Hello,
Nidyholic! Apa kabar? Sebagai kaum millenials yang bekerja di ibukota, seberapa
seringkah kalian mengeluh soal kemacetan? Buat yang memang tinggalnya juga di
Jakarta, mungkin nggak seberapa melelahkan dibandingkan dengan teman-teman yang
tinggalnya di pinggiran kota, seperti Tangerang, Bogor, dan Bekasi. Pengen
banget rasanya punya tempat tinggal di tengah Kota Jakarta. Hayati lelah banget
bolak-balik setiap hari.
Gue
sebagai warga Bogor yang tiap hari bolak-balik ke Jakarta, merasa capek banget
karena setiap hari minimal menghabiskan waktu empat jam di jalan hanya untuk
pulang-pergi kerja. Itu artinya, gue telah menghabiskan waktu 28 jam dalam
seminggu atau 1,440 jam dalam setahun hanya berada di jalan. Kalian sadar nggak
kalau 1,440 jam itu setara dengan 60 hari? Bayangkan, gue sudah 60 hari cuma
berada di jalan setiap tahunnya. Benar kata orang sih, “Tua di jalan.”
Andai
punya hunian di tengah kota yang aksesnya pun sudah pasti mudah. Ya daripada
waktu 60 hari yang terbuang percuma ini hanya berisi drama senggol-senggolan
dengan emak-emak di kereta, atau melototin orang karena mobilnya tergores,
lebih baik diisi dengan hal-hal yang lebih produktif dengan bikin konten atau
hal apapun yang menghasilkan uang.
Untungnya
juga, sekarang sarana transportasi di Jakarta semakin berkembang. Apalagi
semenjak ada MRT yang sangat membantu meringkas waktu perjalanan, khususnya
dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI. Kalian
sudah pada cobain naik MRT
Jakarta belum?
Nah,
kalau ada hunian yang terhubung dengan stasiun MRT bukankah itu perpaduan
sempurna? Hemat energi, hemat biaya pula. Bayangkan berapa banyak konten atau
pekerjaan yang bisa diselesaikan karena semakin banyak waktu yang terisi dengan
kegiatan produktif?
Sst,
sudah ah jangan berkhayal mulu. Soalnya..
Bakal ada Core Cipete yang Terkoneksi Langsung dengan Stasiun MRT
Jika
kalian sering wara-wiri di sekitar Cipete, pasti pernah melihat bangunan warna
merah di depan Stasiun MRT Cipete.
Di
belakangnya sedang ada pembangunan Core Cipete yang akan segera rampung di
tahun 2023. Lalu apa bedanya Core Cipete dengan hunian apartemen lain?
Core
Cipete adalah bangunan konsep hybrid yang bisa dijadikan tempat tinggal ataupun
tempat kerja. Salah satu nilai plus dibandingkan dengan hunian lain adalah Core
Cipete punya akses langsung berupa sky
bridge yang menghubungkan dengan Stasiun Cipete. Jaraknya benar-benar 0
meter dari Stasiun Cipete. Jadi nggak ada alasan lagi deh tuh nggak mau naik
transportasi umum. Kan akses ke stasiun MRT sudah di depan mata.
Dalam
memilih hunian tinggal, hal utama yang harus diperhatikan adalah lokasi. Kata
Feny Rose saja, nilai jual utama sebuah property ada tiga hal, yaitu lokasi,
lokasi, dan lokasi.
Boleh
dibilang, kawasan Cipete ini dekat ke mana saja. Mau ke Blok M dekat, ke
Gandaria City Mall juga dekat, ke Cilandak Square juga dekat banget, apalagi ke
Kemang yang jaraknya hanya selemparan kolor. Bahkan gue sudah buktikan sendiri
naik MRT dari Stasiun Bundaran HI ke Stasiun Cipete, hanya cukup menempuh waktu
15 menit saja.
Sekarang
Core Cipete masih dalam tahap pembangunan, tapi kita bisa melihat maket maupun
show unitnya di kantor marketing gallerynya, The Red Corner. Oh iya, boleh dibilang The
Red Corner ini bukan marketing gallery biasa, lho.
Apa itu The Red Corner?
Seperti
yang sudah gue sebutkan di atas, The Red Corner sebuah konsep marketing gallery
yang nggak biasa. Selain menampilkan show unit Core Cipete, The Red Corner juga
menyediakan fasilitas co-working space dan coffee shop.
