Studio Alam Gamplong Yogyakarta

Yogyakarta adalah salah satu kota favorit gue setelah Bali. Meskipun sudah sering ke kota ini, Yogyakarta selalu saja punya tempat yang belum gue kunjungi. Liburan kali ini gue main ke Desa Wisata Gamplong, tepatnya di Kabupaten Sleman. Konon desa ini kini ada tempat yang dijuluki Hollywood-nya Indonesia. Hm, memang ada apa sih di desa ini?

Studio Alam Gamplong yang berada di dalam kawasan Desa Wisata Gamplong semakin terkenal dan jadi tempat wisata favorit para turis sejak beberapa tahun lalu. Dibangun sejak 2017 oleh Moeryati Soedibyo.

Awalnya Studio Alam Gamplong ini dibangun untuk keperluan syuting film Sultan Agung The Untold Story. Begitu proses syutingnya rampung, bangunan semi permanen yang ada di sana dirobohnya dan dihibahkan ke Pemkab Sleman.

 

Beberapa film Indonesia terkenal juga menggunakan Studio Alam Gamplong sebagai tempat syuting. Di antaranya yaitu Bumi Manusia, Habibie dan Ainun 3, Doremi & You, dan Satria Dewa Gatot Kaca. Nggak heran jika Studio Alam Gamplong kini dijuluki Hollywood-nya Indonesia.

Dengan kehadiran turis di Studio Alam Gamplong ini diharapkan mampu memajukan perekonomian di sekitar Desa Wisata Gamplong. Ada yang sudah pernah ke sini?

Cara Menuju ke Desa Gamplong

Senin siang gue berkendara ke Desa Wisata Gamplong, lebih tepatnya ke Studio Alam Gamplong, yang lokasinya berjarak sekitar 30 menit berkendara dari villa tempat gue menginap. Alhamdulillah perjalanan lancar dan nggak menemui titik kemacetan. Untuk menuju ke Studio Alam Gamplong, saat ini hanya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi saja. 

 

Kebetulan gue sudah sewa mobil selama dua hari untuk keliling Jogja. Jadi nggak menemukan kesulitan untuk ke Studio Alam Gamplong.

Harga Tiket Masuk

Untuk masuk ke Studio Alam Gamplong ini nggak dipatok biaya, cukup bayar seikhlasnya saja di gerbang paling depan. Namun jika kalian ingin masuk ke beberapa rumah yang pernah dijadikan syuting film terkenal, dikenakan biaya Rp. 10,000 per museum/rumah. Totalnya ada tiga rumah yang pernah dijadikan tempat syuting film dan kalau kalian juga ingin naik trem, harganya juga Rp. 10,000. Namun jika ingin beli semua tiketnya, ada harga tiket terusan yaitu Rp. 35,000. 

 

Tentunya gue lebih memilih beli tiket terusan saja, karena lebih hemat. Toh, menurut gue dengan merogoh kocek sebesar itu masih terbilang relatif terjangkau.

 

Karena kebetulan gue juga bawa kamera mirrorless, maka dikenakan biaya permit penggunaan kamera sebesar Rp. 10.000. Kalau kalian mau foto-foto hanya menggunakan kamera handphone, nggak perlu bayar lagi kok.

Explore Studio Alam Glampong

Begitu selesai membeli tiket, sudah ada trem yang menunggu kedatangan gue. Siang itu memang sedang sepi pengunjung. Jadi di dalam satu trem itu hanya ada gue dan travelmate. Sehingga bisa bebas foto-foto di dalam trem. Kecepatan laju trem pun pelan sekali. Jadi membuat jarak dari gerbang masuk sampai ke dalam Studio Alam Gamplong terasa lebih jauh. Padahal kalau jalan kaki jaraknya dekat kok.

 

Galeri Antiques & Ruang Rahasia

Rumah pertama yang gue sambangi ini sejujurnya nggak tahu bekas tempat syuting film apa. Gue dipersilakan masuk dari area outdoor-nya yang seperti tempat jual beli barang rongsokan. Foto-foto sebentar di sini, lalu lanjut masuk ke dalam rumahnya karena siang itu terik panasnya bukan main menyengat sekali. 

 

Di dalam rumah ini seperti rumah kediaman zaman dulu. Mulai dari desain bangunannya hingga ke detail perabotannya. Vibes-nya lawas banget! Jujur, gue suka sama detail rumah ini meskipun ada di beberapa bagian rumah terasa agak spooky. Mana gue perginya juga sama orang penakut T.T

 

Di rumah ini gue agak lama ambil foto. Kebetulan memang nggak ada pengunjung lain lagi dan adem banget, apalagi di lantai dua. Pajangannya lawas semua, seperti kembali ke era tahun 1960an.

