Banyak teman-teman
yang kaget dan menyangsikan saat tahu gue mau ke India. Ya wajar,
sih. Apalagi tahun-tahun sebelumnya gue memilih trip ke Jepang,
Singapura, atau Korea Selatan. Negara-negara yang relatif aman untuk
pelancong perempuan. Tapi keberagaman budaya yang dimiliki India dan
keindahan bangunan-bangunan peninggalannya membuat gue mantab
jalan-jalan ke India. Apalagi boleh dibilang gue juga sempat tumbuh
bersama film-film India yang sering diputar di televisi nasional.
Jadi ke mana saja selama di India?
Berbekal tiket drama dari Jet Airways, akhirnya gue bisa menginjakkan kaki di tanah Bollywood.
Pilihan kota yang mau didatangi sebenarnya ada banyak banget. Untuk
pemula atau first timer, biasanya direkomendasikan untuk mengunjungi
Golden Triangle (Delhi, Agra dan Jaipur) karena jaraknya yang nggak
begitu jauh satu sama lain. Gue pun memilih tiga kota ini dan harus
merelakan Jaisalmer, Jodhpur, Udaipur, dan Kashmir untuk bertemu di
lain kesempatan.
Gara-gara drama tiket JetAirways, travel itinerary yang sudah dirancang sedemikian rupa
terpaksa diubah saat hari H. Rencana awalnya, gue dan teman-teman
akan tiba di Jaipur pada pagi dini hari sekitar pukul 2 pagi dan akan
langsung ke Jaipur agar bisa segera eksplor kota ini di pagi harinya.
Apa daya, tiket mendadak
re-schedule dan kami baru tiba di Jaipur pada pukul 6 pagi. Tapi
drama tiket babak pertama nggak melunturkan semangat kami untuk
eksplor Jaipur.
Nggak hanya karena drama
tiket saja, sih. Ada beberapa hal yang membuat itinerary awal diubah,
misalnya karena driver kami yang tiba-tiba kasih ide dan bikin kami
galau lalu melenceng ke rencana lain.
[Baca juga: Persiapan Sebelum Travelling ke India]
Salah satu contohnya
adalah di hari ke lima. Di hari itu, gue sudah merencanakan akan ikut
festival holi yang bersifat private demi menghindari para holigans di
jalanan. Ternyata, festival holinya baru akan berlangsung keesokan
harinya. Padahal sudah dari jauh hari gue bertanya pada sopir kami
tentang kapan festival ini akan diadakan supaya gue bisa segera bikin
travel itinerary. Kami pun baru tahu hal ini saat mau check in di
Umaid Mahal Hotel.
Berhubung gagal rencana
merayakan holi, kami memutar otak untuk segera check out dari hotel
dan menuju ke Agra untuk menikmati sunset di Yamuna River. Tiba-tiba
sopir kami kasih ide bahwa kami akan diajak ke Chand Baori Step Well
dan Fatehpur Sikri.
Awalnya kami nggak begitu
tertarik ke Fatehpur Sikri, karena bakal menggagalkan rencana
mengejar sunset di Yamuna River donk. Tapi begitu sampai di Fatehpur
Sikri, kami pun suka dengan tempat itu. Jadi ya sudahlah pasrah.
[Baca juga: Rincian Budget Trip ke India]
Intinya, India itu penuh
kejutan. Entah itu dari orang-orangnya maupun dari aset kekayaan alam
dan bangunan peninggalannya. Semua bakal bikin kalian speechless.
Uhuk, ini antara speechless terkagum atau terheran
keanehannya, sih.
Itinerary ke India selama Enam Hari
Daripada bertele-tele,
mari langsung simak travel itinerary ke India.
Day 1 & Day 2: Terjebak di Changi International Airport
Kami benar-benar terjebak selama hampir dua hari di bandara Changi lantaran drama tiket yang
tak kunjung usai. Padahal sudah ingin sekali cepat sampai di India.
Ibarat seperti mau melamar ke rumah calon mertua, tapi
dihalang-halangi mantan di tengah jalan.
Day 3: Galtaji Temple & Belanja Kain Saree
Setelah tiba di New
Delhi, pagi itu kami langsung meluncur ke Jaipur. Setelah menempuh
perjalanan darat selama kurang lebih lima jam, kami langsung diajak
makan siang di Green Pigeon Restaurant dan bertemu dengan tour guide
selama di Jaipur.
Jika waktunya cukup, kami
akan ke City Palace tadinya, tapi ditunda untuk keesokan harinya dan
lebih memilih beli kain saree dulu. Sopir kami sempat memaksa untuk
mampir ke desa wisata yang punya atraksi elephant ride. Gue sudah
tahu bahwa ini adalah jebakan batman ala-ala pariwisata di sana.
