Kalau ke Ubud, biasanya kalian makan di mana? Nasi Ayam Kedawetan? Bebek Tepi Sawah? Atau di kafe-kafe yang menjual makanan organic? Secara banyak yogi/yogini yang datang ke Ubud dan mereka biasanya mencari makanan sehat. Jadi nggak heran jika banyak kafe-kafe yang menjual makanan sehat di Ubud. Namun apakah kalian pernah mendengar atau bahkan pernah mencoba nasi campur di Mek Juwel? Lupakan dulu daftar makanan sehat yang ada di Ubud atau Bebek Tepi Sawah yang harganya lumayan mahal itu. Sini, gue kenalin sama salah satu tempat kuliner favorit gue di Ubud, Warung Mek Juwel.
Warung Mek Juwel, sebuah hidden gem di Ubud. Boleh dikatakan seperti itu karena ternyata namanya belum banyak diketahui orang meskipun sudah lama beroperasi. Seperti biasa kalau jalan-jalan bareng teman-teman yang doyan makan pasti yang dicari bukan objek wisata lebih dulu, tapi spot kulinernya dulu baru objek wisatanya menyusul. Maklum, asam lambung adalah sahabat kami. Jadi jangan sampai perut keburu mual duluan pas lagi jalan-jalan gara-gara telat makan.
Jadi apa istimewanya tempat kuliner kali ini?
Sepintas memang nasi campur ala Bali ini mirip dengan nasi campur lain yang sudah terkenal di Bali, seperti nasi campur Men Weti dan Nasi Ayam Bu Oki. Awalnya pun gue mengetahui Warung Mek Juwel dari instagramnya @eatandtreats yang waktu itu lagi bahas daftar kuliner di Bali. Gue catat dan kebetulan memang waktu itu pas banget mau outing kantor ke Bali.
Konon lokasinya agak sulit dicapai. Harus jalan kaki dulu lumayan jauh. Namun kenyataannya ternyata nggak sejauh itu kok. Dari parkiran mobil hanya sekitar kurang dari 100 meter saja. Dekat banget!
Nah yang seru memang tempatnya agak sedikit ngumpet. Berada di tengah-tengah perumahan warga. Nggak ada hotel mewah apalagi tempat terkenal. Di depannya terdapat hamparan sawah yang pada saat gue datang kali itu sawahnya sudah dipanen, jadi gundul. Kebayang sih kalau saat itu sawahnya lagi penuh dengan padi yang menghijau atau sedang menguning, pasti makin cantik lagi pemandangannya.
Warungnya ketutupan pepohonan, hanya ada tanda “WMJ” yang terbuat dari kayu dan kurang menyolok. Tapi jangan khawatir, orang di sekitar sudah kenal dengan warung ini. Jadi kalau bingung tinggal bertanya. Karena warung ini sudah mulai dikenal orang, jadi biasanya di depannya ada motor-motor pelanggan yang sedang berjejer.
Rasa Nasi Campur di Mek Juwel Seenak Apa
Kata Orang?
Saat gue datang ke sana, sudah ada beberapa tamu yang juga wisatawan. Tempatnya adem banget! Ada area lesehan berbentuk gazebo gitu dan ada juga bangku meja seperti biasa. Kami memilih duduk di kursi biasa yang agak jauh dari area display makanan.
Begitu sampai, kita bisa langsung pesan di meja display atau duduk dulu, nanti ada orang yang nyamperin kita kok. Namun gue sengaja pesan langsung di meja display karena penasaran juga dengan isi nasi campurnya.
Jadi dalam seporsi piring nasi campur Mek Juwel ada suwiran ayam betutu, sayur lawar kacang panjang, sate lilit, telur pindang, rempela ayam, kacang, dan sambal matah. Kalau pesan nasi ayam campur di Mek Juwel, jangan lupa minta kucuran kuah lebih banyak. Karena itulah kunci kenikmatan sesungguhnya. Makin becek makin sedap.
Nggak cuma kuahnya, rasa ayamnya itu lho juara banget! Asli deh kalau boleh membandingkan dengan nasi ayam campur serupa lain yang ada di Bali, nasi ayam di Mek Juwel ini khas banget. Kayaknya mereka masak ayamnya pakai tungku, ada rasa smoked di ayamnya. Itu yang menambah cita rasa khas nikmat. Sate lilitnya juga nggak kalah enak. Rasanya manis, gurih, dan nggak amis sama sekali. Duh, ngiler kan!
Sambal matahnya, meskipun nggak sepedas ekspektasi gue, masih terbilang enak. Segarnya jeruk, sereh, dan potongan bawang yang ada di sambal matah, membuat nafsu makan makin bergairah. Beneran deh, kalian wajib cobain ini.
Porsinya pun cukup generous. Untuk gue yang kalau makan lumayan banyak, cukup banget. Saking enaknya, akhirnya gue dan teman-teman memutuskan pesan lagi untuk dibawa pulang ke hotel. Surprisingly, porsi bungkusnya lebih banyak. Jadi kayak nasi padang. :D
Seporsi nasi ayam campur di Mek Juwel seharga Rp. 25,000. Standard lah harga segitu dengan porsi yang lumayan banyak.
4 Comments
Bikin ngiler uy.
ReplyDeleteKeliatannya enak banget.
Asli beneran enak banget
DeleteWah ngiler banget, udh sering liat warung ini di featured oleh para foodblogger di Instagram. Pas di Bali malah lupa mampir kesini haha. Semoga jadi alesan buat kabur ke Bali lagi nih
ReplyDeleteEmang selalu ada aja alasan balik ke Bali :D
DeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!