Belakangan
kawasan Sentul jadi primadona wisata di Bogor. Bagaimana nggak? Dalam kurun
waktu dua tahun ini banyak sekali restoran dan spot wisata bermunculan di
sana. Sentul juga kerap kali dijadikan alternatif destinasi selain Puncak. Tahu
sendiri lah ya kemacetan di Puncak tu suka nggak ada ampun. Jadi banyak yang
memilih untuk ke Sentul. Jalanannya memang relatif lebih sepi daripada Puncak.
Ke Richie the Farmer tanpa Menginap
Beberapa waktu lalu, gue
dan keluarga memutuskan untuk ke Sentul. Di beberapa restoran yang hendak kami
datangi, ternyata parkirannya sudah penuh. Kami mencoba mencari tempat lain dan
akhirnya memilih Richie the Farmer. Pada saat kami tiba di sana, space parkirannya hanya tersisa sedikit.
Richie the Farmer
merupakan sebuah penginapan bergaya American
Style, ala-ala peternakan gitu. Lucu-lucu desainnya. Gue ke sini bukan
untuk menginap, hanya untuk afternoon tea
ala-ala. Jadi selain penginapan, area restorannya bisa dikunjungi tamu non residence.
Nah, letak restorannya ini
bersebelahan dengan kolam renang. Pemandangannya bagus banget. Namun sepertinya
kolam renang ini yang biasa digunakan juga oleh tamu menginap. Jujur, kalau gue
menginap di sana, mungkin bakal mikir berkali-kali untuk berenang di situ.
Sebab bakal jadi tontonan tamu yang sedang menyantap makanan di restoran.
Nggak lama setelah gue
dapat meja, banyak tamu berdatangan juga. Beruntung gue sudah dapat meja di
samping kolam renang. Meskipun resikonya kalau hujan bakal kehujanan, apalagi
ini masih di Bogor.
Menu Richie the Farmer
Untuk pemesanan, di tiap
meja sudah disediakan barcode yang
akan terhubung dengan tampilan menu Richie the Farmer. Hal ini untuk
meminimalisir persebaran covid-19. Daripada kita pegang-pegang buku menu yang
sudah dipegang banyak orang sebelum kita di situ, ye kaaan. Ini poin plus sih
menurut gue. Richie the Farmer sudah cukup siap.
Pilihan menunya cukup
beragam. Ada makanan ringan sampai makanan berat. Berhubung kami baru saja
makan siang, jadi memutuskan untuk pesan makanan ringan saja.
Kali ini kami memesan
pisang goreng dan minuman saja. Gue lupa-lupa ingat nih ya, seingat gue sih
kami memesan makanan lain juga, tapi gue nggak menemukan fotonya. Maklum,
kunjungan kami ini pas bulan Februari.
Minumannya kami pesan es teh
manis, es kelapa, dan the tawar. Sederhana tapi nikmat, lho. Mungkin karena
pemandangannya juga bagus dan suasananya mendukung.
Pelayanannya cukup gesit.
Meskipun banyak tamu yang datang, tapi kami nggak perlu menunggu waktu lama.
Stafnya juga ramah. Walau kami hanya memesan sedikit makanan, tapi tetap
diperlakukan baik.
Apakah Layak Dikunjungi?
Apakah gue akan kembali
lagi ke Richie the Farmer? Kenapa nggak? Di situasi pandemi seperti ini,
memilih tempat yang bisa dikunjungi cukup sulit. Protokol kesehatan di Richie
the Farmer sudah cukup baik. Suasananya enak dan nyaman. Mungkin lain kali
kalau ke sana lagi, mau nyobain makanan beratnya ya.
Oh iya, setahu gue Richie
the Farmer ini juga bisa disewakan untuk venue pernikahan. Gue pernah lihat
salah seorang selebgram merayakan pernikahan di sini. Cakep banget bok!
Semoga review singkat kali
ini bisa membantu kalian ya. Tulisan ini berdasarkan pengalaman gue ke sana
pada Februari 2021. Jika ada perubahan harga, menu, dan situasi pengalaman yang
kalian alami saat ke sana, harap dimaklumi. Selamat berlibur!
0 Comments
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!