Sebisa mungkin kami berkelit untuk menolak ajakan itu dan stick to
plan A.
Mau tahu alasan yang gue
pakai? “No, we don't want to ride an elephant. It's animal cruelty.
We don't do this in Indonesia,” itu dia alasan kami. Padahal mah
yaaaa di Indonesia juga banyak! Ya abis gimana donk, elephant ride
memang nggak pernah masuk daftar kami, kalau sampai over budget
memangnya sopir itu mau nombok? Kan nggak juga.
Jadi setelah makan siang, kami langsung menuju ke Galtaji Temple atau yang lebih dikenal dengan Monkey Temple.
Jadi setelah makan siang, kami langsung menuju ke Galtaji Temple atau yang lebih dikenal dengan Monkey Temple.
Lokasi beli kain saree
ini nggak jauh dari Jal Mahal. Di tengah perumahan gitu. Ini juga
salah satu tourist trap sih sebenarnya, tapi selama budgetnya masih
masuk ya udah pasrah aja.
Day 4: Amer Fort, Jal Mahal, City Palace, The Tatoo Cafe, Patrika Gate
Rencana awal di hari itu
adalah Amer Fort, Jal Mahal, Nahargarh Fort, Cafe Paladio, dan
Patrika Gate. Lalu ada beberapa yang terpaksa diubah. Alasannya masih
sama, sopir kami maksa dan bilang bahwa “I give the best for you.”
Lalu diubah menjadi Amer
Fort, Jal Mahal, makan siang di restaurant pilihannya, Hawa Mahal,
Patrika Gate. Di Hawa Mahal kami nggak masuk, jadi memilih untuk
menikmati pemandangan di sekitarnya dari seberang. Ada dua pilihan
cafe di sana, yaitu The Wind View Cafe atau The Tatoo Cafe. Kami
memilih The Tatoo Cafe karena kebetulan The Wind View Cafe sedang
penuh. Di kafe pilihan kami juga nggak mengecewakan kok. Pelayanannya
ramah banget.
Hal yang bikin kesal di
hari itu adalah kami sudah berencana untuk makan siang di Cafe
Paladio, tapi tiba-tiba sopir kami memilih tempat lain. Pas kami
request minta diantar ke cafe yang kami mau, dia menolak dengan nada
agak marah. Di akhir cerita kami baru tahu kalau ternyata dia bisa
makan gratis kalau bawa tamu, makanya marah pas kami minta ke cafe
lain. Padahal kalau dia bilang, kami masih mampu kok bayarin dia
makan.
Gagal sunset-an ke
Nahargarh Fort pun sempat bikin gue kecewa. Ya sudah nggak apa-apa.
Lain kali gue ke India mau coba ala backpacker biar bisa
mampir ke semua tempat yang gue mau. Toh sudah tahu situasi dan
kondisi real di sana ye kan.
Day 5: Enroute Agra, Chand Baori Step Well, & Fatehpur Sikri
Di hari ini pun buyar
semua rencana awal gara-gara informasi nggak update perihal perayaan
festival holi. Tapi nggak masalah, karena gue bisa menyambangi Chand
Baori setelah gagal ke Panna Mena Kund di Jaipur yang serupa. Malahan
gue lebih suka Chand Baori karena ternyata tempat ini merupakan step
well terbesar di India.
Kami menghabiskan waktu
di Fatehpur Sikri hingga sunset. Suasananya enak, nggak begitu banyak
orang jadi bisa menikmati banget.
Day 6: Taj Mahal, High Tea at The Oberoi Amarvillas, & Ditipu Lightshow Abal-abal
Ini dia gongnya trip ke
India, apalagi kalau bukan mengunjungi Taj Mahal. Meskipun sempat
bete juga sama tour guide kami karena selalu diburu-buru. Tapi senang
karena bisa berhasil mengusir photo bomb yang mengganggu di spot foto
favorit di Taj Mahal.
The Oberoi merupakan
salah satu hotel chain terbesar di India. Kami nggak mau
menyia-nyiakan kesempatan ini. Meskipun nggak menginap di sana, tapi
kami sambangi juga untuk sekedar ngeteh cantik. Kebetulan memang
lokasinya cuma selemparan kolor dari lokasi hotel tempat kami
menginap.
Harga minumannya nggak
terlalu mahal kok, tapi bisa dapat pemandangan hotel yang keren dan
view Taj Mahal dari kejauhan. Rekomen banget deh kalau ke Agra!
Kok nggak ke Agra Fort?
Ya karena kata guide kami viewnya sama kayak Red Fort, mendingan
langsung ke Lightshow. Eh nggak tahunya zonk. Kapan-kapan lah gue
cerita. Pokoknya kalau di Agra ada yang menawarkan “Lightshow”,
jangan pernah mau. Kecuali memang kalian niat mau beli oleh-oleh
marmer.