The Red Corner |
The
Red Corner mengusung konsep “Creative Office and Residence” dengan tiga kunci
utama yaitu connect, collaborate, and conveniently.
Connect, memberikan kemudahan konektivitas dengan berbagai tempat pusat perekonomian, kuliner, dan hiburan seperti mall. Eh, gue sudah sebut kalau jaraknya 0 meter dari stasiun MRT, kan?
Conveniently, The Red Corner menyediakan
fasilitas pendukung yang memang dibutuhkan kaum millennial dan desain yang
nyaman. Dengan menggandeng Kolega (co-working space) dan Lits by Walking Drums
inilah mengapa gue bilang bahwa The Red Corner bukan sekedar marketing gallery
biasa. Selain bisa melihat unit show Core Cipete, kita bisa juga menggunakan
fasilitas co-working space yang disediakan Kolega dan juga ngopi-ngopi cantik
di Lits by Walking Drum.
Collaborate, The Red Corner adalah sebuah ruang
bebas untuk berkolaborasi. Kalau kalian
pernah main ke Kolega di cabang lain, pasti mengerti bahwa open space seperti
co-working space dapat membuka kesempatan untuk berkolaborasi dengan banyak
orang.
Jadi,
diharapkan nggak hanya tempat untuk memamerkan contoh unit Core Cipete saja,
tapi The Red Corner juga bisa menjadi meeting
point para pelaku kreatif dan pengusaha muda yang mobilitasnya tinggi.
Ada Apa saja di The Red Corner by Core Cipete?
Gue
bakal kasih lihat kayak gimana di dalamnya The Red Corner. Yuk, kita intip
bareng-bareng!
Kolega
Kolega
ini sudah ada banyak banget cabangnya. Kalau kalian belum begitu familiar
dengan konsep co-working space,
kalian harus banget nyobain ke sini. Anak muda zaman sekarang kan masih suka
kumpul-kumpul atau nongkrong gitu meskipun sambil kerja. Nah, co-working space ini merupakan wadah untuk tempat berkumpulnya para
pelaku kreatif atau orang-orang yang memiliki passion yang sama.
Kolega
di The Red Corner juga menyediakan meeting room. Kalau mau meeting tapi ogah
macet, lebih baik pilih Kolega yang ada di The Red Corner ini saja. Tinggal
naik MRT, nggak perlu macet-macetan lagi. Jadwal meeting pun nggak akan ngaret
karena alasan terjebak macet. Hari gini masih pakai alasan macet? Duh, it’s
so last year, beybeh.
Lits by Walking Drum
Lost
in The Sauce (Lits) by Walking Drum, konsepnya adalah coffee ready to go dengan pilihan menu kopi yang cukup beragam. Saat
menghadiri launching event The Red Corner, gue dan teman-teman diberi
kesempatan untuk coffee cupping. Ada
enam kopi andalannya, yaitu Kopi Flores, Uganda, Geisha, Brazil, Bali Catur,
dan Aceh Gayo. Gue cobain semua satu persatu, untuk mengetahui perbedaan
masing-masing kopi tersebut.
Saking
khusuknya gue mencicipi kopi-kopi tersebut, ada satu moment di mana gue salah
mencicipi air kobokan. Jadi di tengah-tengah jejeran cangkir kopi tersebut,
ternyata ada satu cangkir yang isinya hanya air putih biasa untuk mencuci
sendok yang telah digunakan agar rasa kopi selanjutnya nggak tercampur kopi
sebelumnya.
Setiap
habis mengecap kopi di tiap cangkir, gue dan teman-teman memberikan komentar, “Mm,
ini lebih asam ya,” atau ,”Yang ini pahit banget.” Nah begitu air kobokan
tertelan, gue reflek berkomentar, “Kok yang ini kayak tipis banget deh rasa
kopinya.”
Salah
seorang teman yang berdiri di sebelah gue langsung kaget, “Heh, ini lo minum?
Ini buat nyuci sendoknya woy.” T.T
Terlepas
dari insiden salah cicip, gue akui kopi-kopi yang ditawarkan Lits by Walking
Drum ini enak-enak. Favorit gue tentu saja Geisha. Konon, kopi Geisha ini
merupakan salah satu kopi terbaik di dunia. Harga jualnya bisa puluhan juta di
pasaran.
Show Unit Core Cipete
Ini
dia yang nggak boleh terlewatkan. Kalau sampai nggak mampir dan melihat
bagaimana show unitnya, sama saja kalian beli kucing dalam karung, kan?
