Sudah jadi rahasia umum kalau sedang ada konser artis luar negeri di Singapura, pasti harga tiket menjelang dan sesudah tanggal konser bakal naik signifikan. Begitu pula dengan harga sewa hotel per malam. Itulah yang terjadi ketika gue baru saja berhasil membeli tiket konser Coldplay pada bulan Juni tahun 2023. Tapi gue nggak kehabisan akal, sebelum harga tiket pesawat meroket, gue dan teman gue langsung cari alternatif bagaimana caranya bisa sampai ke Singapura dengan harga yang lebih murah.
Cara Alternatif Termurah ke Singapura saat Peak Season
Kalau kata pepatah, “Ada banyak jalan menuju Roma,” begitu juga dengan jalan ke Singapura. Kalau sudah berhari-hari kalian mantengin harga tiket pesawat ke Singapura yang kian hari kian mahal, coba deh cari alternatif lain.
Ke Singapura melalui Johor Bahru
Selain naik pesawat direct dari Jakarta ke Singapura, ada tiga cara lain.
- Beli tiket pesawat Jakarta → Batam. Lalu dari Batam menyebrang ke Singapura naik kapal ferry.
- Beli tiket pesawat Jakarta → Johor Bahru (Malaysia). Lalu dari Johor Bahru bisa naik bus ke Singapura
- Beli tiket Jakarta → Kuala Lumpur (Malaysia). Lalu dari Kuala Lumpur bisa naik bus atau lanjut naik pesawat lagi ke Singapura.
Gue menggunakan cara yang kedua, masuk ke Singapura lewat Johor Bahru. Sebenarnya nggak ada yang pasti, cara mana yang paling murah. Karena harga tiket pesawat kan suka berubah-ubah dan kalian memang wajib segera cek harga tiket pesawat dan alternatifnya begitu sudah dapat tiket konser jika nggak mau harga tiket pesawatnya semakin mahal. Kebetulan, pada saat itu harga tiket pesawat ke Johor Bahru dari Jakarta masih tersedia dengan harga sekitar Rp. 300Ribuan.
Menurut gue harga segitu sudah murah dibandingkan dengan tiga cara lain di atas. Jadi langsung gue eksekusi. Gue sudah cek harga tiket direct Jakarta ke Singapura sudah Rp. 1.8Jutaan (one way), Jakarta – Batam juga sudah di atas Rp.800ribuan, dan Jakarta – Kuala Lumpur sekitar Rp. 600Ribuan. Sudah jelas donk mana yang termurah saat itu.
“Tapi kan belum sama ongkos transportasi dari Johor Bahru ke Singapura, kak” ujar netizen.
Memang betul, tapi mari kita breakdown harganya ya. Biar kalian menilai sendiri.
Naik Bus dari Johor Bahru ke Singapura
Gue tiba di Johor Bahru sekitar pukul 22:30 dan menginap semalam di bandara Senai, Johor Bahru. Kalau kalian tiba di Johor masih siang (sekitar pukul 9:00 sampai 20:30), bisa langsung naik Causeway Link Bus dari Senai International Airport. Harganya cuma RM 8 (sekitar Rp. 28,000). Kalian bisa cek jadwalnya di Easybook.com. Search saja jadwalnya di kolom pencarian, from diisi Senai International Airport dan kolom to diisi dengan JB Sentral.
Namun jika kalian tiba kepagian atau terlalu malam dan mau langsung menyebrang ke Singapura melalui JB Sentral, bisa naik grab car seperti gue. Tarifnya kurang lebih RM 32 (sekitar Rp. 112,000). Kalau kalian perginya berempat, ya tinggal dibagi berempat saja. Jadi sekitar Rp,28,000 juga. Sama saja kan harganya seperti naik bus Causeway Link. Berhubung gue hanya pergi berdua. Jadi per orang patungan sekitar Rp. 56,000.
Daripada harus menunggu sampai pukul 9 pagi di bandara untuk menuju ke JB Sentral, lebih baik gue bergegas ke Singapura kan di pagi hari. Biar lebih cepat juga tiba di Singapura.
Tempat menunggu taksi di Senai International Airport |
Begitu tiba di JB Sentral dilanjutkan lagi dengan naik bus. Pilihan rute busnya juga beragam. Umumnya, orang-orang memilih naik bus CW1 (Causeway Link 1) yang tujuannya ke Kranji Station (Singapura) dengan tarif RM 2.6 (sekitar Rp. 9,100). Dari Kranji Station nanti sudah nggak pusing lagi, tinggal naik MRT.
Kalian juga bisa naik bus CW2 yang tujuannya ke Queen ST (Bugis, Singapura). Namun armadanya lebih jarang ketimbang CW1 dan tarifnya juga lebih mahal. Antrian di CW1 sudah pasti panjang apalagi saat jam-jam kerja, karena banyak pekerja asal Johor Bahru yang tiap hari bolak-balik bekerja di Singapura, tapi antriannya jalan kok. Gue menghabiskan waktu sekitar 30 menit sampai akhirnya naik bus dari awal mengantri.