Day 7: Sri Bangla Sahib Gurudwara, Red Fort, Jama Masjid, & Chandni Chowk
Itinerary awalnya yaitu
Red Fort, Jama Masjid, Chandni Chowk, dan Qutub Minar. Nggak sengaja
melewati salah satu Sikh Temple terbesar di New Delhi. Kebetulan
sopir kami memang orang Sikh dan menawarkan kami untuk mampir ke kuil
tersebut. Karena penasaran, kami memutuskan untuk mampir sebentar.
Lah malah terjebak di kuil orang karena ternyata kalau mau masuk
harus di-briefing dulu.
Sesuai dari sana, kami
langsung ke Red Fort tapi nggak jadi masuk. Suasananya sedang ramai
banget dan cuaca yang panas, membuat kami urung untuk masuk.
Alih-alih masuk, kami memilih foto-foto saja dari luar, lalu langsung
lanjut ke Jama Masjid.
Sesampainya di Jama
Masjid pun kami ilfeel gara-gara wajib bayar retribusi kamera.
Jadi meskipun kami hanya mau menggunakan dua kamera pun tetap wajib
bayar. Padahal untuk masuk masjid ini nggak ada tiket masuk. Hanya
untuk biaya kamera saja.
Setelah dari sana, kami
memutuskan langsung ke Chandni Chowk saja. Lumayan lama kami
mengeksplor pasar ini. Gue sempat nyobain beberapa kuliner khas
India, salah satunya Lassi.
Setelah puas keliling
Chandni Chowk, kami lanjut makan siang dan sempat melewati India
Gate. Lalu kembali ke penginapan.
Day 8, 9, & 10: Drama Tiket Pulang
Cerita drama tiket Jet
Airways dan penyebab kenapa kami nambah satu hari di New Delhi sudah
pernah gue ceritakan juga di blog ini. Sementara di hari ke sepuluh,
gue harus transit selama tiga jam di Incheon International Airport.
Akhirnya bisa menginjak Korea Selatan lagi meskipun hanya transit dan
nggak keluar bandara.
Itu dia travel itinerary
ke India selama kurang lebih enam hari di sana. Meskipun judulnya 10
hari, nyatanya gue hanya enam hari di India. Semua ini gara-gara
tiket drama, tapi gue bersyukur karena bisa khatam bandara Changi dan
bisa mampir ke Korea Selatan. :D
Travel itinerary yang gue
buat ini menurut gue cocok buat family trip dan teman-teman yang
memang hanya punya waktu seminggu di India.
Jika ada kesempatan ke
India lagi, gue mau eksplor kota-kota lain dan mau cobain ala
backpacker. Sebab biaya hidup di India itu relatif murah, jadi
seharusnya bakal jauh lebih murah dari budget yang gue keluarkan kali
ini.
4 Comments
aku baca dari cerita kamu kayaknya tour guide nya nggak santai ya selalu terburu-buru padahal kalau jiwa blogger butuh banyak spot foto :) Untuk biaya tour guide dan sewa mobil berapa ya? maaf loh misalnya kalau aku terlewatkan baca harga di artikel
ReplyDeleteGara-gara banyak travel blogger yang ke India, jadi lebih aware tentang keeksotisan negara ini. Dan lagi, akhir-akhir ini lagi getol nontonin kanal Youtube Karl Rock. Dia bule asal Inggris yang tinggal di India, menikah dgn org India, dan bisa bahasa Hindi.
ReplyDeleteDia juga banyakkk banget bikin video ttg scams di India sana, yang litreally banyak dan kreatif banget ya Allaah T_T
Kaka gmn selama di sana? Ga yakin kalau gakena scam, karena sdh jd semacam budaya d sana :(
Seruuu yaaaaa, saya ke India baru 1x dan belum sampai yang keliling ala turis ke sana sini, pengen sih balik ke sana lagi tapi maunya nggak sendiri hehehe karena banyak info kalau untuk perempuan sebaiknya ramai-ramai :D sebenarnya yang dibilang scam itu sama saja kayak di beberapa tempat wisata di Jogja dan kota lain, misal kita dibawa ke toko toko tertentu nanti drivernya dapat tips, atau harga yang naik 2x lipat jadi harus ditawar setengah harga hahaha, jadi nggak akan begitu kaget. Cuma yang menakutkan itu tatapan orang-orangnya yang kayak di scanning dari atas ke bawah terus ke atas lagi hehehehe. By the way seru-seru ceritanya, ditunggu kelanjutannya :D
ReplyDeletenunggu nih tentang rincian harganya..
ReplyDeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!