Nah, begitu masuk ke ruang rahasia ini gue nggak ambil foto ataupun video. Karena ruangan ini di-setting seperti ruang rahasia, jadi suasananya seperti ruang bawah tanah tempat penyekapan sandera. :)

Gue sudah bilang kan kalau kali ini perginya juga sama orang yang penakut sama hal-hal goib? Jadi ya sudah begitu masuk ruang rahasia ini bawaannya pengen buru-buru keluar.

 

Museum Ainun Habibie

Sejujurnya gue hanya menonton film Habibie dan Ainun sampai sekuel keduanya. Filming set yang ada di Studio Alam Gamplong ini merupakan bekas lokasi syuting Habibie dan Ainun 3, film yang belum gue tonton. Tapi kalau kalian pernah menonton satu dari tiga trilogi filmnya, mungkin masih bisa relate.

 

Bangunannya terdiri dari dua lantai, namun gue nggak eksplor lantai kedua karena takut. Padahal bangunannya bukan bangunan tua peninggalan zaman Belanda. Kan hanya bangunan yang dibuat seolah seperti bangunan lama beserta dengan detail perabotannya, tapi ya dasarnya gue lumayan penakut. Jadi nggak berani eksplor. :D

Museum ini dibangun seperti rumah yang pernah dihuni sungguhan dan masih sama seperti yang ada di film. Ada televisi yang dibiarkan menyala, jadi seperti sedang bertamu ke rumah orang.

Museum Bumi Manusia

Ini dia salah satu museum atau bangunan yang menjadi cikal bakal terkenalnya Studio Gamplong. Film Bumi Manusia bukanlah film pertama yang pernah syuting di Studio Alam Gamplong. Namun sejak film ini rilis, Studio Alam Gamplong jadi diminati para turis untuk berkunjung.

Meskipun detailnya nggak sama persis seperti yang ada di film, mengunjungi rumah Annelies di Studio Alam Gamplong ini merupakan sebuah pengalaman menarik. Hal yang pertama gue perhatikan di rumah ini adalah cat rumahnya sudah nggak sama seperti di film. Tapi isi dalamnya kurang lebih masih mirip-mirip kok.

Bangunan ini juga ada dua lantai, tapi gue nggak naik ke lantai atas karena sudah lelah. Kebetulan museum ini adalah bangunan terakhir yang gue kunjungi di Studio Alam Gamplong. Kalau kalian ada waktu lebih, cobain naik ke lantai atasnya ya. Karena kamar Annelies yang diperankan oleh Maria De Jongh dalam film Bumi Manusia ada di lantai dua tersebut.

 

Di dalam kawasan lokasi syuting Bumi Manusia ini juga ada kedai makanan. Kalau kalian makan di kedai ini dan punya tiket masuk ke dalam Museum Bumi Manusia, kalian akan mendapatkan potongan harga.

 

Selain ketiga museum yang ada di dalam Studio Alam Gamplong, ada banyak bangunan lain yang ada di sana. Meskipun nggak semua bangunan bisa kita masuki, foto-foto dari luar saja sudah bagus kok.

Dari awal masuk ke Studio Gamplong, kalian akan terasa seperti kembali ke masa lalu. Kalau kalian niat untuk foto-foto cantik di sana, saran gue sih, pakailah pakaian yang vintage namun tetap nyaman. Karena kebanyakan areanya adalah outdoor, jadi bakal kepanasan.

 

Di dalam area Studio Alam Gamplong juga tersedia warung-warung kecil yang menjajakan makanan dan minuman. Gue sempat jajan es tebu di salah satu warung yang lokasinya di depan bangunan Bioskop Merapi. Harganya terbilang murah meriah. Jadi nggak perlu khawatir akan kehausan atau kelaparan selama berada di sana.

Kalau mau eksplor Desa Wisata Gamplong, juga tersedia mobil jeep yang bisa kalian sewa seharga Rp. 150,000. Mungkin jika lain kali gue kembali ke Studio Alam Gamplong, bakal eskplor desanya juga naik jeep. Bakal seru kali ya!

Waktu Terbaik Mengunjungi Studio Alam Gamplong

Tentu saja hindari musim hujan, karena lebih banyak area outdoor-nya. Studio Alam Gamplong buka setiap hari mulai pukul 9:00 hingga 17:00. Hindari weekend jika nggak mau terlalu banyak photobomb. Namun jika kalian datang pas akhir pekan, datanglah di pagi hari. 

 

Semoga informasi yang gue sampaikan di atas berguna bagi kalian yang mau berwisata ke Yogyakarta ya. Selamat berlibur!