Antriannya pun dibagi dua bagian, yaitu Standing Line dan Seating Line. Gue pilih yang Seating Line. Jadi yang akan dipersilakan naik ke dalam bus itu adalah seating line terlebih dahulu. Setelah semua kursi terisi penuh, baru para penumpang yang antri di standing line dipersilakan naik. Jadi nggak bakal rebutan dulu-duluan masuk. Tertib banget.
Melewati Perbatasan Negara Malaysia dan Singapura
Sebelum naik bus CW1 tadi, gue sudah melewati gerbang imigrasi Malaysia di JB Sentral. Loket imigrasinya ada banyak dan sudah ada beberapa electronic gate juga. Jadi prosesnya cepat. Setelah berhasil naik bus CW1 tadi, akan melewati satu kali lagi gerbang imigrasi perbatasan negara di Singapura. Jaraknya juga nggak begitu jauh. Jadi meskipun kalian berdiri di dalam bus pun, nggak akan terlalu melelahkan kok karena jaraknya pendek.
Begitu
tiba di imigrasi Singapura, kalian harus turun dari bus dan langsung
mengantri untuk melewati imigrasi. Semua tas dan koper juga harus
diperiksa di mesin scan. Kalau bingung, ikutin saja papan petunjuk menuju Woodlands.
Gerbang imigrasi di Woodlands, Singapura, sudah berupa electronic gate. Pastikan kalian sudah mengisi form SGArrival Card. Minimal tiga hari sebelum kedatangan di Singapura. Kalaupun lupa atau nggak sempat, bisa kalian isi di hari H juga kok. Supaya data kalian sudah terbaca di sistem dan mempercepat proses di imigrasi juga.
Setelah selesai urusan imigrasi Singapura, kalian harus segera antri lagi untuk naik bus CW1 lagi. Jadi pastikan tiket busnya disimpan baik agar nggak hilang. Jadi begitu mau naik lagi dari imigrasi Singapura ini sudah nggak perlu bayar lagi, cukup menunjukkan tiket tadi.
Jarak dari imigrasi Woodlands Checkpoints ke Kranji Station juga dekat banget. Kalau nggak kebagian kursi di bus juga aman lah. Nah, dari Kranji Station tinggal naik MRT deh ke stasiun terdekat dari hotel kalian. Tarifnya bisa kalian cek sendiri ya di mrt.sg.
Hotel yang gue inapi ada di dekat Lavender Station. Tarif ke Lavender Station sekitar 2.2 SGD (sekitar Rp. 25,520).
Lebih Murah Mana?
Mari kita hitung, lebih murah mana. Apakah penerbangan langsung ke Singapura atau penerbangan ke Johor Bahru dulu tapi repot naik turun bus?
Kalian bisa lihat sendiri ya total biaya yang gue habiskan untuk bisa sampai ke Singapura di saat tiket direct ke Singapura sedang mahal-mahalnya. Untuk biaya tiket MRT yang gue naiki dari Kranji Station ke Lavender Station sengaja nggak gue cantumkan agar perhitungannya sama seperti kita naik pesawat direct dari Jakarta ke Singapura, kan biayanya hanya sampai kita tiba di Singapura saja. Biaya dari bandara Changi ke hotel naik MRT nggak dihitung juga kan.
Perbandingan harga di atas sepertinya hanya berlaku untuk kasus jika kalian ingin beli tiket ke Singapura namun sedang dalam masa peak season. Jadi gue jabarkan saja alternatif lainnya. Memang agak sedikit repot, tapi yang penting bisa sampai ke Singapura dengan harga murah.
Semoga tulisan kali ini bisa membantu kalian, ya. Kalau masih ada yang bingung nanti mau ke Singapura tapi harga tiket pesawatnya lagi mahal, mungkin bisa dicoba pakai cara seperti ini. Selamat berlibur!
5 Comments
Hi...Nidy, untuk bus CW1 bs beli OTS kah? Tiap jam ada/ada time schedule nya? Thx before.
ReplyDeleteBisa kok, itu aku beli OTS pas udah di sana
DeleteDia jadwalnya paling banyak, tapi gak tau cek di mana. Jadi kalau lihat antrian panjang, gpp, soalnya banyak jadwalnya
Halo kak mau nanya, untuk imigrasi di woodlands Singapore kan udah electronic gate itu tidak ada petugasnya kah? jadi apakah paspor kita harus e-paspor? Aku terakhir masuk sg april 2023 sudah isi sg arrival juga tapi tetap ada petugasnya.
ReplyDeleteIya, untuk electronic gate sudah tidak ada petugasnya. Aku pakai paspor biasa, bisa kok.
DeleteMakasih infonya ya ka 😁
ReplyDeletePlease notice: Subscribe to my blog before you leave a comment. Any active link on comment will be automatically deleted. Thank you for reading!