Gue
pernah ke kantor marketing gallery lain, nggak ada yang se-instagramable dan
seunik The Red Corner ini. Ada tiga unit yang saat ini ditawarkan, yaitu tipe
studio, workshop, dan quarter.
Gue
masuk dan menikmati waktu cukup lama di tipe studio, karena senyaman itu.
Desainnya minimalis modern dengan sentuhan detail yang sangat instagramable. Mulai
dari kamar mandi, dapur, hingga area tempat tidurnya.
Suasananya
bikin betah berlama-lama. Gue rasa bakal banyak melahirkan konten tulisan
maupun video seru dari dalam tipe studio ini. Oh iya, yang unik dari tipe
studio ini adalah instalasi tempat tidurnya yang bisa dialih fungsi sebagai rak
jika kasurnya sedang nggak digunakan. Biar terlihat jauh lebih luas. Selain itu
ada ayunannya pula. Duh, belum puas rasanya foto-foto di sana.
Sementara
untuk tipe workshopnya ya seperti yang ada di Kolega. Lalu tipe Quarternya juga
nggak kalah unik. Menurut gue tipe quarter ini adalah tipe yang sangat
merepresentasikan konsep hybrid
antara hunian tempat tinggal dan kantor. Tipe ini berbentuk loft. Lantai bawah
untuk ruang kerja atau meeting, sementara lantai atas untuk area kamar tidur.
By the way, jangan lupa menambahkan fragrance
diffuser dari Hairess.Home supaya ruangan tetap wangi dan segar. Di kamar gue
pun sekarang pakai ini sekarang, wanginya tahan lama banget!
*********************************************************************
Overall, menurut gue The Red Corner adalah
bentuk nyata dari konsep 3C (Connect, Collaborate, & Conveniently). Sangat
menarik dan mengerti banget apa yang dibutuhkan kita. Tempat yang strategis, aksesnya
pun mudah dan dekat dari area CBD. Naik MRT ke Cipete hanya 15 menit dari pusat
Jakarta.
Apalagi
ditambah dengan akses ‘pintu pribadi’ yang langsung menghubungkan dengan
stasiun MRT. Wah, jadi makin nggak sabar nungguin Core Cipete rampung di tahun
2023 nanti!
Nggak
hanya investasi uang, tapi juga kita bisa investasi waktu. Karena dengan
kemudahan akses yang disediakan ini, diharapkan semakin banyak waktu produktif
yang tak lagi terbuang sia-sia. Networking
juga semakin luas karena seringnya bertemu orang-orang dari berbagai kalangan
di Kolega. Kebutuhan asupan gizi dan caffeine pun juga tetap terpenuhi berkat
Lits by Walking Drum. Lengkap!
Anyway, selamat
untuk The Red Corner by Core Cipete, Kolega, dan Lits by Walking Drum. Semoga
bisa semakin sukses dan semakin banyak ide kreatif yang dihasilkan berkat
kolaborasi ini.
The Red Corner by Core Cipete
14 Comments
Duh cakep Dan keren konsepnya. Pengen juga nanti kesini deh.
ReplyDeleteIya buat numpang buat bikin konten di Kolega nya oke kak
DeleteKerenn banget yaa konsepnyaa. Cocok buat para kaum millenials nih.
ReplyDeleteIya donksss
DeleteKece banget ya tempatnya dan selalu deh instagramable bgt bikin pengen foto2 disana yg ada, bukannya kerja hahahaha...
ReplyDeleteEmang paling enak tuh kerja dekat dr transportasi umum yah
Konsepnya bagus banget menurutku, waktu kita bakalan lebih efektif ga habis di jalan. Dan satu hal lagi, tempatnya lucu bangeeeet
ReplyDeleteIya, betul. Efektif gak tua di jalan ya :D
DeleteHarga nya jg pasti wiiihhh deh. Keren bgtttt sih
ReplyDeleteHarga nya jg pasti wiiih deh coz fasilitasnya, letaknya dan layoutnya keren bgttt..
ReplyDeleteHarganya pasti worth every penny, kok. :)
Deletedari luar tampak panas, ternyata dalemnya cozy abis
ReplyDeleteDalamnya nyaman banget, lho, ini. Bikin betah! :D
DeleteIshhh bagus banget konsep hunian cem gini. Kamarnya aja instagramable yak. Eh kalo udah diisi terus berantakan, ga jadi instagramable deh hahaha.
ReplyDeleteNah iya,,, tergantung penghuninya juga sih :D
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!