya, pengunjung
diharuskan membeli tiket berbentuk voucher seharga 50k IDR. Nantinya
voucher tersebut bisa digunakan di semua fasilitas yang ada di dalam
Rumah Atsiri Indonesia.
Saran gue, jika ingin ke
sana, sekalian ikut kelas workshop atau museum tournya deh. Karena
pemandunya ramah banget dan nggak segan memberi tahu spot mana saja
yang bagus untuk foto. Ilmu semakin bertambah, stok foto untuk
instagram pun juga bertambah. Aman! :p
Rumah Atsiri Indonesia buka pada pukul 10:00 sampai 17:00 pada hari biasa. Sementara pada akhir pekan biasanya buka lebih lama hingga pukul 19:00. Saran gue, datanglah sepagi mungkin. Karena suasananya masih nyaman, belum banyak orang. Selamat berlibur, genks!
PT. Rumah Atsiri Indonesia
JL. Raya Solo Tawangmangu km. 38.5, Plumbon, Tawangmangu - Karanganyar
Telp: +62 271 697 693
Email: rumahatsiriindonesia@gmail.com
Website: www.rumahatsiriindonesia.com
Instagram: @rumahatsiri
11 Comments
Sepertinya sangat seru bisa keliling dan belajar di museum atsiri.
ReplyDeleteKira-kira apa yang menyebabkan pabriknya ditutup yaa? kemudian dialihkan museum.
oyaa, itu essential oil-nya diproduksi di mana jika pabriknya ditutup?
Pas masa itu lagi peralihan kekuasaan pemerintah kalau nggak salah. Mungkin ada imbasnya ke pabrik karena kan ini hasil kerjasama juga dengan pemerintah.
DeleteSekarang sudah 'direvitalisasi' lagi pabriknya, makanya bisa produknya minyak atsiri lagi.
Baru lewat doang sih, belum pernah masuk kesana XD
ReplyDeleteSekarang nggak terlalu penasaran lah, setelah baca tulisan ini. Lumayan bisa buat referensi. Nggak bingung bingung lagi buat nyari spot foto kece di Rumah Atsiri *halah*
Setidaknya ada gambaran ya sebelum ke sana :)
DeleteDuuh akhir-akhir ini Rumah Atsiri lagi sliweran di TL, jadi makin penasaran buat ke sana. Kayaknya seru banget deh. Apalagi bisa belajar soal tanaman dan belajar bikin minyak esensial juga. Aku haus ilmu pengetahuan #halah.
ReplyDeleteBetewe kalau dilengkapi dengan homestay kayanya bakalan asyik ya.
Iya, kalau ada homestaynya enak ya. Bisa curi start pagi2 buat foto2 #eh
DeleteWah, baru tahu ada Rumah Atsiri. Kalau bosen liburanna gitu-gitu aja, kayaknya mampir ke sini bisa jadi pilihan yang menyenangkan, ya. Tempatnya kece pula! :D
ReplyDeleteIya, banyak spot buat foto-foto di sini.
DeleteKetika pemerintah suruh mengurangi aktivitas 2minggu bertemu orang banyak, kerjaanku sekaranf baca blognya mbak nidy. Fyi! Aku niatan mau ke rumah atsiri tapi batal nih mbak. Yauda, itung2 biar gak kecewa, baca2 tulisan mbak nidy
ReplyDeleteKetika pemerintah suruh mengurangi aktivitas 2minggu bertemu orang banyak, kerjaanku sekaranf baca blognya mbak nidy. Fyi! Aku niatan mau ke rumah atsiri tapi batal nih mbak. Yauda, itung2 biar gak kecewa, baca2 tulisan mbak nidy
ReplyDeleteAwww. makasih Lya! Maaf baru sempat balas. Aku pun banyak trip yang dibatalkan karena corona. Semoga kita semua sehat selalu ya. :)
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!