[Review] The Bed KLCC Capsule Hotel

Kalau ditanya rekomendasi hotel budget di Kuala Lumpur, gue akan dengan senang hati merekomendasikan hotel ini untuk kalian. Untuk standar hotel budget, fasilitas yang ada di hotel ini sudah cukup memenuhi kebutuhan para traveller. Lokasinya dekat sekali dengan KLCC Tower, ke stasiun monorail dan LRT juga dekat.

Check in di The Bed KLCC

The Bed KLCC ini merupakan capsule hotel yang nggak sengaja gue temukan saat sedang mencari penginapan di Traveloka, saat sedang Epic Sale. Gue hanya mengatur filer pencarian untuk kapasitas tiga orang, berhubung memang gue akan menginap dengan dua orang teman lainnya.

 

Hotel ini punya beberapa pilihan kamar, mulai dari kamar dorm sampai private room. Gue pesan family room yang kapasitasnya sebenarnya bisa sampai empat orang. Kami pilih kamar ini karena nggak ada pilihan triple room dan harga per malamnya masih masuk budget.

 

Kami tiba di hotel sudah pukul 10 malam. Dari KL Sentral, naik LRT dan turun di Stasiun Dang Wangi. Dari situ tinggal jalan kaki kurang lebih 550 meter. Sebenarnya jarak segitu nggak jauh kok, hanya saja karena kami bawa koper, terlebih koper gue yang ukurannya 29”, jadi terasa jauh jaraknya lantaran banyak barang bawaan.

The Bed KLCC ini berada di dalam gedung pencakar langit. Mereka menggunakan 3 lantai saja (CMIIW). Lobby atau resepsionisnya sempit. Di samping meja resepsionis sudah ada lift yang menghubungkan ke lantai tempat kamar-kamar berada. Jadi di lantai satu ini hanya lobby saja. Lantai dua hanya common room dan pantry. 

 

Sehubungan dengan peraturan pemerintah, kami diwajibkan untuk membayar government tax sebesar RM 10 per kamar, per malam. Pajak tersebut kami bayar saat check in beserta dengan uang deposit untuk jaminan kunci sebesar RM 50 per orang. Kalau kalian berniat untuk menginap di sini, sebaiknya sisihkan uang untuk deposit ini. Tenang saja, uang deposit akan dikembalikan saat kalian check out nanti.

Staff yang melayani di meja resepsionis ramah dan baik. Dia bisa bahasa Melayu dan Bahasa Inggris kok, Jadi nggak ada kendala bahasa. 

 

Begitu tiba di lantai tepat kamar kami berada, kami harus menyimpan sepatu di loker khusus sepatu yang ada di area luar kamar. Jadi satu lantai ini bentuknya bulat gitu. Kamar-kamarnya mengelilingi area loker ini. Saat sedang kebingungan mencari sandal untuk di dalam kamar, ada stafnya yang membantu. Namun sayang bahasa Inggrisnya kurang begitu lancar. Dari logatnya sih kelihatanya Ia orang Filipina. Meskipun terkendala bahasa, dia tetap kekeuh membantu kami menemukan ukuran sandal yang pas.

Family Room

Ternyata kamar yang kami pesan ini private. Artinya nggak campur dengan tamu-tamu lain. Soalnya kalau dilihat dari foto yang ditampilkan di laman Traveloka, seperti dorm room biasa tapi disekat seperti family room. Pas di Jepang, gue pernah menginap di kamar yang judulnya family room eh ternyata nggak ada pintunya. Jadi masih bercampur dengan tamu lain.

 

Kamarnya nggak luas. Begitu buka pintu, tempat tidur model susun ada di sebelah kiri. Lalu ada jalan lurus sejajar dengan tempat tidur yang bisa untuk ruang membuka koper-koper kami. Meskipun begitu, ukuran tempat tidurnya luas. Tinggi kasur dengan langit-langitnya cukup jauh. Malah masih bisa berdiri di atas kasur. PR-nya adalah berarti untuk naik ke tempat tidur di atas juga semakin tinggi. Saking tingginya, kedua teman gue nggak ada yang mau tidur di atas. Untuk naik ke ranjang atas sih gue nggak ada masalah, begitu mau turun, baru terasa tinggi banget. Mana tangganya dari besi model lurus gitu. Menurut gue agak bahaya sih.

 

Di tiap tingkat tempat tidurnya ada jendela yang langsung menghadap ke jalan utama. Berhubung gue tidur sendiri di atas, jadi bisa puas menikmati pemandangan jalan sampai tidur terlelap. Colokan juga lengkap beserta dengan lampu dan meja rias lipat.

