Kulineran di daerah pecinan memang agak tricky, khususnya bagi yang nggak bisa memakan makanan yang mengandung babi dan produk turunannya. Namun kali ini gue dan dua sobat badog penasaran untuk menyambangi Petak Enam yang ada di kawasan Glodok. Kalau dulu sudah gue bahas kuliner halal di Glodok, apakah kali ini ada yang lain di Petak Enam?
How to get there
Kalau kalian pengguna transportasi umum, ada beberapa cara untuk sampai ke Petak Enam.
Transjakarta
Sebenarnya lokasi Petak Enam ini nggak terlalu dekat dengan halte TransJakarta, tapi masih walking distance kok.
Kalian bisa turun di Halte Jakarta Kota maupun Halte Glodok. Jarak dari Halte Jakarta Kota ke Petak Enam sekitar 550 meter, sementara kalau dari Halte Glodok sekitar 600 meter. Beda tipis lah ya.
Dari sana kalian tinggal jalan kaki saja. Kalau nggak mau banyak menyebrang jalan, gue sarankan turun di Halte Glodok saja sih walaupun lebih jauh 50 meter.
Commuter Line
Berhubung gue dari Bogor, jadi naik KRL dulu dari Bogor. Untungnya nggak pakai transit. Jadi setelah turun di Stasiun Jakarta Kota, tinggal jalan kaki ke Petak Enam.
Ojek/Taksi Online
Tinggal cari aja “Petak Enam” di tujuan pada aplikasi transportasi online yang kalian miliki.
Kuliner Halal di Petak Enam Glodok
Area food court di tengah pasar ini memang baru dua tahun beroperasi. Bangunannya pun masih terhubung dengan bangunan lama pusat perbelanjaan di kanan kirinya.
Meskipun terletak di tengah-tengah kawasan pecinan, sebagai Muslim, nggak perlu khawatir jika ingin kulineran di Petak Enam. Akhir pekan lalu, gue, cing Didi, dan Ikhwan mengunjungi Petak Enam untuk mencicipi berbagai kuliner yang ada di sana.
Berikut rangkuman kuliner yang sudah berhasil kami cicipi.
Ho Lai
Kwetiau gosong merupakan signature dish-nya. Dari berbagai review yang seliweran di linimasa, jujur saja kami tertarik untuk mencoba makanan di sini.
Sebagai pecinta Chinese food, tentu saja pilihan menu di Ho Lai ini menggoda. Kami memesan kwetiau gosong sapi dan chicken wings peranakan.
Kwetiaunya terasa sekali bumbunya, enak deh, tapi ekspektasi gue tadinya bakal ada rasa smoked gitu secara namanya 'gosong' ternyata sepertinya dinamakan gosong karena warnanya yang hitam.
Chicken wingsnya juga enak! Bumbu rempahnya terasa sampai ke dalam. Dagingnya pun juicy. Sementara minumnya kami memesan es soda Badak. Range harganya masih masuk akal. Kwetiau gosongnya Rp. 45,000 dan chicken wings peranakannya Rp. 35,000.
Wo Ai Pao
Awalnya cuma mau beli minuman di booth sebelah Wo Ai Pao, eh ditawari sama kokoh yang jual Wo Ai Pao ini buat lihat proses pemanggangan di ovennya. Jadi kami tertarik buat cobain. Jujur, teknik marketingnya berhasil sih. Dari yang tadinya gue nggak ada niat mau beli, malah jadi beli dua sekaligus. :D
Satu porsi bapao harganya Rp. 25,000. Agak mahal menurut gue tapi setelah cobain sendiri rasanya, langsung memaklumi.
Bapao di sini sedikit berbeda dari bapao yang biasa gue makan. Karena proses masaknya dengan cara dipanggang, bukan dikukus seperti biasa. Cara memanggangnya pun seperti roti-roti di Timur Tengah.
Konon bapao jenis ini merupakan bapao khas Taiwan. Penasaran mau nyobain, gue pesan yang varian chicken honey dan yang blackpepper.
Kulit bapaonya kering karena proses pemanggangan, isiannya juga berlimpah. Untuk rasa, gue lebih suka yang chicken honey. Paduan bumbu madu dan ayamnya pas, nggak ada yang over powering. Luv!!
Kuotie Shantung
Makanan khas provinsi Shantung di Tiongkok ini juga patut dicicipi. Isiannya ada ayam dan udang. Dari penampilannya sepintas mirip seperti gyoza, tapi ternyata berbeda.
Kalau dari soal selera, sepertinya gue lebih suka kuotie. Nggak terlalu kuat rempahnya, lebih cocok dan nyaman di mulut gue. Satu porsi ada lima kuotie, jadi bisa buat sharing.
Pempek Eirin 10 Ulu
Ini dia salah satu merk pempek kesukaan gue di Jakarta. Awalnya tokonya hanya ada di dekat Asemka, sekarang jadi banyak cabangnya. Termasuk yang ada di Petak Enam ini.
Sayangnya mereka hanya menerima pembayaran dengan uang tunai. Jadi terpaksa gue harus mencari ATM di Petak Enam yang terletak di lantai dua. Setelah mengambil uang di ATM, gue kembali lagi untuk memesan.
Gue pesan pempek yang ukuran kecil-kecil masing-masing dua. Ada pempek kapal selam kecil, lenjer kecil, pempek kulit, dan adaan. Dari semuanya, favorit gue selalu pempek kulit dan adaan.
Cempedak Goreng Cik Lina
Bagi yang sudah pernah kulineran di Glodok bahkan sebelum Petak Enam ini ada, pasti familiar dengan kuliner yang satu ini. Toko pertamanya ada di dalam gang sempit, tapi namanya sudah cukup terkenal.
Seporsi harganya Rp.25,000, menurut gue cukup mahal. Namun memang ukurannya lumayan besar. Jadi masih bisa sharing dengan dua teman. Rasa manisnya pas, adonan tepungnya juga lumayan crispy, dan nggak terlalu berminyak.
********************
Itu dia lima kuliner halal yang ada di Petak Enam Glodok. Untuk jam operasional dimulai pukul 10:00 sampai pukul 20:30, namun beberapa tenant di Petak Enam juga sudah habis stock makanannya sebelum pukul tiga sore.
Kira-kira favorit kalian yang mana? Buat yang belum pernah nyobain kulineran di Glodok, khususnya di Petak Enam, semoga ini bisa jadi panduan kalian ya.
Videonya bisa ditonton di sini: Kuliner Halal di Petak Enam Glodok.
Selamat mencoba!
1 Comments
Semuaaaaa pengen cobaiiiin 🤣😄😄😄. Itu alasan kenapa aku jarang main ke Glodok, mangga besar, petak enam, Krn mikirnya susah cari yg halal mba. Padahal sebenernya kalo mau usaha sih pasti ada yaaa 😁.
ReplyDeleteTapi aku lebih suka nunggu review dari orang2, jadi tinggal datangin hahahaha.
Kayaknya kalo kesana memang bagusnya rame2, biar bisa cobain banyak tapi saling sharing yaaa. Kalo cuma berdua suami, aku ga yakin bisa cobain 5 kuliner di atas dalam sehari.
Please notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!