 

Shared Bathroom

Meskipun kamarnya private, kamar mandinya masih harus berbagi dengan tamu lain. Tapi selama di sana, gue nggak ada kejadian harus mengantri untuk menggunakan kamar mandi sih. Jadi dari empat kamar yang ada di area pintu H, ada dua kamar mandi.

Toilet dan showernya juga di dalam ruang yang sama. Jadi seperti private bathroom. Kondisinya bersih dan nggak berbau sama sekali. Ada bidetnya juga.

Toiletries dan handuk sudah diberikan saat check in. Ukurannya mini-mini. Gue jarang pakai sih toiletries dari hotel yang model kecil gitu. Lebih suka pakai toiletries yang dibawa sendiri. Kalau kalian nggak bisa pakai produk yang disediakan hotel, di lantai bawah, sejajar dengan lobby, ada Seven Eleven kok. Kalian bisa beli di sana.

Common Room & Pantry

Kami nggak dapat sarapan, tapi kami sudah bawa bekal mie instan untuk sarapan. Di lantai dua sudah disediakan pantry dengan perlatan sederhana. Gue nggak melihat ada kompor listrik, Jadi masak mie instannya di dalam microwave saja.

 

Air mineral disediakan oleh hotel. Jadi bebas untuk para tamu. Kalau habis makan atau minum di pantry, jangan lupa cuci piring dan gelas bekas kalian pakai ya. Sabun cuci piringnya sudah disediakan juga.

Di common room sudah disediakan televisi dan perpustakaan kecil untuk membaca. Bangku dan bean bag juga sudah disediakan. Menurut gue ini adalah common room ternyaman selama gue menginap di hotel budget.

Lokasi The Bed KLCC

The Bed KLCC berlokasi di G1 Vortex KLCC, 12, Jln Sultan Ismail, Kuala Lumpur, 50250 Kuala Lumpur, Malaysia. Stasiun terdekat dari hotel ini ada dua, yaitu Stasiun LRT Dang Wangi dan Stasiu Monorail Bukit Nanas. Jalan kaki kurang lebih sekitar 550 meter.

 

Untuk standar hotel budget, The Bed KLCC ini punya lokasi di tengah-tengah kawasan elit Kuala Lumpur. Ada banyak hotel bintang lima di sekitar sini, seperti Shanri-La, Concorde, Mandarin Oriental, Ritz Carlton, dan berbagai serviced apartment dengan view terbaik Kuala Lumpur. Tahun 2019 gue juga pernah menginap di salah satu apartemen di sekitar sini.

Kalau mau jalan agak jauh sedikit, bisa mampir ke salah satu Nasi Kandar terkenal di Kuala Lumpur yaitu Nasi Kandar Pelita. Mau makan di McD juga hanya jalan kaki sekitar 190 meter saja.

 

Jarak ke KLCC Park juga hanya sekitar 1.3km. Kalau kalian malas jalan kaki pun, mudah sekali menemukan taksi online dari hotel.

Harga Menginap di The Bed KLCC

Untuk harga normal menginap semalam di The Bed KLCC ini sebenarnya bukan harga termurah di Kuala Lumpur. Namun karena gue booking pas lagi ada Epic Sale Traveloka, jadi dapat diskon harga yang lumayan. Dari Rp. 900Ribuan jadi cuma Rp. 364,946. Kalian juga bisa cek ke websitenya langsung, siapa tahu lagi ada promo juga.

 

Untuk harga Rp. 300Ribuan menurut gue sih terbilang murah. Harga segitu juga belum dibagi bertiga dengan teman-teman gue. Jadi per orangnya gue hanya cukup membayar sekitar Rp. 100Ribuan saja.

My Two Cents

Menurut gue pengalaman menginap selama semalam di The Bed KLCC ini merupakan pengalaman yang baik dan menyenangkan. Semua staf yang kami temui, mulai dari front desk yang menerima kami saat check in, staf yang jaga di depan kamar, sampai staf front desk yang mengurus proses check out, semuanya baik-baik dan ramah.

 

Kamar dan kamar mandinya bersih. Kasurnya juga empuk dan lebar. AC-nya dingin. Pantry-nya juga besar dan lumayan lengkap juga peralatan makannya. Cuma minus nggak ada kompor saja. Jadi hanya bisa manasin makanan di microwave. Ada minimarket juga di lantai bawah. Dari segi lokasi juga juara.

Saking sukanya menginap di sini, gue kembali menginap di The Bed KLCC lagi setelah konser Coldplay di Singapura.

Jika menurut kalian artikel ini berguna, jangan lupa di-share ke teman-teman kalian ya. Selamat berlibur!